Move

2.3K 333 21
                                    

Wei Wuxian tengah mengemasi pakaiannya kedalam koper. Sebab hari ini ia akan pindah untuk tinggal bersama suaminya. Keduanya akan pindah kesebuah apartemen yang telah Lan Zhan siapkan untuk tinggal bersama.

Sebenarnya Wei Wuxian tidak ingin meninggalkan keluarganya. Tapi tinggal berdua bersama Lan Zhan-nya adalah sesuatu yang sangat diinginkannya. Bayangkan tiap pagi dia akan memandangi wajah tampan sang suami yang memanjakannya.

“Xian-gege...” Wei Yang menghampiri Wei Wuxian dan memeluknya dari belakang. “Xian-gege jangan pergi.”

Wei Yang mengeluarkan ekspresi sedih dengan membuat kedua telinga serigala miliknya menurun. Matanya berkaca-kaca dengan mulutnya yang cemberut.

“A-Yang jangan sedih.” Wei Wuxian berbalik dan memeluk adiknya. “Aku akan sering-sering pulang ke rumah jika libur.”

Wei Yang menggeleng dan membenamkan kepalanya pada ceruk leher Wei Wuxian.

“Tapi Xian-gege...” Wei Yang merengek dan memeluk Wei Wuxian dengan erat.

Wei Yang tahu kalau Lan Wangji sudah datang. Jadi dia dengan sengaja membuat kakak iparnya itu terbakar, sebelum kakaknya pindah.

“A-Yang.” Wei Wuxian mengusapi kepala adik serigalanya dengan lembut hingga tidak menyadari Lan Wangji yang berdiri dekat pintu.

Lan Wangji mengepalkan tangannya menahan keinginan menyingkirkan adik ipar dari Wei Ying nya. Tapi itu tidak mungkin, jika dia melakukan hal itu maka bisa jadi kelinci kecilnya mengamuk dan memarahinya.

Wei Yang tersenyum melihat Lan Wangji yang akan marah. Dia menunjukan jari tengah sambil memeluk Wei Wuxian dengan erat.

“Xian-gege akan pulang kan kalau aku meminta.” Ucap Wei Yang dengan polosnya.

“Tentu saja. Gege mu ini akan pulang kalau serigala kecilnya meminta.” Jawab Wei Wuxian senang.

Bagi Wei Wuxian kehadiran Xue Yang dikeluarkannya membuat semua semakin menyenangkan. Meskipun sikapnya yang terkadang usil, Wei Wuxian sangat bersyukur memiliki adik sepertinya.

“Janji?” Wei Yang melepaskan pelukannya dan mengakar jari kelingkingnya membuat pinky promise.

“Janji.” Kata Wei Wuxian dengan senyuman manis diwajahnya.

Wei Wuxian lalu menoleh kearah pintu dan melihat suaminya yang kini berdiri menatap mereka.

“Ah Lan Zhan tunggu sebentar hanya sedikit lagi.” Ujar Wei Wuxian mengingat masih banyak yang ingin dibawa ke rumah barunya.

“Akan ku bantu.” Lan Wangji langsung menghampiri dan menyingkirkan adik iparnya.

Wei Yang mengerutkan dahinya kesal. “Xian-gege aku juga akan membantu.”

Dengan begitu keduanya membantu Wei Wuxian memindahkan barang-barang nya ke mobil Lan Wangji. Hampir setengah barang di kamar Wei Wuxian dibawa termasuk benda-benda yang dikirim Lan Wangji saat tinggal di luar negeri.

Wei Wuxian lalu berpamitan pada kedua orangtuanya yang terlihat sedih melepas kelinci kecil mereka keluar rumah. Cangse Sanren bahkan menciumi putranya seolah akan berpisah selamanya dan Wei Changze hanya memeluk sebagai seorang ayah yang mencintai kelinci miliknya.

“Wangji, jaga A-Ying kami di rumah. Dia mungkin agak sedikit pelupa ketika menyimpan barang.” Ucap Cangse Sanren mengingatkan.

“Bukan salah ku mama kalau barang-barang yang disimpan A-Ying tiba-tiba pindah tempat.” Wei Wuxian mengerucutkan bibirnya.

“Kamu yang pelupa malah nyalahin barang.”

Wei Wuxian memerah karena malu dengan ucapan ibunya. Namun karena itu benar adanya mau diapakan. Barang yang terkadang disimpan entah bagaimana bisa berpindah tempat dan hanya ibunya saja yang bisa menemukannya.

“Kalau begitu kami pamit.” Kata Lan Wangji menggenggam tangan Wei Wuxian.

“Hati-hati di jalan.” Ucap Wei Changze yang membiarkan keduanya pergi menaiki mobil.

Wei Yang hanya menunduk sedih. Sekarang hanya dia yang tinggal disini bersama kedua orangtuanya. Xian-gege nya telah menemukan kebahagiaannya yang tidak mungkin diganggu lagi.

“A-Yang, A-Ying kita sudah pergi. Kamu jangan menikah dulu, kami masih ingin kamu tinggal disini.” Cangse Sanren tiba-tiba memeluk Wei Yang dengan lembut dan hangat.

Wei Yang tersenyum, setidaknya dia masih memiliki keluarga yang sangat menyayanginya selain Xian-gege.

“Aku akan tetap disini bersama kalian tenang saja.” karena orang yang ku suka sangat sulit dijinakkan, Lanjut Wei Yang dalam hati.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang