Special

1K 138 6
                                    

Ketika para triplets tumbuh Wei Wuxian selalu mengabadikan momen itu di ponselnya. Terkadang dia membagikan momennya pada keluarga atau temannya namun tidak untuk publik, bayi-bayinya terlalu menggemaskan untuk dinikmati banyak orang dan dia tidak mu berbagi dengan orang asing.

Hingga akhirnya memori ponselnya penuh dengan belasan ribu foto dan video para bayi. Dan dengan diam diam Wei Wuxian mengambil milik Lan Wangji yang kini sedang berada di kamar mandi.

Wei Wuxian langsung berlari menuju ruang bayi dan melihat bayi-bayinya tengah tertidur lelap diatas tempat tidur. Dia memperhatikan Sizhui yang berada ditengah dengan masing masing tangannya bertautan dengan dua bayi perempuannya.

Wei Wuxian yang berbinar melihat itu langsung membuka ponsel suaminya. Tapi sebelum mulai memotret dia agak penasaran dengan foto yang diambil suaminya. Dan Wei Wuxian terkejut dengan foto-foto itu hingga membelalakkan matanya tidak percaya.

"Wei Ying apa yang kamu lakukan dengan ponselku?" Tanya Lan Wangji yang mengusapi rambutnya yang masih basah menggunakan handuk.

Dengan cepat Wei Wuxian menyembunyikan ponsel itu ke belakang tubuhnya.

“Ahaha Lan Zhan tidak, ini bukan ponsel mu ini milikku." Bohong Wei Wuxian.

“Wei Ying...”

“Tidak Lan Zhan sungguh." Wei Wuxian memerah dan Lan Wangji mendekat kearahnya. “Tunggu Lan Zhan rambut mu masih basah dan akan menetes pada mereka.” Ucap Wei Wuxian panik.

“Tidak akan kena mereka dan aku penasaran dengan yang kamu sembunyikan.” Lan Wangji semakin mendekatkan tubuhnya pada Wei Wuxian. 

“Aaa baiklah... Aku hanya ingin memotret mereka menggunakan ponselmu. Milikku sudah penuh dan sepertinya aku harus memindahkan semuanya ke awan.” Dengusnya menyerahkan ponsel yang disembunyikan. “Tapi Lan Zhan, kenapa hanya ada fotoku dan tidak ada foto mereka kecuali sedang bersamaku?” Wei Wuxian bertanya.

“Karena Wei Ying spesial.” Jawab Lan Wangji.

“Spesial apanya?”

Lan Wangji lalu berbisik, “Bisa ku nikmati setiap malam.”

Wei Wuxian langsung memerah dan menutup mulut suaminya.

“Lan Zhan kamu tidak boleh bicara seperi itu didepan mereka!” Seru Wei Wuxian.

“Mereka sedang tidur Wei Ying, dan aku sudah lama tidak menikmati mu walau dokter sudah mengizinkan.” Lan Wangji memelas. “Kamu tidak kasihan dengan milikku yang merindukan mu.”

Wei Wuxian melirik kearah bawah tempat dimana ayam yang selalu ingin memasukinya. Wei Wuxian menghela nafas dan mengangguk.

“Oke, tapi tidak untuk setiap hari adalah setiap hari. Jika kamu seperti itu maka untuk bangkit dari tempat tidur dan mengurus mereka aku tidak akan bisa.” Ujar Wei Wuxian yang memikirkan dirinya yang tidak bisa melakukan apapun saat setiap hari di awal pernikahannya digempur sang suami.

“Ada aku yang mengurusnya. Wei Ying tidak perlu khawatir.” Lan Wangji meyakinkan dengan wajah seyakin-yakinnya.

“Tidak! Jelas tidak mau!” Pekik Wei Wuxian agak keras hingga membuat salah satu bayi mulai bangun dan merengek.

Wei Wuxian dengan cepat dan hati-hati langsung menepuk-nepuk nya perlahan.  Tapi dirasa dia akan menagih kencang membuat Wei Wuxian memangku nya dan mengayunkannya perlahan.

“Shuttt Qingyan mama mu disini, jangan menangis ya... Maaf barusan terlalu keras. Salahkan Papa mu itu yang ingin memisahkan ku dari mu.” Ucap Wei Wuxian yang malah mencurahkan isi hatinya pada putrinya.

“Wei Ying!” Lan Wangji memerah tepat ada telinganya mendengar ucapan Wei Wuxian.

“Apa? Iya kan kamu ingin aku tidak bisa bangun dari tempat tidur sementara mereka diurus oleh mu?” Wei Wuxian mulai menyudutkan.

Sementara Qingyan yang merasa tidak nyaman dengan pembicaraan orangtuanya langsung menangis sekencang-kencangnya.

“Tuh Lan Zhan putri mu saja tidak setuju.” Ucap Wei Wei yang mengambil botol susu yang telah dihangatkan dan tinggal menekan tombol untuk susunya jatuh kedalam air. Wei Wuxian mengocoknya agar larut dan kemudian memberikan pada putrinya yang seolah ingin segera meminum susu tersebut.

Sementara itu Lan Wang malah menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur para bayi dan pasrah tidak bisa menikmati Wei Wuxian sebab kini mereka punya prioritas baru.

“Aku mungkin harus solo karir.” Gumam Lan Wangji hampir tidak terdengar.

Tahan dan sabar ya jatahmu akan datang dengan sendirinya 😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahan dan sabar ya jatahmu akan datang dengan sendirinya 😏

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang