Image

2.1K 334 21
                                    

Lan Zhan adalah kelinci bungsu keluarga Lan. Sikapnya berlainan dengan kakaknya yang lincah dan senang pada banyak orang. Lan Zhan pendiam dan lebih suka menyendiri. Berkat sikap pendiam nya, Lan Zhan tidak mengeluarkan telinga kelinci putihnya untuk dilihat secara umum.

Hingga suatu ketika Lan Zhan bertemu dengan Wei Ying. Wei Ying memiliki senyuman manis yang membuat perasannya bergetar dan telinga kelinci putih Lan Zhan seketika muncul. 

“Kelinci!!!” Pekik Wei Ying yang gemas melihat teman sebangkunya.

Lan Zhan dengan cepat meraih kedua telinga kelincinya dan berusaha menyembunyikannya. Tapi sayangnya tangannya terlalu kecil untuk menutupi telinga putih miliknya.

“Jangan disembunyikan, A-Ying ingin liat.” Ucapnya memelas. “Kamu sangat mengemaskan dan A-Ying suka.”

“Tidak menggemaskan.” Kata Lan Zhan datar.

Wei Ying menggeleng cepat “Sungguh kamu sangat menggemaskan. Aku Wei Wuxian. Panggil saja Wei Ying.”

“Lan Wangji, Lan Zhan.” Ucapnya kecil.

Namun Wei Ying mendengar jelas ucapannya hingga membuatnya tersenyum sumringah.

“Itu nama yang bagus Lan Zhan.” Puji Wei Ying membuat pipi Lan Wangji merah, dan telinga kelinci putih miliknya bergoyang senang.

Wei Ying menggeser kursinya disebelah Lan Zhan. Kemudian memperhatikan teman kelinci sebangkunya yang menggemaskan.

“Jangan memperhatikan ku seperti itu.” Ujar Lan Zhan yang masih memegangi kedua telinga kelincinya.

“Tidak mau. Lan Zhan terlalu imut untuk tidak diperhatikan.” Timpal Wei Ying tersenyum.

Dan semenjak saat itu Wei Ying akan selalu memandang Lan Zhan ketika mereka berdekatan.

Lan Zhan terkadang berpikir kenapa dia bisa menerima begitu saja kehadiran Wei Ying disebelahnya. Menurutnya Wei Ying adalah kembaran dari tingkah kakaknya yang tidak bisa diam.

Pernah suatu kali Wen Chao menjahili Lan Zhan hingga akhirnya telinga kelinci miliknya menjadi sorotan kelas. Namun Wei Ying saat itu langsung memarahi Wen Chao dan membuatnya kapok untuk menjahilinya lagi.

Lan Zhan tersenyum ketika memikirkan hari hari itu berlalu dengan cepat. Bahkan saat kepindahannya ke luar negeri Lan Zhan merasa sedih berpisah dengan seseorang yang mampu membuat sisi kelincinya muncul.

Dan kini Lan Zhan berada diranjang pernikahan bersama Wei Ying. Dengan Wei Ying berada diatas-




























Tunggu, apa?





















“An... Lan Zhan...”

Perlahan Lan Zhan membuka matanya melihat Wei Ying-nya menangis dengan telinga kelinci turun kebawah.

“Lan Zhan... Wu...Wu...” Tangisnya memegangi satu lengan Lan Wangji.

“Wei...Ying...” Perlahan Lan Wangji menyentuh pipi kelincinya yang basah karena air mata.

Ia berusaha bangkit, namun percuma rasa pusing dan perutnya yang melilit membuatnya menyerah sebelum mencoba. Jadi Lan Wangji hanya bisa mengusap untuk menghapus air mata di wajah istrinya.

Sementara itu Wei Wuxian sangat bersyukur ketika suaminya akhirnya membuka matanya. Bagaimana tidak sesampainya di rumah, Lan Wangji langsung mengalami diare disertai sakit kepala yang parah hingga membuatnya pingsan.

“Lan Zhan... Mulai sekarang aku tidak akan pernah memasak lagi kalau kamu berakhir seperti ini...” Sedih Wei Wuxian terus menangis.

“Tidak apa Wei Ying.” Ujar Lan Wangji lemah.

“Tidak apa bagaimana?! Lan Zhan apa kamu bisa bayangkan betapa khawatirnya aku ketika kamu pingsan!” Pekik Wei Wuxian seketika bangkit dengan kesal. Bisa-bisa suaminya mengatakan hal ini tidak apa, sementara nyamannya hampir melayang.

Lan Wangji dengan lemah berusaha bangkit dan meraih tangan istrinya. Kemudian menariknya dalam pelukan.

“Maaf membuat Wei Ying khawatir. Tapi aku suka dengan masakan Wei Ying apapun itu.” Hibur Lan Wangji menepuk-nepuk punggung Wei Wuxian.

“Bahkan untuk yang sangat pedas?” Tanya Wei Wuxian ragu.

“Bahkan untuk yang sangat pedas, jika itu yang dibuat Wei Ying.” Lan Wangji kemudian memberi ciuman hangat pada kening istrinya.

Wei Wuxian tersenyum kecil dengan kehangatan yang diberikan suaminya. Wei Wuxian ingin memuji kemampuan sang suami dalam menghibur dan membujuk dirinya.

“Jadi Wei Ying jangan berhenti memasak oke?”

“Mn.” Jawabnya sambil mengangguk.

Lan Wangji merasa lelah beberapa saat kemudian. Ia lalu mengajak Wei Wuxian naik keatas tempat tidur agar bisa tidur bersama.

Wei Wuxian memperhatikan Lan Wangji yang sesekali mengusap telinga kelinci miliknya.

“Wei Ying...”

“Ya Lan Zhan?”

“Aku bermimpi diriku menjadi kelinci seperti mu.”

Seketika Wei Wuxian terkikik membayangkan bagaimana rupa suaminya yang memiliki telinga kelinci, “Suami ku pasti sangat menggemaskan jika dia adalah kelinci seperti ku.”

“Tidak menggemaskan.” Bantah Lan Wangji.

“Tentu saja menggemaskan. Dimasa depan akan ada kelinci yang mirip dengan mu Lan Zhan dan dia akan menjadi bunnyzhan kecil kita.” Celoteh Wei Wuxian.

Lan Wangji seketika terdiam membayangkan. Itu akan sangat menggemaskan memiliki bentuk kecil dirinya yang memiliki telinga kelinci seperti milik Wei Ying-nya.

Setahun yang lalu lebih tepatnya tanggal 16 Oktober 2021 Bunnying up pertamakali dengan chapter shy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setahun yang lalu lebih tepatnya tanggal 16 Oktober 2021 Bunnying up pertamakali dengan chapter shy.

Sekarang Bunnying udah setahun up dan makasih banget buat yang ngikutin dari awal up hingga sekarang yang S3 otw mau S4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Bunnying udah setahun up dan makasih banget buat yang ngikutin dari awal up hingga sekarang yang S3 otw mau S4. Maaf juga untuk tipo dan komentar yang tidak ku balas, tapi semua komentar kalian ku baca dan itu buat ku seneng. Sekali lagi makasih buat setahun kalian membaca bunnying (人 •͈ᴗ•͈)

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang