Hari itu Lan Wangji bangun dengan perasaan berat berada di atas badannya. Dia perlahan membuka matanya dan melihat sesuatu menonjol dibalik selimutnya.
Dengan perlahan Lan Wangji menaikan selimut. Dia melihat sosok dibalik selimut yang lelap tertidur dengan memeluk dirinya.
Perlahan tangan Lan Wangji mengusap pucuk kepala yang membuatnya bahagia saat ini.
Merasa terganggu tidurnya, yang tertidur diatas tubuh Lan Wangji perlahan membuka matanya. Tapi bukannya bangkit dia malah merangkak hingga akhirnya menjatuhkan diri tepat di dada Lan Wangji. Kemudian kembali memejamkan matanya.
"Wei Ying..." Gumam Lan Wangji kembali mengusap usap kepala Wei Wuxian yang perlahan membuat telinga kelincinya muncul.
Telinga kelinci Wei Wuxian menjadi lebih sensitif ketika dia beranjak dewasa dan sentuhan Lan Wangji selalu membuatnya nyaman sekaligus merasa enak.
"Eumm... Lan Zhan..." Wei Wuxian mengerang pelan menikmati sentuhan pasangannya itu. Matanya masih terpejam erat walau Lan Wangji berusaha membangunkannya.
"Bangun sayang." Ujar Lan Wangji yang kini menyentuh pipi halus Wei Ying.
"Emm... Tidak setelah malam kita, aku ingin seperti ini lebih lama." Balas Wei Wuxian pelan.
Lan Wangji tersenyum tidak bisa menolak, terutama ketika pasangannya telah berganti menjadi bunny yang menggemaskan. Jadi dengan lembut Lan Wangji mengubah posisi pasangannya agar tertidur disebelahnya, dengan lengannya sebagai bantal.
Wei Wuxian dengan perlahan membuka matanya melihat kearah Lan Wangji yang memandangnya dengan tenang.
"Lan Zhan, suamiku yang paling tampan. Aku tidak akan tahan kalau setiap hari ku bangun memandangi dirimu dengan sisa milik mu didalam ku." Celoteh Wei Wuxian yang mendekatkan kepalanya mencari kenyamanan di sekitar leher Lan Wangji.
"Mn." Timpalnya mendekat Wei Wuxian dengan erat.
"Aku jujur Lan Zhan, kamu terlalu tampan untuk ku."
"Dan Wei Ying terlalu menggemaskan untuk ku." Balas Lan Wangji membuat telinga kelinci Wei Wuxian berdiri tegak.
"Ahh... Lan Zhan kamu mulai pandai berkata." Wei Wuxian memeluk tubuh suaminya dengan erat. "Aku jadi ingin dimasuki oleh mu lagi."
"Ingin lagi?"
Menyadari ucapannya yang salah, Wei Wuxian langsung menggeleng, "Eh, tidak nanti saja hehe..."
Wei Wuxian tersenyum, dan Lan Wangji mengangguk sambil mengusap-usap pada bagian kepalanya. Kemudian dia ingat kalau matahari semakin beranjak naik saat ini dan Lan Wangji tahu ini saatnya sarapan.
"Tidak lapar?"
"Tidak, dengan mu disini sudah membuat ku kenyang Lan Zhan." Jawab Wei Wuxian.
"Jangan seperti itu, aku akan membuat sesuatu." Ujar Lan Wangji mengecup pelipis Wei Wuxian.
"Kalau gitu gendong aku."
"Tentu."
Lan Wangji dengan perlahan mulai bangkit dari posisi tidurnya. Kemudian mengangkat pasangannya dalam peluknya.
Wei Wuxian membiarkan Lan Wangji mengangkatnya dengan gaya pengantin. Tubuh bagian bawahnya terlalu lemah kalau bangun sendiri. Walau begitu Lan Wangji adalah monster pemuas nafsu di tempat tidur.
Pasangan itu kemudian keluar dari kamar dan tentu setelah malam panjang Lan Wangji langsung membersihkan tubuh Wei Wuxian. Meski tidak sampai pada bagian dimana dia meninggalkan sisa miliknya didalam pasangannya.
"Lan Zhan aku mencintai mu."
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Lan Wangji yang menuruni tangga.
"Tidak ada alasan untuk tidak mengatakannya, suami ku." Wei Wuxian lalu menaikan dirinya hingga dia bisa mencium sosok yang sangat dia cintai.
Lan Wangji tersenyum lembut dan membalas ciuman pasangan kelincinya ini.
"Aku juga mencintai mu, Wei Ying."
Tamat
Heyowwww semua~~ Maaf jarang up karena jurlap lagi numpuk tiap hari ada (~‾▿‾)~ dan diriku lelah butuh tidur.
Sekian terimakasih.
Tamat ya.
Tapi boong, April Mop. Perjalanan mereka masih panjang buat sampe cerita diatas. Nanti lanjut lagi ya (◡ ω ◡)
(Ekspresi orang setelah baca chapter ini)
Omake :
Wei Ying : itu apa tadi Lan Zhan?
Lan Zhan : bayangan masa depan
Wei Ying : sungguh? Itu pasti akan sangat indah
Lan Zhan : mn, indah. Seindah Wei Ying
Wei Ying : Lan Zhan jangan menggoda ku
Lan Zhan : tidak menggoda, hanya sebuah kenyataan
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...