"Rena-chan apa kamu bersedia menikah denganku"Rena masih terdiam seakan ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, dengan baik-baik ia mencerna setiap kata yang baru saja ia dengar memastikan bahwa ia tak salah dengar.
Sasshi tersenyum memandang Rena sambil memperlihat dua buah cincin yang sudah ia siapkan.
Sasshi yang melihat Rena hanya diam saja langsung meraih tangan Rena dan memasukkam cincin yang ia bawa dijari manisnya, tapi baru saja cincin tersebut masuk Rena langsung menarik tangannya sehingga cincin tersebut jatuh ketanah.
"Ada apa Rena-chan?" tanya Sasshi yang terkejut karena tiba-tiba Rena menarik tangannya.
"Maaf aku tak bisa" jawab Rena.
"Eh,, tak bisa? Apa maksudmu Rena-chan?" tanya Sasshi memastikan jawaban Rena sekali lagi.
"Aku tak bisa menikah denganmu?" jawab Rena yang membuat ekspresi wajah Sasshi berubah seketika.
"Ta-tapi kenapa Rena-chan?"
"Bukankah kau suda mengetahuinya, kita sama-sama perempuan, kita tak bisa bersama" jawab Rena, Sasshi pikir apa yang dikatakan Rena memang benar, tapi ia yakin Rena punya alasan lain.
"Aku tak peduli, kita pasti bisa memperjuangkannya" kata Sasshi meyakinkan Rena.
"Tapi aku tak mencintaimu lagi" kata Rena singkat tapi seketika langsung menghujam hati Sasshi.
"A-apa kamu bohongkan?" tanya Sasshi seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Sudah kubilang aku tak bisa, daripada denganku lebih baik kau mencari pria yang bisa membahagiakanmu" kata Rena sambil berjalan pergi tapi tentu saja Sasshi langsung menahannya.
"Tidak, aku akan lebih bahagia jika denganmu" kata Sasshi menahan Rena.
"Aku tak akan bisa membuatmu bahagia" kata Rena.
"Apa karena penyakit yang kamu derita saat ini" kata Sasshi yang langsung membuat Rena membulatkan mata teekejut.
"A-apa maksudmu?" tanya Rena yang terkejut karena Sasshi tau apa yang ia sembunyikan.
"Beberapa hari yang lalu aku mendengar pembicaraanmu dengan Sado-san" jawab Sasshi.
"Aku sudah tau semuanya Rena-chan" kata Sasshi sementara Rena masih terdiam karena keterkekutannya.
"Itu semua tak ada hubungannya" elak Rena.
"Lalu kenapa kamu menolakku?" tanya Sasshi.
"Sudah kubilang aku tak mencintaimu lagi" jawab Rena.
"Kamu pasti bohong kan? Aku tau kamu pasti masih mencintaiku"
"Jika kau mengetahui penykitku, kenapa kau malah melamarku? kenapa kau ingin menikah dengan orang yang sebentar lagi akan mati" kata Rena yang langsung memdapat tamparan keras dari Sasshi tepat dipipinya.
PLAK!!
Tamparan Sasshi sukses bersarang dipipi kanan Rena, meski Rena adalah seorang yankee yang sudah berkali-kali melalui pertarungan dan tubuhnya sudah tak asing lagi dengan pukulan tapi Rena merasa tamparan Sasshi jauh lebih menyakitkan karena tak hanya tubuhnya tapi hatinya juga sakit.
"Kenapa kamu berkata seperti itu, tentu saja karena aku mencintaimu, aku tak peduli apa yang terjadi padamu yang kuinginkan hanya ingin terus bersamamu" kata Sasshi yang tak bisa lagi membendung air matanya.
"Lebih baik kau melupakanku" kata Rena sambil berbalik membelakangi Sasshi menyembunyikan air mata yang sudah terbendung.
"Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Sasshi.
