Disalah satu kelas di Majisuka Gakuen terlihat para siswa yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar, dari sekian banyak kelas yang ada disana hanya kelas tersebut yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena saat ini Rena yang mengajar disana.
Semua siswa terlihat memperhatikan pembelajaran yang Rena jelaskan, jika ada yang tak mendengarkan penjelasannya Rena pasti akan menghukum siswa tersebut dan tentunya hukuman tersebut sangat berat.
Meski begitu Sasshi terlihat sedang tak fokus memperhatikan pembelajaran, ia terus memikirkan saat ia mendengarkan pembicaraan Rena dengan Sado kemarin dan terlihat jelas kantung mata diwajahnya karena ia belum tidur sama sekali karena terus memikirkan hal itu.
'Tidak mungkin, Rena-chan pasti baik-baik saja, dia tak akan meninggalkanku' batin Sasshi, ia masih tak mempercayai apa yang ia dengar kemarin.
TUK!
Lamunan Sasshi teralihkan saat sebuah kapur melesat mulus didahinya.
"Akh!" pekik Sasshi saat Rena dengan tepat melempar kapur didahinya.
"Sashihara-san, tolong perhatikan pelajaran dengan seksama" kata Rena lalu melanjutkan pembelajarannya.
Semua yang ada disana memandang Sasshi dengan tatapan bingung dan kaget, pasalnya biasanya Rena akan menghajar siswa yang tak mendengarkan penjelasannya sedikit saja.
"Go-gomen" kata Sasshi sambil mengusap dahinya yang masih ada bekas kapur yang menempel.
Beberapa saat kemudian pelajaran yang menegangkan berakhir dan semua siswa telihat langsung bernafas lega dengan hal itu.
"Sekian pelajaran hari ini dan jangan lupa kerjakan tugas yang sensei berikan, kalian tau kan jika kalian sampai tak mengerjakannya,, hahahahaha" kata Rena diakhiri dengan tawa khasnya sambil berjalan meninggalkan kelas.
Beberapa saat setelah Rena meninggalkan kelas semua siswa langsung bernafas lega dan kondisi kelas kembali seperti kelas yankee pada umumnya.
"Wota-san apa kau nanti mau ikut kami" ajak salah satu anggota team Hinabe.
"Maaf aku sedang malas hari ini" kata Sasshi sambil berjalan pergi begitu saja.
Baru saja keluar kelas ia langsung dikejutkan karena Rena sudah menunggunya disana.
"Rena-chan, eh! maksudku sensei" kata Sasshi hampir lupa kalau mereka sedang ada disekolah.
"Ada apa? kau terlihat berbeda hari ini" tanya Rena.
"Tak apa, aku hanya sedang tak enak badan?" jawab Sasshi.
"Begitu ya, kenapa kau tak istirahat di UKS saja" usul Rena.
"Jika boleh, apa aku bisa pulang cepat hari ini" kata Sasshi karena ia sedang malas melakukan apapun hari ini.
"Jika kau memang sakit boleh saja"
"Terimakasih kalau begitu"
"Mau kuantar pulang" tawar Rena.
"Tidak perlu, lagipula kamu harus mengajar setelah ini" kata Sasshi.
"Baiklah, kalau begitu hati-hati dijalan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.'Apa yang harus kulakukan, sungguh aku tak tega memberitahu Jurina mengenai kondisi kakaknya, tapi aku tak akan sanggup melihat betapa sedihnya Jurina jika suatu saat kakaknya meninggalkannya' batin Mayu sambil memandang Jurina yang sedang membeli ice cream dengan anak Rena digendongannya.
"Mayu ini ice creammu" kata Jurina sambil memberikan ice cream yang baru saja ia belikan.
"Terimakasih"
