"Karena nanti sore aku tidak bisa menjemputmu,jadi jangan lupa ajak Yuni untuk menemanimu ke butik."Ganesa mengusap punggung Dinar yang tengah berdiri di ruang tamu.
"Iya,tapi kamu pasti datang ke sana kan?"Dinar mematikan Ganesa untuk hadir ke tempat yang dia akan kunjungi nanti malam.
"Tentu saja,kenapa kamu terlihat ragu?"Ganesa menatap dalam Dinar yang kini tengah menunduk.
"Perasaanku tidak enak,aku takut mempermalukan dirimu."
Ganesa menarik Dinar ke dalam pelukannya,tangan kanannya mengusap lembut rambut hitam istrinya yang terurai sebahu."Percaya padaku,semua akan baik-baik saja."
"Jangan pikirkan hal yang tidak penting,karena semua hanya akan membuat beban dihati saja."Lanjut Ganesa.
Dinar tidak berani membalas tatapan Ganesa,dia hanya mengangguk dan diam tanpa bergerak."Aku berangkat dulu."
"Hati-hati dijalan dan kabari aku bila sudah sampai."Balas Dinar seadanya.Ganesa tersenyum senang mendengar penuturan Dinar yang di rasa ada peningkatan setiap harinya.
Istrinya kini tidak lagi banyak melamun,apalagi bila pulang bekerja Dinar selalu menunggunya untuk mencari tau kabar Tegar dari Ganesa.Dan dengan sabar pria yang kini telah menjadi suaminya itu akan senang menceritakan keadaan anak lelaki yang dia sudah anggap sebagai anaknya juga.
Orang kepercayaan yang Ganesa tempatkan di setiap sudut ruang kediaman Gunawan Prakasa membuat Dinar dapat bernapas lega.
Sebenarnya kalau bukan karena rindu anak lelakinya,Dinar enggan untuk bertemu kembali dengan keluarga mantan suaminya itu,namun hari ini Ganesa mengajaknya mengunjungi jamuan makan malam yang kebetulan di adakan di kediaman teman bisnisnya yang kemungkinan besar akan di hadiri juga oleh keluarga Gunawan Prakasa.
Waktu sudah menunjukan pukul tujuh malam,Dinar telah sampai di parkiran sepuluh menit yang lalu namun dia belum berani keluar dari mobil yang membawanya ke tempat ini.
Yuni yang dari tadi menemaninya selalu setia menunggu di luar dengan wajah ramah."Yun apa Tuanmu itu belum kelihatan tanda-tanda kehadirannya?"Dinar bertanya dengan sedikit kesal pada Yuni tersenyum padanya.
"Tuan pasti datang Nyonya,lebih baik kita menunggu di dalam saja."
"Kamu ini tidak tau mahluk apa yang ada di dalam sana sih Yun."Sahut Dinar sengit mendengar ucapan Yuni yang dianggap tidak tau menahu tentang keluarga mantan suaminya itu.
Yuni hanya tersenyum ramah mendengar ucapan Dinar."Saya jamin Nyonya akan baik-baik saja kalau pun masuk tanpa Tuan Ganesa."
"Kenapa kamu bisa seyakin itu Yun?dan apa kamu tau di dalam sana ada orang aku sangat ingin temui tapi juga ada mahluk yang sangat aku benci?"
"Maafkan atas kelancangan saya Nyonya,tapi saya mengatakan yang sebenarnya."
Dinar menarik napas panjang dan menghembuskan dengan kasar ke udara."Baiklah kita masuk sekarang,tapi bila sampai terjadi apa-apa pada saya dan saya belum sempat bertemu anak lelaki saya, bilang sama Tuanmu itu bahwa jangan temui saya lagi selamanya."
Dinar keluar dari mobil dengan wajah kesal.Dia bergegas masuk ke dalam gedung yang sudah di penuhi para tamu undangan.
Setelah dia melewati meja tamu yang di penuhi oleh orang-orang yang tidak dia kenal,tiba saatnya dia di suguhi pemandangan yang sangat dia hindari selama ini.Di salah satu meja yang di sekitarnya terdapat kursi yang diduduki oleh Gunawan Prakasa dan Desi yang sama-sama terkejut dengan kehadiran dirinya di tempat itu.
"Kejutan,lihatlah siapa yang kita temui di tempat seperti ini."Desi berbicara sedikit keras hingga beberapa tamu yang datang menoleh ke arahnya.
'

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
Chick-LitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...