Wedding day

3.5K 365 68
                                    

Perhatian, pada chapter ini ada adegan dewasanya. Jadi terserah sih mau di baca/engga nya juga.

______

Hari pernikahan tiba dengan cepat. Lan Wangji hanya perlu satu langkah lagi sebelum akhirnya memiliki Wei Wuxian seutuhnya.

Cinta dan sayangnya pada Wei Wuxian sejak kecil akhirnya terwujud.

Kisah mereka harus berpisah dengan jarak dan waktu untuk beberapa saat sebelum kembali bersama.

Lan Wangji tidak bisa menahan senyumannya begitu dia selesai memakai baju pernikahannya yang berwarna putih. Dia penasaran bagaimana Wei Ying-nya sekarang. Pasti Wei Ying-nya terlihat sangat cantik dan —

Seketika Lan Wangji memasang wajah cemberut. Bagaimanapun Wei Ying-nya kemungkinan besar akan memperlihatkan bagaimana teling kelincinya muncul dengan senyuman manis.

Lan Wangji tidak akan mengizinkan hal itu terjadi.

“Wangji, kamu sudah siap?” Tanya Lan Xichen yang masuk begitu saja ke ruangannya. Lan Xichen bisa merasakan bagaimana suhu ruangan sangat dingin saat ini, namun itu bukan suhu ruangan biasa melainkan dari suasana adiknya. “Wa-Wangji??”

“Hm?”

•••

Sementara itu di tempat Wei Wuxian yang kini sedang memperhatikan bagaimana penampilannya berbalutkan jas putih.

Rambutnya telah ditata dengan telinga kelincinya yang sudah pasrah tidak bisa dikembalikan menjadi telinga manusia nya. Wei Wuxian terlalu bahagia dengan pernikahannya.

Wei Changze tidak ingin melepas kelincinya jadi dia menemani kelinci kecilnya sebelum menjadi milik orang lain.

“A-Ying...” Panggil Wei Changze.

“Ya, Papa..” Sahut Wei Wuxian yang kemudian melihat ayahnya merentangkan kedua tangannya.

Dengan cepat Wei Wuxian menghamburkan diri pada ayahnya.

“A-Ying bahagia?” Tanya Wei Changze memeluk putranya.

“Sangat.”

“Kalau begitu pria tua ini akan melepas A-Ying untuk takdirnya.” Ujar Wei Changze dengan senyuman di wajahnya.

“Papa belum tua. Meski A-Ying jadi milik Lan Zhan, A-Ying akan selalu jadi milik Papa. A-Ying akan selalu datang pada Papa kalau Papa membutuhkan A-Ying.” Kata Wei Wuxian mengeratkan pelukan pada Ayahnya.

Wei Changze tersenyum dengan telinga kelincinya yang muncul. Kelinci kecilnya telah dewasa.

“Kalau begitu ayo kita pergi.” Wei Changze melepas pelukannya membiarkan Wei Wuxian tersenyum melihat bagaimana mereka berdua memperlihatkan telinga kelinci masing-masing yang naik keatas.

Wei Wuxian mengambil buket bunga mawar yang kini dibawanya. Wei Changze menuntun kelinci kecilnya menuju pintu dimana altar berada.

Lan Wangji terlihat terkejut begitupun para tamu yang hadir. Bagaimana tidak Wei Changze dan Wei Ying-nya memperlihatkan telinga kelinci yang naik keatas sepenuhnya.

Cangse Sanren yang berdiri disebelah putranya yang lain hanya bisa terkekeh kecil melihat dua kelinci itu menarik semua perhatian.

“Mama... Telinga Papa mirip dengan milik Xian-gege.” Ujar Wei Yang.

“Ya, kamu benar A-Yang.” Balas Cangse Sanren yang kemudian menyenderkan kepalanya pada bahu Wei Yang. “A-Ying ku sudah besar. A-Yang jangan tinggalkan Mama mu ini dulu ya...”

BUNNYING「 Wangxian 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang