Terimakasih telah menunggu, selamat membaca~
---
“Ayo pulang Lan Zhan.” Kata Wei Wuxian setelah siap dengan seat belt yang telah dipasang.
Namun Lan Wangji masih belum juga menyalakan mesin mobil.
“Ada apa Lan Zhan?” Heran Wei Wuxian menoleh pada Lan Wangji yang diam sedari tadi.
“Mendekat.” Pintanya dan Wei Wuxian perlahan mendekat kearah Lan Wangji.
Setelah mendekat Lan Wangji lalu meraih topi yang masih digunakan Wei Wuxian dan membukanya hingga memperlihatkan telinga kelinci yang naik keatas. Lan Wangji lalu mengusap pipi Wei Wuxian sebelum akhirnya mendekatkan bibirnya pada bibir kekasihnya.
Wei Wuxian membelalakan matanya lebar-lebar sebelum akhirnya sadar ciuman itu telah berakhir. Dia melihat jelas telinga Lan Wangji yang memerah sebelum menyalakan mesin mobil untuk pulang.
Sepanjang jalan Wei Wuxian tidak tahu harus apa, jantungnya berdetak kencang. Setiap dia melirik kearah Lan Wangji banyangan Lan Wangji menciumnya muncul. Rasa lembut dengan sedikit basah masih tercetak jelas dalam ingatannya.
Hingga akhirnya Wei Wuxian sadar kalau mereka sudah sampai dikediaman Wei. Wei Wuxian melambaikan tangannya dan mengucap sampai jumpa besok. Itu adalah ucapan yang biasa namun kali ini terasa sangat berbeda.
Lan Wangji baru saja menyatakan status baru dari hubungan mereka dari sahabat menjadi—
‘Sepasang kekasih’
Wei Wuxian terkekeh dengan telinga kelincinya bergoyang ke kanan ke kiri mengingat saat mereka berpelukan di bianglala. Dia lalu berputar sebelum akhirnya masuk kedalam rumah dengan senyuman yang lebar.
Pipinya merona merah seolah telah mabuk karena kuatnya perasaan yang muncul setelah Lan Wangji miliknya mengatakan hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Lan Wangji mungkin memang tembok berjalan seperti kata orang, tapi mana ada tembok berjalan semanis Lan Wangji.
Ya tidak ada selain dirinya seorang yang menikmati dan memilikinya.
Begitu Wei Wuxian melihat kedua orangtuanya yang berkumpul dengan si adik di ruang tengah, membuatnya melompat untuk segera sampai pada keluarganya.
Wei Wuxian langsung memeluk Papanya sebagai salah seorang yang memiliki telinga kelinci sepertinya. Dengan senyumannya Wei Wuxian mendapat usapan lembut pada kepalanya.
Wei Changze dengan tenang mengusap putranya, dia dapat mengetahui dari telinganya yang bergoyang perlahan. Kelinci kecilnya sedang bahagia.
“A-Ying kamu mau cerita sesuatu?” Tanya Wei Changze masih mengusap kepala putranya.
“Pasti ini ada hubungannya dengan Lan Wangji.” Tebak Cangse Sanren.
Wei Wuxian lalu melihat mamanya dan langsung menutupi wajahnya yang tiba-tiba terasa panas.
“Xian-gege gak diapa-apain kan sama Wangji-ge.” si manusia tembok itu, lanjut Wei Yang dalam hati.
Wei Wuxian menurunkan tangannya untuk menjawab, “Enggak cuma...” dan dia langsung menutup kembali wajahnya karena terlalu malu untuk mengatakannya.
“A-Ying...” Panggil Cangse Sanren yang heran sebab putranya tidak biasa seperti ini. “Baiklah, aku akan tanyakan sendiri pada Lan Wangji kalau begitu.”
“Tidak-tidak jangan panggil Lan Zhan...” Tahan Wei Wuxian mengerucutkan bibirnya, “Itu...emm..”
“...”
Wei Wuxian langsung kembali menutup wajahnya yang merah. “Uaaa... Aku tidak bisa mengatakannya!!!”
Pada akhirnya Cangse Sanren menghubungi sahabatnya, menanyakan apa yang dilakukan Lan Wangji pada putranya. Apa Lan Wangji telah melakukan sesuatu yang membuat kelinci kecilnya malu seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...