Chapter 8

180 17 6
                                    

Dijalanan malam yang sepi terlihat Rena yang sedang mengendong Sasshi dipunggungnya, karena masih sulit berjalan Sasshi digendong Rena untuk pulang kerumahnya.

Empat anggota Team Hormone yang lain sudah pulang duluan, mereka sengaja membiarkan Rena mengantar Sasshi sendiri karena mereka tau bahwa Sasshi punya banyak hal yang harus dibicarakan dengan Rena terutama Sasshi yang ingin meminta maaf pada Rena karena kesalah pahamannya.

"Maafkan aku Rena karena membuatmu menggendongku seperti ini, kau pasti capek" kata Sasshi sementara Rena hanya menggelengkan kepalanya.

"Oh ya Sasshi besok aku akan mengantarmu kerumah sakit untuk memeriksakan kakimu, aku takut jika lukanya akan semakin parah jika tidak diperiksakan" kata Rena dan Sasshi mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban setuju.

Sasshi yang mendengar itu semakin dibuat merasa bersalah, karena kesalahpahaman itu ia mengira bahwa perhatian yang diberikan Rena hanya kebohongan semata apalagi ia juga bersikap tak baik kepada Rena, tapi kini ia tau bahwa Rena tulus padanya.

"Maafkan aku Rena"

"Sudah kubilang aku tak masalah mengendongmu seperti ini" kata Rena.

"Bukan soal itu"

"Lalu?" tanya Rena.

"Maafkan aku karena akhir-akhir ini aku bersikap tak baik padamu" kata Sasshi yang membuat Rena bingung dengan yang ia katakan.

"Apa maksudmu Sasshi?"

"Kau pasti sadarkan bahwa akhir-akhir ini aku bersikap dingin padamu dan sering menghindarimu" kata Sasshi sementara Rena hanya diam saja mendengar apa yang Sasshi katakan.

"Dan aku berbohong padamu saat aku bilang sedang nonton konser waktu kau mencariku beberapa hari yang lalu, saat kau mengirim pesan aku memang sengaja tak membalasnya bahkan saat kau menelponku aku dengan sengaja tak menggangkatnya dan tadi pagi aku juga sudah berkata kasar padamu, padahal kau berniat baik padaku dan kau selama ini juga selalu berbuat baik padaku, tapi yang kulakukan malah sebaliknya" kata Sasshi mengutarakan semua kesalahan yang sudah ia perbuat pada Rena.

Rena yang mendengar itu tiba-tiba menghentikan langkahnya, Rena hanya menundukkan kepalanya tak berkata apa-apa entah apa yang dia pikirkan saat ini.

"Maafkan aku Rena hiks! hiks!" kata Sasshi yang tak kuasa menahan air matanya, terlihat air matanya yang terus mengalir bahkan sampai membasahi pundak Rena.

"Tak apa Sasshi, aku sudah memaafkanmu" kata Rena yang membuat Sasshi tertegum mendengarnya, ia pikir Rena akan marah padanya.

"Tapi-" kata Sasshi tapi langsung dipotong oleh perkataan Rena.

"Kau tak perlu memikirkannya lagi dan yang terpenting kau jangan mengulanginya lagi, kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu" kata Rena.

"Baik, terimakasih Rena"

"Sama-sama, sudah cepat hapus air matamu, kau tak cocok jika menangis seperti itu" kata Rena sambil tersenyum kearah Sasshi yang membuat Sasshi ikut tersenyum sambil menghapus air matanya.

"Kita sudah sampai" kata Rena setelah mereka sampai didepan rumah Sasshi.

"Nee Rena"

"Ada apa?" tanya Rena.

"Jika tak keberatan apa kau mau menginap dirumahku" kata Sasshi berharap jika Rena menerima permintaannya.

"Memangnya ada Sasshi?" tanya Rena.

"Bukan apa-apa, hanya saja kedua orangtuaku sedang berada diluar kota untuk urusan pekerjaan, jika tak keberatan apa kau mau menemaniku" kata Sasshi.

GekiWotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang