Vomit

1.6K 271 11
                                    

Wei Wuxian merasa tidak enak badan. Tubuhnya terasa sangat lelah setelah muntah berkali-kali.

Suami tercintanya telah membuat teh jahe untuk meredakan rasa mualnya. Namun sayangnya itu tidak membantu dan membuat Wei Wuxian semakin mual dan memuntahkan kembali isi perutnya hingga hanya tinggal air saja yang keluar.

“Lan Zhan... Ini sangat tidak nyaman....” Wei Wuxian merengek masuk semakin dalam  pelukan suaminya.

“Kita ke rumah sakit ya.” Ajak Lan Wangji tenang meski sebenarnya ia sangat khawatir dengan keadaan Wei Ying-nya yang tiba-tiba seperti ini.

Lan Wangji tidak pernah membayangkan dirinya bangun oleh suara muntah dari istrinya. Terlebih ia tidak bisa berbuat banyak, sekarang saja ia hanya bisa diam sambil memangku Wei Ying-nya dan mengusap punggungnya perlahan.

“Tidak mau.” Tolak Wei Wuxian lemah. “Hanya saja peluk aku lebih erat Lan Zhan...”

“Mn”

Wei Wuxian terdiam merasakan pelukan erat dari sang suami. Ia bisa merasakan detak jantung Lan Wangji yang membuatnya merasa lebih baik. Hingga akhirnya perlahan rasa kantuk menyerang dan membuat semua menjadi gelap.

•••

Ketika hari beranjak siang Wei Wuxian merasa jauh lebih baik walau wajahnya masih sedikit pucat. Ia berusaha meyakinkan Lan Wangji untuk pergi ke kampus. Namun Lan Wangji menolak tegas permintaan Wei Wuxian dan memilih untuk absen.

Alasan utamanya karena Wei Wuxian ingat di sore hari nanti klub memasaknya akan membuat sesuatu yang pedas. Meskipun Wei Wuxian akan berhadapan dengan seniornya yang paling menyebalkan, tapi tidak mungkin dirinya melewatkan kesempatan untuk makanan pedas bersama teman temannya.

Saat ini Wei Wuxian memperhatikan bagaimana suaminya dengan telaten memotong-motong sayuran. Niatan Wei Wuxian untuk pergi ke kampus masih besar karena itu Wei Wuxian sengaja memasang wajah memelas dengan kedua telinga kelincinya yang turun.

“Lan Zhan...” Panggil Wei Wuxian dengan nada memelas.

“Wei Ying masih sakit. Tidak boleh ke kampus.” Tolak Lan Wangji.

“Aku sudah sehat sungguh.” Ucap Wei Wuxian meyakinkan. Dia lalu bangkit dan menghampiri Lan Wangji.

“Lihat aku baik-baik saja.” Wei Wuxian memperlihatkan wajah imutnya dan telinga kelincinya turun setengah membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

Lan wangji menggeleng. Dia harus bisa menahan diri untuk menolak keinginan si kelinci. Bagaimanapun kesehatan adalah yang utama.

“Wei Ying kenapa ingin sekali pergi ke kampus?” Heran Lan Wangji.

“Itu karena klub memasak akan membuat makanan pedas, aku ingin mencobanya.” Cicit Wei Wuxian memalingkan pandangannya.

Lan Wangji menghela nafas sambil mencuci kedua tangannya sebelum meraih wajah manis istrinya. Dia lalu mengusap pipinya dan membuat Wei Wuxian menatap langsung kearahnya.

“Akan aku buatkan kesukaan mu, tapi karena Wei Ying masih sakit maka tak akan terlalu pedas.” Kata Lan Wangji lembut.

Wei Wuxian seketika tersenyum senang, hingga kedua telinga kelincinya berdiri tegak. Setidaknya saat ini dia bisa makan pedas.

Tapi sayang itu hanya harapannya saja.

Begitu satu suapan masuk dalam mulutnya. Wei Wuxian langsung berlari ke kamar mandi untuk kembali muntah.

“Hoekkk...”

Wei Wuxian tidak tahan sedikitpun bau masakan Lan Wangji. Dari penampilannya itu terlihat sangat lezat, tapi entah bagaimana itu membuatnya merasa sangat mual. Dia kemudian berbalik melihat wajah khawatir suaminya dan meraih leher Lan Wangji. Sambil membenamkan kepalanya dalam ceruk leher sang suami.

“Lan Zhan maaf aku memuntahkannya lagi...”

Aku ngilang mulu akhir-akhir ini maafkan 🤧🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku ngilang mulu akhir-akhir ini maafkan 🤧🤧

Terimakasih juga untuk yang selalu menunggu~

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang