Shoot [End-s2]

3.4K 515 62
                                    

Semenjak Lan Zhan bertemu dengan  ̶X̶u̶e̶ Wei Yang. Ketika mereka bertemu mereka akan saling perang ucapan dan terkadang perang cengkraman atau apapun yang tidak akan disadari oleh Wei Ying.

Hingga akhirnya tahun-tahun berganti dan Lan Zhan kini berubah menjadi sosok idaman siapapun dengan paras tampannya yang mempesona. Namun jika ada Lan Zhan maka disebelahnya pasti ada Wei Ying yang memanjakan dirinya dengan menempel pada Lan Zhan.

Lan Zhan dengan senang hati memanjakan kelinci kecilnya yang imut. Beberapa Minggu lagi kelulusan dan itu adalah tahun terakhir masa sekolah sebelum jenjang kuliah dimulai. Lan Zhan sudah membuat rencana yang akan disampaikan pada Wei Ying.

Dan hari ini Lan Zhan sengaja mengajak Wei Ying ke taman hiburan sebagai peluang keberhasilan yang lebih tinggi.

Hari ini juga Lan Zhan berencana untuk memiliki Wei Ying-nya dalam sebuah hubungan melebihi sahabat. Dia tidak mau kalau setiap bertemu   Wei Yang selalu mengejeknya dengan ucapan 'sahabat' atau yang terburuk 'friend zone'.

Lan Zhan yang telah siap dan memutuskan pergi menjemput Wei Ying dengan mobil yang diberi nama bichen setelah mendapat lisensi mengemudi. Itu membuatnya dengan bebas menjemput atau mengantar Wei Ying.

Lan Zhan sampai di kediaman Wei dan disambut oleh Wei Yang yang memakan sebuah permen loli sambil menyilang kan tangan didadanya.

“Mau apa?” Tanyanya ketus.

“Menjemput Wei Ying.” Jawab Lan Zhan datar yang kemudian berjalan masuk kedalam, namun Wei Yang sudah lebih dulu berdiri di hadapannya, “Minggir.”

“Kemana?”

Lan Zhan menghela nafas, dia tidak ingin bertengkar untuk saat ini, karena seseorang yang ingin ditemuinya sedang berjalan mendekat. Lan Zhan kemudian membisikan kecil pada Wei Yang, “Bukan urusan mu.”

“Ah Lan Zhan, maaf aku lama ya.” Ucap Wei Ying yang datang sambil mengenakan sebuah tas kecil di punggungnya.

“Tidak lama.” Balas Lan Zhan tersenyum kecil.

“Kalau gitu ayo!” Wei Ying lalu menarik tangan Lan Zhan, “Aku pergi dulu A-Yang!” Wei Ying melambai dengan lengan satunya sambil menyeret Lan Zhan ke mobilnya.

“Ya, hati-hati Xian-gege.” Balas Wei Yang tersenyum tidak suka melihat kakaknya yang pergi dengan tembok berjalan itu. Perlukah dia menyingkirkan tembok itu?

Wei Ying lalu dipersilahkan masuk kedalam mobil dengan Lan Zhan yang menyetir.

Sepanjang jalan Wei Ying tidak berhenti mengoceh hal-hal yang menurutnya menarik, atau beberapa hal baru yang disukainya seperti makanan  atau serial tv yang ditonton bersama keluarganya.

Lan Zhan yang mendengar itu hanya tersenyum, mengangguk, sambil sesekali berkomentar singkat. Meski begitu dia menikmati ocehan Wei Ying nya ini.

“Oh iya Lan Zhan apa yang akan kita lakukan hari ini?”

“Bersenang senang dan melakukan apa yang Wei Ying inginkan.”

“Hal yang aku inginkan ya...” Wei Ying memiringkan kepalanya sambil terus memandangi Lan Zhan. Wei Ying menyadari kalau selama ini dia dimanjakan dan apapun permintaannya selalu dikabulkan oleh Lan Zhan. Dengan anggukan kecil Wei Ying tahu apa yang diinginkan saat ini.

“Lan Zhan aku ingin melakukan apa yang kamu inginkan. Apapun itu aku akan menerimanya!” Seru Wei Ying dengan semangatnya.

“Tidak akan menyesal?”

“Tidak akan, karena A-Ying bersama Lan Zhan.”

•••

Di taman hiburan Wei Ying tersenyum dengan sebuah topi menutupi telinga kelincinya yang sebenarnya telah muncul sejak dia melihat gerbang taman hiburan. Wei Ying merasa sangat senang sehingga tidak dapat mengendalikan emosinya.

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang