Surge

2.9K 511 18
                                    

Wei Ying kini berada di kediaman Jiang Cheng sahabat kucingnya.

Jiang Cheng sengaja mengundang Wei Ying ke rumahnya hanya untuk memintanya mengusap kepalanya dan Wei Ying dengan senang hati melakukan itu, hingga membuat Jiang Cheng tidak tahan untuk mendengkur.

"A-Cheng..."

"Mn?"

"Kamu tidak ada kerjaan lain?" Tanya Wei Ying masih mengusap-usap kepala Jiang Cheng yang berada diatas pahanya.

"Tidak ada, aku hari ini menghabiskan waktu dengan A-Ying." Balas Jiang Cheng dengan malas.

Drrtt...

Drrtt...

Wei Ying melihat kearah ponsel Jiang Cheng yang bergetar. Tapi Jiang Cheng mengabaikannya dan memilih memejamkan mata menikmati setiap usapan yang diberikan Wei Ying padanya.

"A-Cheng ponsel mu bunyi."

"Biarkan saja. Paling itu cuma orang yang tidak punya kerjaan." Timpal Jiang Cheng benar-benar tidak peduli.

"Kalau penting bagaimana?"

"Tidak penting."

"Kau yakin?"

"Ya."

Dan setelah itu ponsel langsung mati. Kemudian menyala kembali karena panggilan yang sama.

"A-Cheng itu angkat!" Suruh Wei Ying yang akhirnya membuat Jiang Cheng dengan malas meraih ponselnya.

Jiang Cheng melihat kalau itu bukan sebuah panggilan biasa, melainkan panggilan video dari seorang yang tidak disukainya. Jadi Jiang Cheng menyerahkan ponselnya pada Wei Ying yang melihatnya dengan bingung.

Wei Ying lalu mengambil ponsel Jiang Cheng dan dilihatnya 「 Buaya darat 」melakukan panggilan video.

"Angkat sama kamu, katakan aku sibuk." Ucap Jiang Cheng menarik satu tangan Wei Ying agar tetap mengusap kepalanya.

Wei Ying lalu mengangkat panggilan itu dan dilihatnya si calon kakak ipar tersenyum manis.

"Ah aku kira Chengcheng, ternyata A-Xian." Kata Lan Huan.

"Ehehe iya, A-Cheng bilang dia lagi sibuk."

"Sibuk? Sibuk apa kalau boleh tahu." Lan Huan masih memasang senyumannya sebelum perasaan merinding menyelimutinya.

Wei Ying melihat dengan jelas perubahan itu. Kemudian dia tiba-tiba melihat Lan Zhan dibelakang Lan Huan.

"Halo Lan Zhan!!" Sapa Wei Ying tersenyum senang.

"Wei Ying." Balas Lan Zhan datar.

"Oh iya ini kesibukan A-Cheng." Kata Wei Ying lalu menekan tombol memutar kamera memperlihatkan kepala Jiang Cheng yang berada tepat di paha Wei Ying.

Wei Ying dengan tenang mengusap kepala Jiang Cheng tepat dekat telinga kucing putihnya. Hal itu jelas membuat kedua saudara Lan membelalakkan matanya lebar-lebar.

Chengcheng ku kenapa kau bisa...’

‘Wei Ying!’

“A-Ying jangan perlihatkan aku.” protes Jiang Cheng memutar posisinya hingga melihat tepat ke kamera.

Lan Huan langsung melakukan screenshot. Ini adalah hal terlangka yang dilihatnya, kalau biasanya dia melakukan panggilan video dengan Jiang Cheng yang hanya memperlihatkan telinga kucingnya, kali ini lain dan dia sangat menyukainya. Wajahnya begitu menggemaskan di sudut pandangnya.

“Ayolah A-Cheng jangan seperti itu.” Wei Ying lalu mengusap bagian dekat dagu Jiang Cheng yang langsung membuatnya mengerang keras.

“Mnn... A-Yinm.. mm..”

“Kau suka A-Cheng?” Tanya Wei Ying yang membiarkan telinga kelincinya muncul karena senang.

“Ya, apa kamu mau juga?” Jiang Cheng mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Wei Ying.

“Mnn... A-Cheng hentikan itu geli.”

-Tut-Tut... Panggilan video berakhir.

Jiang Cheng dan Wei Ying heran begitu panggilan berakhir tiba-tiba karena keduanya tidak tahu alasan saudara Lan memanggil mereka.

“A-Cheng, A-Xian kemari! Jie sudah buatkan sesuatu untuk kalian!” Seru Jiang Yanli membuat Wei Ying dan Jiang Cheng langsung datang kearah suara itu.

•••

Sementara itu di kediaman Lan.

Lan Huan membenturkan kepalanya keatas meja. Pipinya memerah dan terasa panas. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah Jiang Cheng si kucing tsundere.

Jiang Cheng bisa-bisanya membuat ekspresi wajah yang seperti itu. Jujur Lan Huan pernah membayangkan bagaimana rasanya mengusap Jiang Cheng, tapi melihat Wei Ying yang dengan bebas seperti itu membuatnya panas dan tidak dapat menahan rasa dalam dadanya yang kini meluap.

Disisi lain Lan Zhan tengah menahan diri untuk tidak menyingkirkan saingan terberat. Kalau Luo Binghe adalah anjing penghasut, maka Jiang Cheng adalah kucing perayu.

Tapi kalau sampai Jiang Cheng dipisahkan dari Wei Ying. Wei Ying kemungkinan besar akan merah padanya, sebab menjauhkan sahabatnya.

Lan Zhan menggeleng cepat. Tidak bisakah dia memiliki Wei Ying-nya seorang saja?

•••

“Hachu...” Wei Ying dan Jiang Cheng bersin secara bersamaan.

“Apa kalian sakit?” Tanya Jiang Yanli khawatir kedua anak yang sebenarnya adalah remaja dihadapannya sakit.

“Tidak Jie, hanya aku merasa sedikit dingin saja.” Timpal Wei Ying mengusap tangannya yang terasa dingin.

“Hm, aku juga.” Ucap Jiang Cheng.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang