Di pagi hari terlihat Rena dan Sasshi yang berangkat sekolah bersama, awalnya Sasshi berniat bolos sekolah lagi hari ini tapi tiba-tiba Rena menjemputnya sehingga ia tak punya pilihan lain selain masuk sekolah.
Dalam perjalan hanya ada keheningan diantara mereka tanpa ada pembicaraan yang membuat Rena merasa aneh dengan sikap Sasshi akhir-akhir ini.
"Ada apa denganmu Sasshi?" tanya Rena.
"Aku tak apa-apa" jawab Sasshi dengan dingin yang membuat Rena semakin bingung dengan sikapnya.
"Apa ada masalah?" tanya Rena sementara Sasshi hanya diam tak menyawab.
"Sasshi jika kau ada masalah ceritakan saja padaku mungkin aku bisa membantumu" kata Rena yang entah kenapa malah semakin membuat Sasshi kesal karena Sasshi pikir perhatian yang Rena berikan padanya hanya kebohongan belaka.
"Sudah kubilang aku tak apa-apa" kata Sasshi masih dengan nada dingin.
"Ada apa denganmu Sasshi? akhir-akhir ini kau bersikap aneh, kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu" kata Rena karena ia jadi khawatir dengan perubahan sikap Sasshi yang tiba-tiba.
"Sudah cukup Rena, sebaiknya hentikan semua perhatianmu padaku" kata Sasshi sambil berlari pergi meninggalkan Rena.
"Tunggu Sasshi" kata Rena sambil ingin mengejar Sasshi tapi harus terhenti karena tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.
"Jurina" kata Rena melihat siapa yang memeluknya.
"Nee-chan kenapa kau meninggalkanku, padahal aku sudah bilang mau berangkat bersama" kata Jurina masih enggan melepaskan pelukannya.
Sementara itu Sasshi yang sempat melihat itu semakin dibuat salah paham.
'Padahal dia baru saja sangat perhatian padaku sekarang ia malah bermesraan didepanku' batin Sasshi sambil lanjut pergi meninggalkan Rena yang masih dipeluk Jurina dari belakang.
"Lepaskan Jurina" kata Rena mencoba melepaskan pelukan Jurina.
"Aku tak akan melepaskan sebelum Nee-chan berjanji akan berangkat bersamaku besok" kata Jurina dengan manja.
"Baiklah-baiklah besok aku akan menunggumu" kata Rena.
"Yay!" kata Jurina dengan nada kenak-kanakan.
"Kenapa kau jadi semakin manja seperti ini Jurina" kata Rena melihat tingkah Jurina yang semakin manja padanya, sementara Jurina yang mendengar itu hanya tertawa garing.
"Jika kau terus manja seperti ini, kapan kau akan sampai diposisi puncak" kata Rena.
"Tenang saja sebentar lagi aku akan sampai posisi punjak, lagipula aku hanya manja pada Onee-chan" kata Jurina.
"Ingat aku masih anggota Rappapa, jadi kau juga harus melawanku" kata Rena.
"Setelah aku mengalahkan ketua Rappapa aku akan menantang Nee-chan berduel" kata Jurina.
"Aku akan menunggu itu" kata Rena.
"Oh ya ngomong-ngomong dimana kekasihmu itu?" tanya Rena.
"Kekasihku? Siapa maksudmu?"
"Siapa lagi kalau bukan ketua tim hormone itu" jawab Jurina yang seketika membuat Rena teringat sesuatu.
"Astaga aku lupa dengan Sasshi" kata Rena lupa jika ia harus mengejar Sasshi.
"Aku pergi dulu Jurina" kata Rena sambil berlari pergi.
"Tunggu-" kata Jurina tapi Rena sudah keburu pergi.
.
.
.
.
.
.
.
.Sesampainya dikelas Rena langsung mencari keberadaan Sasshi dimana, tapi sepertinya ia tak ada disana dan saat ia bertanya pada para anggota Team Hormone sepertinya mereka juga tak mengetahuinya.