Wei Ying tidak tahu kenapa tapi dia diberitahu ayahnya, Wei Changze kalau dia akan memiliki saudara baru.
Tunggu kapan kedua orangtuanya membuat bayi?
Wei Ying belum siap menjadi kakak! Apa dia akan menjadi kakak yang baik seperti Kak Huan, atau jiejie nya, atau menjadi kakak yang tegas seperti kakak Nie Huaisang?
Atau yang terburuk semua akan lebih menyayangi adik dibandingkan kakak. Wei Ying langsung menggeleng cepat.
Ahhh aku tidak tahu! Batin Wei Ying menjerit panik.
Jadi untuk mempersiapkan perasaannya, Wei Ying menelfon Lan Zhan. Mungkin dengan mendengar suaranya dia akan menjadi lebih tenang.
Wei Ying mengambil ponselnya dan langsung menekan tombol darurat. Entah kenapa tapi beberapa bulan yang lalu Lan Zhan meminjam ponselnya dan mengatur nomor darurat.
Wei Ying kemudian menelfon Lan Zhan sambil tiduran diatas tempat tidur.
“Kenapa Wei Ying?"
Wei Ying tersenyum saat mendengar suara Lan Zhan yang menenangkan.
“Lan Zhan, Papa bilang A-Ying bakal punya saudara. Itu artinya A-Ying bakal punya adik. Umm, A-Ying sedikit takut Lan Zhan.”
“Takut?”
“Huum, Lan Zhan tahu kan katanya kalau punya adik, kesayangan orang-orang pada mu akan terbagi dua. Terus bagaimana kalau A-Ying tidak bisa menjadi kakak yang baik nantinya.” Kata Wei Ying dengan nada yang terdengar sedih.
“Tidak akan ada yang menggantikan Wei Ying. Wei Ying yang termanis dan aku menyayangimu. Itu tidak akan dibagi pada siapapun. Juga Wei Ying pasti akan menjadi kakak yang baik.”
“Lan Zhan...” Wei Ying menutup mulutnya tidak percaya. “Itu kata kata terpanjang yang ku dengar dari mu.”
“Mn.”
“Terimakas—” Ucapan Wei Ying terpotong ketika Wei Changze memanggil.
“A-Ying kemari lah!!”
“Maaf Lan Zhan, Papa memanggil.”
“Tidak apa.”
“Kututup ya... Dah...”
Wei Ying menaruh ponselnya kemudian bergegas menuju arah panggilan ayahnya. Ketika dia sampai di ruang tamu Wei Ying melihat seorang yang agak tinggi darinya menggunakan jaket yang menutupi bagian rambutnya.
“Ah A-Ying kenalkan dia saudara baru m—”
Bruk... laki-laki itu langsung memeluk Wei Ying dengan erat dengan raut wajah yang sangat senang.
“Waa.. aku tidak menyangka memiliki kakak paman!!” Katanya penuh semangat.
“Tunggu Yakk!! Jangan menjilat ku!!” Geram Wei Ying ketika tiba-tiba pipinya mendapat jiltan.
“Xue Yang hentikan, kasian A-Ying.” Ucap Cangse Sanren yang terlihat menahan tawa.
“Tapi... rasanya enak.” Aku Xue Yang langsung terdiam dengan raut wajah cemberut.
Sementara Wei Ying tengah panik dengan pipinya yang dijilat. Apa anak itu anjing atau apa? Hal itu membuat Wei Ying menjadi tidak menyukai anjing yang bersikap seenaknya padanya, tentu kecuali Luo Binghe sohib sesatnya.
Wei Ying mengusap bekas jilatan Xue Yang dengan punggung tangannya. Dia menginginkan penjelasan segera! Bukannya yang kan didapatnya adalah adik bayi, kenapa malah—lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...