“Jadi Wei Wuxian, ceritakan malam pertama mu.” Sha Hualing memulai dengan wajah yang berbinar.
Disebelahnya Liu Mingyan siap dengan buku catatan yang dipegangnya. Wajahnya yang tertutup masker tidak bisa menyembunyikan matanya yang bersemangat ingin mengetahui malam pertama Wei Wuxian.
“Kalian sungguh ingin mendengar itu?” Timpal Jiang Wanyin yang entah bagaimana terseret oleh Nie Huaisang yang mengajaknya sambil memaksa.
“Jiang Cheng, kamu juga harus tahu. Kamu bagaimanapun akan menjadi istri seorang Lan juga.” Balas Nie Huaisang dengan santai.
“Aku bisa membayangkan bagaimana lembutnya tuan muda pertama Lan yang lembut menikah dengan kucing garong seperti dirimu.” Luo Binghe yang duduk disebelah Jiang Wanyin terkekeh membayangkannya.
“Bagaimana kamu membayangkannya?” Wei Wuxian bertanya penasaran.
“Kau tahu dia kucing yang selalu mencakar tuan muda pertama Lan. Bisa kamu bayangkan ketika mereka melakukan malam pertama, kulit suaminya ak—”
Srattt... Sebuah cakaran langsung mendarat di wajah Luo Binghe.
“Diam kau anjing!” Geram Jiang Wanyin mengeluarkan ekor putihnya yang sudah bangkit dan mengembang.
“Kucing sialan! Main cakar mulu, apa yang harus aku katakan pada A-Yuan jika wajah tampan ku hancur seperti ini!” Gerutu Luo Binghe yang sama-sama mengeluarkan sifat anjingnya.
“Itu urusan mu anjing!” Geram Jiang Wanyin yang membuat Wei Wuxian langsung menenangkan sahabatnya itu.
“Sabar A-Cheng sabar. Ingat dia memang anjing yang menyebalkan. Kamu tahu itu.” Wei Wuxian mengusap-usap kepala Jiang Wanyin hingga akhirnya dia menyenderkan kepalanya pada bahu Wei Wuxian.
Jiang Wanyin bisa mencium bau yang berbeda dari Wei Wuxian. Mungkin karena telah menikah, rasanya agak berbeda bagi Jiang Wanyin.
Luo Binghe yang mendengar ucapan Wei Wuxian membelalakkan matanya tidak percaya. Bahkan setelah sekian tahun menjadi sohib setannya, Wei Wuxian masih mengatainya sebagai anjing yang menyebalkan.
“Aiyo sudah lah aku disini ingin mendengar ceritanya bukan menonton pertarungan anjing dan kucing.” Kesal Nie Huaisang yang tanpa sadar bahwa dialah yang mengawali kemarahan Jiang Wanyin.
“Em, gimana ya. Aku bingung cerita bagaimana.” Wei Wuxian memerah bingung.
“Ceritakan saja, jangan ragu.” Ujar Liu Mingyan semangat.
“Intinya Lan Zhan kelebihan hormon dan dia sangat gagah. Awalnya sih ya sakit tapi ya itu menyenangkan dan enak.” Ucap Wei Wuxian malu-malu memikirkan kesenangan dan kesakitan yang saling berkaitan.
“Terus-terus.” Sha Hualing dan Liu Mingyan semakin bersemangat.
“Dia membuatku sulit bangun dipagi hari dengan pinggangku yang rasanya hancur. Terlebih dengan everyday is everyday.” Lanjut Wei Wuxian yang membuat semua menggelap mengasihani nasib pinggang Wei Wuxian.
“Tapi kamu sendiri senang bukan?” Tanya Luo Binghe membayangkan bagaimana jika A-Yuan yang berada diposisi Wei Wuxian.
“Tentu saja walau pinggangku sakit. Terlebih dia seorang Lan yang sangat kuat dan juga suami terbaik yang selalu memanjakan ku meski harus aku akui kalau Lan Zhan sangat pandai di ranjang.” Ceplos Wei Wuxian tanpa sadar memuji kehebatan sang suami.
Tapi bagi Jiang Wanyin itu adalah horor tersendiri dimana dia ingat Lan Xichen yang selalu tidak akan menyerah pada dirinya. Mungkin termasuk urusan ranjang kelak begitu menikah.
•••
Beberapa hari kemudian Lan Wangji menemui Lan Xichen di rumahnya.
“Jadi, kenapa kakak memiliki banyak bekas cakaran?” Tanya Lan Wangji heran dengan wajah Lan Xichen yang penuh dengan bekas cakaran.
“Wangji ini bukan cakaran biasa. Ini cakaran tunangan tercinta ku.” Ujar Lan Xichen dengan bangga.
“Apa yang kakak lakukan pada Jiang Wanyin kali ini?” Lan Wangji mengernyitkan dahinya.
Lan Xichen menggeleng, “Tidak ada, hanya saja aku memintanya untuk segera menikah dan malah mendapat cakaran pada wajah ku. Dia bilang, aku tidak mau menikah ketika aku kuliah karena aku tidak mau setiap pagi sakit pinggang karena mu. ” Jelas Lan Xichen menceritakan yang terjadi.
Tanpa disadari Lan Wangji mengingat bagaimana Wei Ying-nya yang mengeluh sakit pinggang akibat olahraga malam mereka.
‘Apa Wei Ying juga tidak suka?’
Batin Lan Wangi seketika meronta antara hasrat dan kasian dengan sang istri tercintanya.
Sekitar 7 chapter lagi untuk s3 ini akan tamat~
Terimakasih telah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...