Propose

2.7K 423 66
                                    

Yang udah baca pre-s3 mungkin tahu bagaimana isinya. Ini chapter penuh pemaksaan sebenernya.

Selamat membaca

---------------------

Itu hari yang cukup indah dengan matahari bersinar terang di langit. Lan Qiren diundang makan siang dengan keluarga kakaknya, tentu dia telah lama tidak mengunjungi kedua keponakannya.

Lan Qiren sangat mengetahui kalau keponakannya memiliki sifat yang bertolak belakang satu sama lain. Kalau Lan Xichen si sulung akan tersenyum dengan ramah pada siapapun makan Lan Wangji sebaliknya, dia hanya bersikap dingin tidak peduli terhadap orang baru. Kecuali untuk kelinci dari keluarga Wei yang membuat Lan Wangji berubah menjadi lebih menghangat dan terkadang tersenyum secara tidak sadar ketika melihat barang atau sesuatu yang berhubungan dengan Wei Wuxian.

Namun satu hal yang pasti dia tidak mengerti kenapa suasana perkumpulan keluarga kali ini terasa mencekam untuknya. Seolah ada sesuatu yang memaksanya untuk lebih baik pulang sekarang dari pada terlambat sebelum badai tiba.

Dan ya pada akhirnya Lan Qiren menyesal untuk tidak pulang setelah mendengar ucapan keponakannya.

“Wangji ingin menikah dengan Wei Ying.” 

“...”

Seketika hal itu membuat keluarga Lan terdiam tidak percaya dengan perkataan si bungsu. Bahkan pamannya sendiri Lan Qiren tidak bisa berkata-kata begitu mendengar keponakannya menginginkan sesuatu yang tentunya ingin dilakukan olehnya sejak lama namun masih belum bisa.

Pasangan Lan yang mendengarnya membelalakkan mata melihat keseriusan dari putra keduanya.

Sementara Lan Xichen menahan nafas tidak percaya. Dia juga ingin mengatakan hal itu!

“Wangji kamu serius?” Tanya Tuan Lan menaikan alisnya.

“Mn, serius.” Lan Wangji mengangguk kecil.

Ini adalah bagian dari rencana Lan Wangji sejak awal untuk memiliki seutuhnya. Tidak peduli dia menikah setelah kelulusan yang penting setelahnya dia memiliki Wei Wuxian.

Lan Qiren langsung menggeleng, “Tidak-tidak kamu masih kecil!”

“Sudah dewasa. Wangji tidak ingin menjadi seperti paman yang sampai sekarang belum menikah.” Jelas Lan Wangji. “Wangji mungkin masih belum bekerja, tapi Wangji menghasilkan uang tetapi Wangji memiliki tabungan sejak kecil yang bisa dibuat untuk membuka usaha.”

Nyonya Lan menoleh kearah suaminya dan berbisik, “Dia benar Wangji kita?”

“Ya, dia benar-benar Wangji kita.”  Balas Tuan Lan berbisik pada istrinya.

“Aku tidak percaya dia mengikuti jalan mu.”

“Ya begitulah...”

“Ahem.” Dehem Lan Wangji membuat semua kembali padanya. “Kalian setuju?”

““Tentu saja!!”” Jawab pasangan Lan bersamaan.

Lan Wangji langsung tersenyum bahagia, sementara Lan Xichen menutup mulutnya tidak percaya. Kenapa dia tidak melakukan hal ini sejak dulu kalau akhirnya akan diizinkan dengan mudah.

“Tidak mungkin!!!” Pekik Lan Qiren menangisi nasibnya.

•••

Setelah kejadian itu keluarga Lan langsung tancap gas menuju kediaman Wei. Dan menyatakan maksud kedatangannya yang mendadak.

“Karena itulah kedatangan kami ingin menjadikan A-Xian sebagai menantu kami.” Jelas Tuan Lan dihadapan sahabatnya.

“Kalian tidak bercanda kan?”  Cangse Sanren lalu melirik kearah putranya yang terlihat kebingungan sementara putranya yang satu lagi membelalak tidak percaya.

“Itu artinya kami akan segera menikah?” Tanya Wei Wuxian melihat kearah kekasihnya.

“Mn, menikah.” Jawab Lan Wangji tenang membuat semburan warna merah menutupi wajah Wei Wuxian.

Dengan sedikit mengipasi wajahnya dan telinga kelinci yang sudah naik sepenuhnya Wei Wuxian merasa panas. Dia tidak bisa menahan rasa malu sekaligus kebahagiaan yang datang. Tolong dia baru saja berstatus kekasih sekitar 2 Minggu dan langsung dilamar seperti ini!?

“Tapi Xian-gege masih sekolah!” Cicit Wei Yang tidak menerima Lan Wangji bagaimanapun juga.

“Itu tidak masalah Wei Yang, lagipula mereka akan menikah tepat setelah kelulusan.” Balas Nyonya Lan.

“A-Yang tenang saja, Xian-gege gak bakal Wangji apa-apakan kok, mereka hanya akan menikah seperti pasangan pada umumnya.” Kata Cangse Sanren menenangkan putra keduanya yang kini mengendus kesal dengan telinga serigala dan ekornya yang telah keluar.

Wei Yang terlalu tidak rela jika harus melepas Wei Wuxian untuk bersama manusia tembok yang ia yakini seorang monster. Karena dibalik sikap dinginnya Wei Yang yakin ada sesuatu yang membuatnya akan melakukan apapun untuk mendapatkan kakaknya.

“Kalau begitu bagaimana jika seminggu setelah kelulusan untuk waktu pernikahannya?” Saran Nyonya Lan yang antusias melupakan putra pertamanya yang mengiri ria.

“Bukannya itu.. ” Cangse Sanren mengerutkan dahinya.

“Oh terlalu cepat, bagaimana jika 2 Minggu setelahnya?” Saran Nyonya Lan.

“Tidak bukan itu, maksudku bagaimana jika 3 hari setelah kelulusan?”

Sontak semua mengarah pada ide Changse Sanren yang membuat semua seketika setuju dengan 3 hari setelah kelulusan adalah pernikahan.

•••

Di suatu tempat di kediaman Wei. Lan Wangji memeluk erat Wei Wuxian, rasanya dia tidak percaya dengan semua jalan yang mudah ini. Akhirnya tinggal selangkah lagi sebelum kelinci kecil menjadi miliknya secara utuh.

Wei Wuxian memejamkan matanya, dia menyukai pelukan Lan Wangji yang hangat dan nyaman.

“Lan Zhan...”

“Hm?”

“Setelah menikah kita tinggal dimana?” tanya Wei Wuxian penasaran.

“Nanti akan tahu.” Jawab Lan Wangji mengusap punggung Wei Wuxian.

“Ah Lan Zhan, beritahu aku.”

“Tidak.”

“Lan Zhan...” Rengek Wei Wuxian memohon.

Tapi Lan Wangji tidak menjawab. Biarlah itu tetap menjadi rahasia sebagai kejutan nanti. Karena semua untuk kelincinya telah direncanakan.

Ada yang mau dateng?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang mau dateng?

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang