Sebagai seorang Papa yang harus melepas putranya, Wei Changze jujur tidak ikhlas sepenuhnya. Kelinci kecilnya hanya satu-satunya putra kandungnya. Dia dan Cangse Sanren berkomitmen untuk merawat kelinci kecil mereka dengan baik. Sehingga meskipun Wei Changze dalam posisi estrus dia akan menggunakan pengaman agar tidak ada bayi bayi kelinci lain selain A-Ying mereka.
Namun ketika Lan Wangji muncul dan terlihat mengincar putranya sedari kecil. Wei Changze sadar kalau A-Ying kecilnya suatu saat nanti akan berpisah dengan mereka.
Wei Changze mengenal benar bagaimanapun keluarga Lan yang mencintai satu orang saja seumur hidupnya. Jadi ketika A-Ying kecilnya dipilih dia hanya bisa pasrah, terlebih istrinya sangat menyukai si bungsu Lan itu.
Namun mungkin Lan Wangji belum mengetahui benar bagaimana sifat kelinci sepertinya. Jadi 2 Minggu sebelum kelulusan Wei Changze mengajak Lan Wangji berbicara tentang kelinci kecilnya.
Di kediaman Wei, terlihat Lan Wangji yang duduk dengan sopan setelah menyajikan teh untuk calon ayah mertuanya. Lan Wangji selalu tenang menghadapi apapun, meski garis bawahi kecuali menghadapi Wei Wuxian.
“Wangji kamu tahu alasan saya memanggil kamu kemari?” Tanya Wei Changze serius.
“Tidak, Ayah mertua.”
Wei Changze meminum teh yang disajikan Lan Wangji dengan tenang. Sambil memperhatikan wajah datar Lan Wangji.
“Kami kelinci memiliki siklus estrus yang cukup merepotkan karena itu kamu harus bisa menahan diri untuk tidak memangsa putraku yang sedang dalam masa estrus.” Peringat Wei Changze.
Lan Wangji bisa langsung mengerti kemana arah pembicaraan mereka berdua. Dan kali ini Lan Wangji mendapat sebuah peringatan untuk menahan diri pada kelinci miliknya.
“Juga setidaknya tahan diri untuk tidak memiliki anak selama kalian kuliah.”
“Tapi kenapa?” Tanya Lan Wangji dengan polosnya.
Bagaimanapun Lan Wangji menginginkan bayi bayi kelinci kecil mirip dengan Wei Ying-nya. Dia ingin memeluk versi kecil Wei Wuxian dan versi kecil dirinya.
“Alasan utama nya kalian masih harus menyelesaikan studi. Ditambah bukankah kamu ingin menikmati putra ku seorang. Kehadiran anak memang yang ditunggu, namun waktu berdua kalian akan berkurang ketika anak-anak muncul.” Jelas Wei Changze yang membuat Lan Wangji mengerutkan dahinya.
“Anak-anak?”
“Saya belum memberitahu ya, kalau kelinci yang hamil sudah dipastikan memiliki lebih dari satu yang lahir. Entah itu 2 atau bahkan 6. Yang jelas berhati-hati dengan masa estrus A-Ying kami yang masih belum muncul. Masa itu akan muncul tepat setelah kamu menjadikanya sebagai pasangan.”
Lan Wangji mengangguk mengerti. Dia sadar akan kekhawatiran ayah mertuanya akan Wei Ying-nya.
Jadi Lan Wangji menegaskan janji pada Wei Changze.
“Wangji akan menjaga dan membahagiakan Wei Ying.”
“Bagus kalau begitu kita bicarakan hal lain.” Kata Wei Changze mulai mengatakan hal lain tentang kelinci kecilnya yang membuat Lan Wangji semakin penasaran.
•••
Wei Wuxian penasaran tentang apa yang Papanya bicarakan dengan Lan Zhan nya. Sebab Wei Wuxian tidak diizinkan untuk masuk ruangan itu.
Bukannya apa-apa tapi Wei Wuxian takut Lan Zhan nya diapa-apakan oleh Papanya. Wei Wuxian perlahan menjatuhkan dirinya diatas paha sang adik yang sedang menonton televisi.
“A-Yang... Papa bicara apa sama Lan Zhan ya...” Celoteh Wei Wuxian memperhatikan adiknya yang fokus terhadap tv.
“Entahlah mungkin urusan antara mertua dan calon menantu. Xian-gege penasaran?”
“Huum... Abis ku pikir Lan Zhan kesini mau main, taunya malah bicara sama Papa.” Cicit Wei Wuxian tidak terima.
Wei Yang tersenyum kemudian mengusap pipi kakaknya yang sangat lembut. “Papa gak akan apa-apakan tenang saja.”
“Hmm baiklah.” Pasrah Wei Wuxian yang ingin segera menemui Lan Zhan miliknya.
Setelah berceloteh dengan sang adik dan satu jam berlalu Lan Wangji akhirnya keluar. Wei Wuxian yang melihatnya langsung memeluknya seolah berpisah sangat lama.
“Lan Zhan tidak Papa apa-apakan kan?” Tanya Wei Wuxian dengan mata yang berbinar.
“Tidak, kami hanya berbicara sebentar.” Jawab Lan Wangji menguap pucuk kepala Wei Wuxian yang terasa sangat lembut.
“Benarkah? Tidak ada yang aneh-aneh?”
“Tidak hanya sedikit pengetahuan.” Lan Wangji tersenyum kecil.
Sementara Wei Wuxian tidak yakin apa pengetahuan yang diberikan Papanya sebab Wei Wuxian bisa melihat sudut mulut tunangannya yang naik. Itu menandakan ada sesuatu dibalik pembicaraan mereka.
Teori dari manakah itu?
Jawabannya entah, ini hanya fiksi belaka. Apapun yang saya tuliskan hanyalah apa yang terlintas dalam pikiran saja. Tentang masa estrus kelinci dapat di cari informasinya di internet karena kelinci-kelinci punyaku selalu berakhir tragis bahkan sebelum punya pasangan (─.─||)
-
WCZ : Jaga A-Ying.
LWJ : Tentu saja ayah mertua
WCZ : Berapa perkiraan anak dimasa depan
LWJ : Yang banyak intinya
WWX : !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...