Chapter 15

154 12 1
                                    

"Akhirnya selesai juga" kata Sasshi sambil melihat hasil karyanya yaitu sebuah kue yang rencananyabakan ia berikan pada Rena saat kencan pertama mereka nanti.

"Apa yang kau buat, dari tadi kau terlihat serius" kata Ibu Sasshi yang baru datang.

"Bukan apa-apa bu, aku hanya membuat kue" jawab Sasshi.

"Apa yang terjadi, tumben sekali kau buat makanan biasanya untuk membantu ibu memasak saja kau tidak mau" kata Ibu Sasshi.

"Itu karena aku tak bisa memasak bu" kata Sasshi.

"Karena itulah ibu terkejut melihatmu dari tadi pagi berada didapur terus" kata Ibu Sasshi.

"Memangnya itu buat siapa, buat pacarmu?" tanya Ibu Sasshi.

"Ya,,, begitulah" jawab Sasshi yang terlihat malu-malu saat mengatakannya.

"Ibu tak menyangka kau sudah punya pacar, apa pacarmu sangat tampan?" tanya Ibu Sasshi yang membuat Sasshi bingung harus menjawab apa karena kekasihnya bukan tampan melainkan cantik.

"Ya begitulah" jawab Sasshi seadanya.

"Kalau begitu bawa kekasihmu kemari, ibu ingin melihatnya" kata Ibu Sasshi dan tentu saja hal itu membuat Sasshi terkejut.

"Eh! membawa kemari?" kata Sasshi karena ia tak mungkin membawa dan memberitahu Ibunya bahwa Rena adalah kekasihnya.

"Iya, karena ibu ingin melihat seperti apa orang yang kau pilih" jawab Ibu Sasshi.

"Baiklah, tapi mungkin kapan-kapan saja" kata Sasshi.

"Sudah siang, aku harua pergi dulu bu" kata Sasshi sambil memberekan kue yang ia buat dan membawanya.

"Memangnya mau kemana?"

"Aku mau kencan"

..
.
.
.

Setelah menyelesaikan beberapa pemeriksaan akhirnya kemarin Rena sudah bisa keluar dari rumah sakit, sekarang kondiainya juga sudah sembuh total meski sebenarnya harus melakukan kontrol selama beberapa kali lagi.

Seperti yang sudah direncanakan setelah Rena keluar dari rumah sakit ia dan Sasshi akan pergi untuk pertama mereka.

Kini Sasshi dalam perjalanan menuju rumah Rena untuk menjemputnya.

'Semoga Rena menyukainya' batin Sasshi yang membawa bungkusan yang berisi kue yang baru saja ia buat.

Sasshi akhirnya sampai dirumah Rena dan langsung mengetuk beberapa kali hingga Rena datang dan membukakan pintu lalu mempersilahkannya masuk.

"Ano,, Sasshi,,, bagamana mengatakannya ya,," kata Rena yang terlihat bingung mengungkapkan apa yang akan ia katakan.

"Ada apa Rena, apaa ada yang salah?" tanya Sasshi yang terlihat bingung dengan tingkah Rena.

"Ano,,,, Sasshi, Maaf sepertinya kencan kita hari ini gagal" kata Rena yang sontak membuat Sasshi terkejut.

"Memangnya kenapa Rena?" tanya Sasshi yang bingung kenapa Rena menggagalkan kencannya.

"Sebenarnya-" jawab Rena yang langsung terhenti karena mendengar tangisan bayi yang berasal dari lantai dua.

"Oeek!! Oeek!! Oeek!!"

Rena yang mendengar tangisan itu langsung bergegas menuju lantai dua.

"Sebentar Sasshi" kata Rena sambil menuju lantai dua.

Tak berselang lama tangisan bayi itu berhenti dan terlihat Rena yang turun dari lantai dua sambil menggendong bayi yang baru saja menangis tadi.

"Bayi siapa itu?" tanya Sasshi yang terlihat terkejut Rena datang dengan bayi digendongannya.

GekiWotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang