Ketika malam hari tiba Wei Wuxian tengah sibuk menata bantal yang diambil dari ruang penyimpanan. Bantal-bantal itu kemudian di tata tepat ditengah tempat tidur.
Lan Wangji memperhatikan kelakuan kelincinya yang benar-benar membuatnya kebingungan. Apa Wei Ying-nya masih kesal dengan bayi-bayinya yang memanggil papa terlebih dahulu?
“Wei Ying.” Panggil Lan Wangji.
Wei Wuxian tidak memperdulikan panggilan itu hanya merebahkan dirinya dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
“Wei Ying...” Lan Wangji kembali memanggil.
Melihat tidak ada reaksi dari Wei Wuxian. Lan Wangji memindahkan pagar bantal yang dibuat Wei Wuxian. Dia kemudian mengusapi punggung Wei Wuxian secara perlahan.
“Wei Ying, apa kamu marah padaku karena mereka memanggilku dulu?” Tanya Lan Wangji dengan lembut. “Jika krena itu aku minta maaf. Aku akan meminta mereka selalu memanggilmu.”
Wei Wuxian masih saja terdiam dengan ajakan Lan Wangji. Sebenarnya Wei Wuxian memiliki hal lain selain dua benda yang diminta dan para bayi yang memanggil papa terlebih dahulu. Apa ini salahnya selalu memanggil Lan Zhan atau papa lebih banyak dibanding memanggil dirinya sendiri mama?
“Wei Ying...”
“Shuttt... Diam aku lelah.” Ketus Wei Wuxian menarik selimut menutupi tubuhnya.
Wei Wuxian secara perlahan mulai memasuki dunia mimpi. Tapi itu gagal begitu mendengar Isak tangis dari belakangnya. Dengan enggan Wei Wuxian perlahan bangun dan dia melihat suaminya yang kini menangis.
“Wei Ying... Jangan abaikan...” Ucap Lan Wangji sedih dengan air mata yang turun dengan deras.
“Oh Lan Zhan jangan seperti ini." Ujar Wei Wuxian menghapus air mata suaminya yang masih saja turun dengan deras.
Lan Wangji merenggut sedih, “Tapi Wei Ying mengabaikan ku...”
“Ah sudahlah. Kemari dan peluk aku.” Suruh Wei Wuxian yang telah melebarkan kedua tangannya.
Lan Wangji langsung menghamburkan diri pada kelincinya. Dia tidak pernah mau jika Wei Wuxian marah padanya atau kesal karena sesuatu.
“Wei Ying tidak akan mengabaikan ku lagi?” Tanya Lan Wangji yang masih sedih.
“Tidak mengabaikan, hanya saja apa yang aku minta kamu beli itu sangat penting. Kamu tahu siklus ku akan datang dalam beberapa hari atau bisa lebih cepat. Aku tidak mau punya anak lagi ketika mereka masih kecil.” Jelas Wei Wuxian mengusapi rambut belakang suaminya.
“Aku mengerti, besok pagi akan aku belikan.” Balas Lan Wangji yang berikutnya disambung dengan ciuman panas antar keduanya.
Setelah puas berciuman Wei Wuxian melempar barikade bantal itu dan mulai memeluk suaminya untuk tidur sambil menghirup aroma khas dari Lan Wangji. Matanya terpejam menikmati kehangatan yang diberikan padanya.
Namun mengingat siklus Wei Wuxian sebentar lagi hanya membuat Lan Wangji menunggu waktu yang tepat untuk memasukinya. Sebab pada saat itu Wei Wuxian akan sangat sangat binal dibandingkan biasanya.
•••
Benar saja siklus estrus Wei Wuxian dimulai tepat di pagi hari. Wei Wuxian mengalami kram pada bagian perutnya dan tubuhnya perlahan memanas. Wajahnya memerah dengan air mata yang terus turun ke wajahnya.
“Lan Zhan... Ini tidak nyaman, panas... sakit...” Racau Wei Wuxian mencengkram selimut yang menutupi tubuhnya.
“Sebentar Wei Ying, aku telah menghubungi kakak ku.” Kata Lan Wangji yang berada di luar ruangan sambil mengendong putranya yang kini menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanfictionWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...