BunnyZhan

3.9K 587 60
                                    

Peringatan chapter ini mengandung ketidak sesuaian ekspektasi dan kandungan perasaan iri yang kuat.

Jangan berharap adegan, karena masih lama. Mereka masih remaja (人 •͈ᴗ•͈)

•••

Wei Ying bangkit dari tempat tidur sambil menggosok matanya. Dia melihat Lan Zhan yang membuka tirai jendela kamar. 

“Aku ke kamar mandi dulu.” Ujar Lan Zhan.

“Umn.” Wei Ying mengangguk.

Ketika Lan Zhan pergi keluar untuk ke kamar mandi Wei Ying menarik kembali selimut milik Lan Zhan dan menjatuhkan kembali dirinya diatas tempat tidur. Tempat tidur milik Lan Zhan lebih hangat dibanding miliknya. Mungkin Wei Ying harus meminta Mamahnya untuk menganti selimut atau bahkan kasurnya.

Dengan perlahan Wei Ying kembali menutup matanya dan tertidur dengan nyenyaknya.

“...ing...”

“Wei Ying...”

Mendengar suara yang memanggilnya Wei Ying mengerang pelan dan menarik selimut hingga hampir menutupi wajahnya.

“Wei Ying...” Panggil kembali suara itu.

“Lima menit lagi...” Ucap Wei Ying masih memejamkan matanya.

“Tidak Wei Ying, bangun.” Ucap Lan Zhan mengusap kepala Wei Ying dengan perlahan.

“Euggh... Lan Zhan...” Wei Ying samar samar melihat wajah Lan Zhan dihadapannya dan sangat dekat. “Lan Zhan kamu sangat tampan.” Ujarnya tanpa sadar mengusap pipi Lan Zhan-nya.

Lan Zhan tersenyum dan menyibak selimut Wei Ying. Kemudian dengan lembut Lan Zhan mengangkat tubuh Wei Ying di pangkuannya. Bukannya merasa heran Wei Ying hanya tersenyum senang ketika Lan Zhan memanjakannya dan memeluk lehernya dengan erat.

“Lan Zhan apa aku berat?”

“Tidak.” Jawab Lan Zhan hingga akhirnya mereka sampai kamar mandi. Lan menurunkan Wei Ying dan menutup pintu.

Wei Ying melihat kearah bak mandi yang mengabulkan uap panas.

“Apa kita akan mandi bersama?” Tanya Wei Ying.

“Mn.” Lan Zhan mengangguk.

“Yey!!” Wei Ying kemudian langsung membuka pakaiannya hingga tak da satu kain menutupi tubuhnya.

Ekor kelincinya bergoyang bebas. Rasanya berbeda ketika ekornya bersembunyi dibalik celananya.

Lan Zhan yang melihat itu seketika memerah. Dia langsung mengambil handuk dan memberikannya pada Wei Ying.

Wei Ying memiringkan kepalanya bingung. Kenapa Lan Zhan memberikan handuk.

“Tutupi itu.” Kaya Lan Zhan memalingkan pandangannya.

Wei Ying yang menyadari itu langsung menjadi merah padam dan mengambil handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

“Lan Zhan, kamu emm... Buka pakaian mu juga.” Ujar Wei Ying yang masih malu.

Wei Ying lalu berbalik dan membiarkan Lan Zhan membuka pakaiannya. Lan Zhan lalu menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

Lan Zhan lalu menawarkan Wei Ying untuk mencuci rambutnya.

Wei Ying mengangguk. Kemudian duduk disebuah kursi kecil yang ada di kamar mandi itu. Lan Zhan mengambil shower dan mulai menyiram Wei Ying-nya.

“Apa terlalu panas?” Tanyanya.

“Tidak, ini sesuai Lan Zhan.” Jawab Wei Ying merasa guyuran air dari shower itu membuatnya merasa nyaman.

Lan Zhan lalu menuangkan shampoo ke telapak tangannya dan dengan lembut mulai memijat kepala Wei Ying. Lan Zhan berhati-hati ketika mendekat kearah telinga kelinci Wei Ying.

“Mnn... Lan Zhan ini membuatku mengantuk.” Ujar Wei Ying merasa keenakan.

“Jangan tidur di kamar mandi.” Timpal Lan Zhan.

“Iya-iya... Sini gantian.” Ucap Wei Ying yang langsung  berbalik melihat kearah Lan Zhan.

Wei Ying lalu bangkit dengan rambutnya yang masih penuh sabun.

“Duduk-duduk.” Pinta Wei Ying.

Lan Zhan hanya menurut dan duduk membiarkan Wei Ying yang kali ini mencuci rambutnya. Wei Ying lalu mengambil shower yang tadi digunakan Lan Zhan, dan membasahinya dengan pelan. Setelah itu Wei Ying mengambil banyak shampoo dan mulai menggosok nya di kepala Lan Zhan.

Dengan jahil Wei Ying mulai memainkan rambutnya hingga semua naik keatas. Kemudian Wei Ying membelah dua rambut Lan Zhan dan membayangkan kalau dua bagian rambut yang naik itu adalah telinga kelinci seperti miliknya, maka itu akan sangat menggemaskan.

“BunnyZhan.” Gumam Wei Ying.

“Hm?”

“BunnyZhan! Jika Lan Zhan memiliki telinga kelinci, maka Lan Zhan akan menjadi BunnyZhan!” Seru Wei Ying bersemangat.

“Jika aku BunnyZhan maka Wei Ying?” Tanya Lan Zhan.

“BunnYing!” Jawab Wei Ying.

Lan Zhan lalu berbalik dan melihat Wei Ying. Dia melihat telinga kelinci Wei Ying yang naik sepenuhnya keatas, ditambah senyumannya yang tidak pudar membuat Lan Zhan tersenyum.

“Lan Zhan, senyuman mu sangat manis.”

“Mn.” Lan Zhan mengangguk kecil dengan senyuman yang sulit luntur dari wajahnya.

Setelah itu keduanya membilas rambut dan membasuh badannya dengan sabun. sebelum masuk kedalam bak mandi yang tadi telah Lan Zhan siapkan.

Wei Ying dan Lan Zhan lalu masuk kedalam bak. Wei Ying terkekeh melihat Lan Zhan sedikit memerah dihadapannya. Rambut nya di ke belakangkan membuat penampilan yang berbeda di mata Wei Ying.

“Lan Zhan kau tahu aku tak akan membiarkan siapapun selain keluarga mu melihat rambutmu saat ini.” Ceplos Wei Ying.

“Kenapa?”

“Sebab kamu sangat tampan, dan hanya aku yang boleh melihat ketampanan mu saat ini Lan Zhan.” Jelas Wei Ying mendekat pada Lan Zhan.

Lan Zhan lalu meraih tangan Wei Ying dan menempelkan telapak tangan Wei Ying di pipinya.

“Tentu, apapun untuk Wei Ying.” Ucapnya serius.

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

ku iri, ini bener main air kan ya?? ಥ‿ಥ

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang