Lan Zhan telah mengatur jam weker sebelum tidur. Dia berniat untuk menjemput Wei Ying agar berangkat sekolah bersama. Tentu saja Lan Zhan tidak memberitahu Wei Ying sebab ingin memberi kejutan padanya.
Lan Zhan membayangkan ketika dia sampai Wei Ying-nya masih tertidur dan itu mengingatkan pada saat mereka tidur bersama. Wei Ying-nya terlalu menggemaskan saat tidur.
Ketika bangun Lan Zhan langsung membersihkan diri dan juga sarapan dengan cepat. Lan Huan yang memperhatikan adiknya itu hanya tersenyum.
“Kamu mau kemana?” Tanyanya penasaran.
“Menjemput Wei Ying.” Jawab Lan Zhan datar. “Aku pergi.”
Kemudian setelah itu dia pamit untuk pergi bersama seorang supir kekediaman Wei. Lan Zhan ingin segera dewasa dan dia ingin menjemput Wei Ying-nya sendiri tidak harus bersama orang ketiga.
Sepanjang jalan Lan Zhan sudah tidak sabar untuk bertemu Wei Ying.
Ketika sampai di kediaman Wei, Lan Zhan disambut olah Cangse Sanren yang langsung memintanya untuk membangunkan Wei Ying. Perasaan bahagia Lan Zhan pancarkan, dua akan melihat kelinci kecilnya yang tertidur dibalik selimutnya.
Jadi Lan Zhan mulai melangkah ke kamar Wei Ying dan membuka pintunya. Tapi yang dilihat adalah sesuatu yang jauh diluar ekspektasi nya.
Sesuatu yang membuatnya mengepalkan tangannya.
Seseorang tengah memeluk Wei Ying-nya!
Lan Zhan mendekat dan melihat Wei Ying yang dengan nyamannya dalam pelukan laki-laki yang entah siapa itu.
Dengan satu tarikan Lan Zhan menarik laki-laki yang berani-beraninya memeluk Wei Ying-nya.
Wei Ying yang tersentak karena tarikan itu langsung membuka matanya melihat Xue Yang yang berada dalam genggaman Lan Zhan.
Xue Yang meronta ingin segera melepaskan diri karena terkejut dengan tarikan yang membuatnya turun dari tempat tidur.
“A-Yang!” Seru Wei Ying.
Lan mendengar seruan Wei Ying langsung melepaskan Xue Yang. Panggilan akrab! Wei Ying memanggilnya dengan panggilan akrab!
Cukup dengan Jiang Cheng dan Nie Huaisang yang memiliki panggilan akrab! Tidak untuk yang satu ini.
“Ini sakit!!” Kesal Xue Yang mengusap bokongnya yang mencium lantai dengan tidak etis.
“A-Yang kamu tidak apa?” Tanya Wei Ying yang duduk ditempat tidur.
“Tidak apa Xian-gege.” Jawab Xue Yang memasang wajah polosnya.
‘A-Yang? Xian-gege?’ Lan Wangji mengerutkan keningnya tidak percaya.
Wei Ying menghela nafas kemudian melihat kearah Lan Zhan-nya yang datang dengan seragam sekolah yang telah siap.
Wei Ying kemudian melihat kearah jam dan melihat kalau dia tidak segera bersiap maka akan terlambat.
“Lan Zhan! Maaf aku—aku akan segera bersiap.” Ucap Wei Ying beranjak dari tempat tidur.
“Tidak.” Kata Lan Zhan datar, kemudian pandangannya turun kearah Xue Yang yang masih duduk dilantai.
“Xian-gege... Dia siapa? Kenapa dia kasar sekali?” Tanya Xue Yang dengan nada manja.
“Emm... Nanti aku jelaskan ya A-Yang. Sekarang tolong kamu keluar dulu, aku akan berbicara dengan Lan Zhan.” Ujar Wei Ying menarik Xue Yang agar bangun dan memintanya keluar.
Setelah keluar Wei Ying mengunci pintunya untuk menghadapi Lan Zhan yang kini meminta penjelasan.
Wei Ying mengajak Lan Zhan duduk diatas tepat tidur. Dia sudah tidak memperdulikan akan telat tidaknya, yang jelas menjelaskan pada Lan Zhan lebih penting sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...