Farewell [END-s1]

4.2K 666 68
                                    

Wei Ying tidak tahu kenapa tapi air matanya tiba-tiba turun begitu saja. Perasaannya campur aduk. Wajah Lan Zhan-nya terlihat agak panik melihatnya yang menangis.

"Kenapa? Kenapa Lan Zhan tiba-tiba pindah?" Wei Ying bertanya dengan tenang meski air matanya terus mengucur.

"Itu karena pekerjaan Papa." Jawab Lan Zhan mengigit bibir bawahnya. "Maaf."

Wei Ying gemetar dan perlahan mulai menangis kencang. Dengan isakan yang terdengar jelas.

"Lan..Zhan... Jahat... Lan Zhan tidak bilang apa-apa sama A-Ying huhu..." Wei Ying menangis dengan perasaan sangat kesal.

Hari dimana Lan Zhan tidak masuk saja sudah membuat Wei Ying merasa sepi walau Lan Zhan tidak mengatakan apapun saat mereka sebangku. Tapi tetap saja Wei Ying merasa sangat kesepian kalau Lan Zhan tidak ada disebelahnya.

"Kalau.. A-Ying gak bareng sama Lan.. Zhan... A-Ying, A-Yi-"

Lan Zhan langsung memeluk Wei Ying dengan erat. Sambil membisikan kata maaf yang membuat Wei Ying semakin menangis keras. Wei Ying mencengkram pakaian dan membenamkan kepalanya di bahu kecil Lan Zhan.

"Lan Zhan jahat... Tidak memberitahu.. hiks.." Ucap Wei Ying di tengah pelukannya.

"Mn, jahat."

"Lan.. Zhan.."

"Mn."

"Lan Zhan tidak akan melupakan A-Ying kan?" Tanya Wei Ying gemetar.

"Tidak akan." Jawab Lan Zhan pasti.

Lan Zhan mengusap belakang kepala Wei Ying dengan tenang, membiarkan Wei Ying-nya yang masih menangis diatas bahunya.

Hingga akhirnya Wei Ying lelah dengan menangis dan memperlihatkan wajahnya yang kacau. Matanya sembab dan merah.

Lan Zhan mengusap air mata Wei Ying dengan jempolnya sambil tersenyum kecil.

"A-Zhan tidak akan melupakan Wei Ying

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-Zhan tidak akan melupakan Wei Ying." Lan Zhan menghibur Wei Ying. "A-Zhan akan selau kirim surat untuk Wei Ying."

"Janji..hiks...?"

"Janji." Lan Zhan berjanji.

Dan dengan begitu Lan Zhan memeluk kembali Wei Ying-nya dengan erat. Lan Zhan lalu berpamitan pada Cangse Sanren.

Sebenarnya Lan Zhan enggan untuk meninggalkan Wei Ying. Tapi kepindahan mendadak ini mau bagaimana lagi, pekerjaan kedua orangtuanya harus membuat nya berpisah dengan si kelinci manis yang selalu menemaninya. Lan Zhan bahkan membuat Wei Ying yang selalu terlihat bahagia, kini menjadi murung dan menangis.

Wei Ying menundukkan kepalanya, bibirnya gemetar ingin menangis kembali. Jadi dengan senyuman yang dipaksakan Wei Ying mengigit bibir bawahnya agar tidak gemetar. Wei Ying mengantar Lan Zhan sampai pintu depan yang mana terlihat kelurga Lan yang menunggu Lan Zhan.

Lan Zhan lalu melepas tangan Wei Ying dan mulai berjalan menuju orangtuanya. Tapi baru beberapa langkah, Lan Zhan langsung kembali dan memeluk Wei Ying dengan erat.

"Akan selalu merindukan mu, Wei Ying."

"Mn. Sampai jumpa lagi Lan Zhan." Ucap Wei Ying sebelum akhirnya benar-benar berpisah.

Wei Ying melihat kearah Ibunya yang telah melebarkan tangannya, siap untuk menampung rasa kesedihan sang putra. Wei Ying kembali menangis dan kali ini lebih kencang, hingga akhirnya Wei Ying tertidur karena kelelahan.

Pada malamnya Wei Ying bermimpi dia menghabiskan waktu dengan Lan Zhan di suatu tempat yang penuh dengan kelinci disekitarnya.

-END-

Tamat untuk s1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamat untuk s1... Bunnying kita akan berubah menjadi BigBunnYing yang hmm... Kalian tahu sendiri kelakuannya gimana 😏😏

Akan dilanjut bareng CatchZhan dan Kriteria untuk istri S2~

Akan dilanjut bareng CatchZhan dan Kriteria untuk istri S2~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spoiler S2, tebak aja artinya apa..

Sekian terimakasih telah meninggalkan jejak ✧\(>o<)ノ✧

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang