Tau kok masih siang..
----
Wei Ying tidak bisa tidur malam ini. Wei Ying terus melihat langit-langit gelap yang hanya disinari lampu tidur yang menyala. Sambil berkali-kali berusaha kembali memejamkan matanya tapi tetap saja sulit.
Wei Ying memutuskan untuk turun dari tempat tidur sambil menyeret bantalnya. Ketika keluar kamar Wei Ying langsung menuju ke ruangan dimana kedua orangtuanya tidur saat ini.
Dengan pasti Wei Ying lalu mengetuk pintu. Hingga akhirnya pintu terbuka dengan sang ayah yang langsung berjongkok mensejajarkan tingginya.
"Ada apa A-Ying?"
"Tidak bisa tidur." Jawab Wei Ying menunduk.
Wei Changze lalu memangku putranya yang masih memegang erat bantal miliknya. Kemudian dia menutup pintu.
Cangse Sanren lalu menyambut puranya dari pangkuan suaminya.
"A-Ying..."
Wei Ying langsung memeluk Ibunya.
"Apa kelinci kecil ku tidak bisa tidur?" Tanya Cangse Sanren yang membenarkan bantal Wei Ying di antara bantal miliknya dengan milik suami.
"A-Ying tidak bisa tidur Mama... A-Ying tidak tahu kenapa..." Wei Ying cemberut dan membenamkan diri dalam pelukan hangat hingga membuat kedua telinga kelincinya muncul.
Dengan lembut Cangse Sanren mengusap kepala putranya. Dan setelah puas Cangse Sanren mengubah posisi agar kelinci kecil berbaring ditengah.
"Apa ada yang A-Ying pikirkan hingga menjadi susah tidur." Kata Cangse Sanren menyelimuti putranya dengan selimut.
"Tidak tahu A-Ying tidak bisa memejamkan mata." Wei Ying jujur.
"Mungkin kamu sedang memikirkan sesorang jadinya kamu tidak bisa tidur."
"Apakah itu anak kedua Lan?" Tebak Wei Changze.
Wei Ying langsung berbalik melihat pada ayahnya sambil menggeleng. Tapi Wei Changze memanfaatkan ini untuk menggoda putranya.
"Masa sih kamu kan dekat sama siapa tuh...”
“Ah, Lan Wangji.” Cangse Sanren melanjutkan.
“Iya benar dia pasti yang membuat kelinci kecil kita tidak bisa tidur malam ini.” Wei Changze terkekeh kecil.
“Tidak Papa, A-Ying tidak memikirkan Lan Zhan.” Jawab Wei Ying cepat.
“Bohong kamu pasti sedang memikirkannya.” Wei Changze menyentuh hidung Wei Ying hingga tanpa sadar telinganya keluar dan langsung menurun ke bawah.
“Ah sepertinya begitu, bagaimana kalau kita hubungi Lan Zhan sekarang? Mama yakin dia belum tidur sebab ini masih belum jam 9.” Cangse Sanren mengambil ponselnya dan mulai menelfon.
Wei Ying yang melihat Ibunya langsung berusaha meraih ponsel dan begitu Wei Ying hampir meraih ponsel Ibunya. Wei Ying langsung disuguhkan dengan layar ponsel yang mana Lan Zhan melihat kearahnya.
“Wei Ying?” Ucap Lan Zhan.
“L-Lan Zhan...” Wei Ying terpaku melihat Lan Zhan yang melihat kearahnya.
“Lan Wangji, kau tahu A-Ying kami tidak bisa tidur karena dia memikirkan mu sekarang.” Ujar Cangse Sanren sengaja.
“Ti-tidak Mama...” Wei Ying memerah.
“Oh ya A-Xian tidak bisa tidur karena memikirkan A-Zhan ku? A-Zhan juga sepertinya sama tidak bisa tidur.” Nyonya Lan berada tepat disebelah Lan Zhan yang memegang ponsel.
Lan Zhan terlihat agak memerah pada bagian telinganya. Namun Lan Zhan mengakuinya.
“Mn, memikirkan Wei Ying.”
Telinga kelinci Wei Ying langsung naik keatas sepenuhnya. Wajah Wei Ying memerah sepenuhnya. Wei Ying langsung masuk kedalam selimut menyembunyikan kepalanya.
Tapi sayangnya Lan Zhan melihat itu dan Lan Zhan melihat dengan jelas bentuk ekor kelinci Wei Ying yang terlihat mencuat keatas berwarna hitam. Lan Zhan mematung diam tidak percaya.
“Mama sudah, A-Ying mau tidur!!” Pekik Wei Ying yang sudah kehilangan muka lagi, tapi melupakan ekornya yang malah terlihat menggemaskan.
Nyonya Lan yang melihat itu tidak percaya. Dia tersenyum melihat kelucuan tingkah laku Wei Ying.
“Wei Ying ekor mu.” Ucap Lan Zhan.
Mendengar itu Wei Ying lalu masuk kedalam selimut kemudian berbalik memperlihatkan wajahnya saja.
“Mwamwa... A-a-ying mau tidur..” Ucap Wei Ying berkaca-kaca ingin menangis karena terlanjur malu.
“Ah begitu, sayang sekali sangat cepat.” Kecewa Nyonya Lan. “A-Zhan ucapkan selamat malam.”
“Selamat malam, Wei Ying.” Ucap Lan Zhan.
“Selamat malam, Lan Zhan..” Ujar Wei Ying yang masih bersembunyi dibalik selimut.
Dan setelah itu panggilan langsung tertutup. Wei Ying langsung menerkam Ibunya. “Mama!!! Jangan telfon Lan Zhan lagi!!!!”
Sebelum bobok ayo peluk little Wei Ying dulu ~
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNNYING「 Wangxian 」
FanficWei Ying memiliki telinga kelinci dan ekor yang akan muncul ketika dia menggambarkan ekspresinya. Lan Zhan yang duduk disebelah bertekad melindungi Wei Ying. Ini adalah kisah Wei Ying si bunny dan Lan Zhan si bandar cuka. S1 : 16 Okt 21-21 Des 21...