Babies

1.8K 281 16
                                    

Keesokan harinya kondisi Wei Wuxian semakin memburuk sebab tidak bisa makan apapun. Bahkan hanya menciumnya saja sudah membuatnya mual.

Lan Wangji membawa Wei Ying-nya ke rumah sakit. Ia dibuat khawatir saat Wei Ying-nya harus menjalani serangkaian tes sebelum mengetahui penyebabnya.

Setelah tes selesai Lan Wangji telah siap mendengar apapun yang akan dikatakan dokter muda dihadapannya. Tangannya menggenggam erat tangan Wei Ying-nya.

Dokter itu memegang hasil pemeriksaan dan mulai mengatakan hasil diagnosisnya. Hingga akhirnya sebuah senyuman dibarengi dengan ucapan yang tidak pernah diduga sebelumnya.

“Selamat pasangan anda tengah mengandung saat ini. Namun mengingat usia yang masih muda perlu perhatian khusus terlebih di trimester awal mungkin akan sangat berat dengan mual dan perasaan sensitif terhadap apapun.” Ujar dokter itu pada pasangan dihadapannya.

Lan Wangji terdiam mematung tidak percaya. Sementara Wei Wuxian tanpa sadar menyentuh perutnya yang masih rata.

“Lan Zhan didalam sini akan ada bayi kelinci.” Gumam Wei Wuxian tersenyum senang.

“Ya... Bayi kelinci kecil.” Jawab Lan Wangji mendekat tak tahan untuk segera memeluk Wei Ying-nya.

“Ah, bukan hanya bayi tapi bayi-bayi. Pasangan mu adalah kelinci, dan dari pemeriksaan itu lebih dari satu.” Dokter itu kemudian menunjukan sebuah foto hasil USG. “Lihat disini, ada dua janin yang terlihat.” Tunjuknya pada dua bentuk lingkaran kecil di foto itu.

Wei Wuxian menutup mulutnya tidak percaya karena dia akan memiliki lebih dari satu bayi kelinci. Ia lalu menoleh kearah Lan Wangji yang berkaca-kaca seolah ingin menangis.

Wei Wuxian menatap suaminya, “Lan Zhan kamu baik-baik saja?”

“Hm, baik-baik saja. Sangat baik.” Ujarnya sebelum mendekap erat kelinci pasangannya. “Terima kasih Wei Ying.”

Wei Wuxian tersenyum kecil, “Lan Zhan senang?”

“Tentu saja, sangat senang.” Lan Wangji tersenyum lebar penuh dengan rasa bahagia.

Senyuman yang biasa Lan Wangji perlihatkan hanyalah senyuman kecil saja. Melihat senyuman begitu bahagia membuat Wei Wuxian ingin menciumnya. Ia mendekatkan wajahnya hingga membuat kedua bibir mereka bersentuhan.

Keduanya seolah tidak peduli dengan dokter yang kini memalingkan wajahnya. Dokter itu hanya menghela nafas memaklumi pasang muda dihadapannya.

Puas berciuman keduanya baru sadar akan seorang dokter yang masih memalingkan wajahnya.

Wei Wuxian seketika malu mengingat apa yang barusan dilakukannya. Ia bahkan membuat kedua telinga kelincinya menutupi wajahnya.

“Tidak usah malu, itu wajar bagi pasangan muda karena akan memiliki bayi, dan untuk tambahan ini ada obat yang harus ditebus di bagian farmasi.”

Dokter itu kemudian menyerahkan resep dan hasil pemeriksaan ada Lan Wangji. Keduanya lalu keluar dari ruangan sambil bergandengan tangan.

Wei Wuxian tidak bisa menahan senyum bahagia nya bahkan setelah mual dan muntah parah di pagi hari menjadi tak masalah untuk bayi kecilnya.

•••

Ketika pasangan itu pulang ada satu hal yang Lan Wangji lupakan dalam pernikahannya dengan Wei Wuxian adalah sebuah janji yang dibuat dengan ayah mertuanya. Yaitu untuk tidak memiliki anak selama masih kuliah, dan ya itu benar terjadi.

Keduanya baru semester 2 dan dia telah membuat Wei Wuxian membawa benihnya. Benar juga ketika ayah mertuanya mengatakan untuk menahan diri dari godaan Wei Wuxian yang ingin dirinya. Mereka baru sekali melakukan tanpa pengaman dan bibit unggulnya langsung tumbuh dengan sangat cepat.

Lan Wangji terdiam memikirkan apa yang kedua orangtua dan mertuanya lakukan padanya. Tapi yang jelas dia akan merawat dan memenuhi kebutuhan Wei Ying-nya dimasa kehamilannya ini. 

Membayangkan kelinci miliknya dengan perut besar akan sangat menggemaskan.

Lan Wangji tanpa sadar tersenyum dengan pandangannya yang masih fokus ke jalanan.

“Lan Zhan ada apa?” Tanya Wei Wuxian penasaran.

“Hanya membayangkan bagaimana Wei Ying beberapa bulan kedepan.” Jawab Lan Wangji terkekeh kecil.

Wei Wuxian memerah, “Lan Zhan apa kamu membayangkan diriku menjadi gendut?”

“Bukan gendut, lebih tepatnya gempal yang menggemaskan.” Jelas Lan Wangji membuat Wei Wuxian semakin memerah.

“Lan Zhan, jangan membayangkannya. Aku pasti akan terlihat jelek karena gendut nanti.” Wei Wuxian merasa malu kalau kehamilannya pasti akan membuat tubuhnya menjadi lebih berisi terlebih dengan bayi-bayi dalam perutnya.

“Tidak akan, Wei Ying akan selalu menjadi yang paling menggemaskan bagiku.”

Bagi Lan Wangji, bagaimanapun Wei Wuxian dia akan tetap menganggap Wei Wuxian adalah yang paling menggemaskan dibandingkan apapun. Bahkan mungkin jika dibandingkan dengan anak-anaknya kelak. 

  Chapter berikutnya tamat S3 ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
Chapter berikutnya tamat S3 ya. Terimakasih telah membaca~~

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang