Seminggu kemudian Rena memutuskan untuk kembali mengajar di Majijo, meski sebenarnya kondisinya belum begitu baik tapi setidaknya sudah lebih mending dari sebelumnya dan ia juga sudah tak pernah batuk darah lagi.
"Rena-chan apa kau yakin akan mengajar lagi" tanya Sasshi yang saat ini berangkt sekolah bersama Rena.
"Tak apa Sasshi, aku sudah baikan" jawab Rena mencoba meyakinkan Sasshi bahwa ia baik-baik saja.
"Sasshi sebaiknya kau segera kekelas dan rapikan tempat dudukmu karena setelah ini jam pelajaranku" kata Rena sesampainya disekolah.
"Ha'i Rena-chan"
"Ingat mulai sekarang panggil aku sensei" kata Rena sambil mencentil kening Sasshi.
"Maaf-maaf aku lupa hehehe" kata Sasshi sambil tertawa garing.
"Sebaiknya kau segera masuk, sebentar lagi aku akan masuk kekelasmu"
"Ha'i sensei" kata Sasshi sambil masuk kekelasnya sementara Rena pergi entah kemana.
Saat masuk kelas Sasshi dipandangi oleh para anggota Team Hinabe dengan tatapan penuh tanya.
"Ada apa?" tanya Sasshi yang merasa sedang dipandangi.
"Wota-san, sebenarnya apa hubunganmu dengan Matsui-sensei?" tanya anggota Team Hinabe yang melihat kedekatan Sasshi dan Rena tadi.
"Sudah kalian tak perlu tau"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Rena berada didepan sebuah ruangan yang sudah lama tidak ia datangi.
'Sudah satu tahun lebih aku tak kemari' batin Rena memandang pintu ruangan yang dimana ruangan tersebut menyimpan banyak kenangan bersama teman-temannya.
Rena membuka pintu dan masuk keruangan tersebut yang ternyata adalah ruangan para anggota Rappapa saat ini.
"Ternyata ruangan ini tak banyak berubah" kata Rena memandangi seisi ruangan Rappapa yang masih sepi karena mungkin para anggotanya belum datang.
Rena memandangi beberapa foto yang terjejer rapi didinding, foto tersebut merupakan foto para anggota Rappapa dua generasi sebelumnya, tepatnya saat Rappapa masih dipimpim Oshima Yuko.
Disana terjejer foto mulai dari Yuko, Sado, Shibuya, Black dan Torigoya, hanya fotonya yang tak ada disana karena nyatanya ia belum lulus dari majijo, dua tahun yang lalu ia keluar dari Majijo sebelum hari kelulusan dan entah bagaimana caranya sekitar satu tahun kemudian ia menjadi guru di Majijo.
"Yuko-san" kata Rena memandang foto leader Rappapa dulu.
"Yuko-san, sebentar lagi mungkin kita akan bertemu" kata Rena yang sudah merasakan bahwa tubuhnya sudah tak akan kuat lagi jika tak segera menemukan obatnya.
Tes!
Tes!
Tes!Tanpa ia sadari darah mulai keluar dari hidungnya hingga membasahi lantai.
"Benar kan, sepertinya sebentar lagi kita bertemu Yuko-san" kata Rena sambil menghapus darah yang keluar dari hidungnya.
Beberapa saat kemudian pintu terbuka dan para anggota Rappapa masuk.
"Apa yang kau lakukan disini" tanya salah satu anggota Rappapa melihat Rena disana.
"Jadi kalian anggota Rappapa yang baru ya" kata Rena memandang satu persatu 4 anggota Rappapa yang baru saja masuk, dari keempat orang tersebut hanya satu yang ia kenal yaitu Otabe.
"Bukannya kau sensei disini" kata salah satu dari mereka yang bernama Bakamono, dia memiliki nama itu karena katanya dia orang yang bodoh.
"Meski kau sensei disini, tapi hanya anggota Rappapa yang boleh masuk" tambah anggota Rappapa lainnya yaitu Magic.