Saking terkejutnya Dinar tertegun setelah mengetahui siapa orang yang berkunjung ke rumahnya,Gunawan masuk begitu saja seolah-olah di terima oleh Nyonya rumah.
"Apa kabar?"Ucapan Gunawan dengan tatapan dalam pada Dinar,sejenak dia memperhatikan suasana di ruangan itu,"Apakah kau sudah melupakan aku sepenuhnya?"
Tatapannya perlahan kembali pada wanita yang sudah menjadi mantan istrinya."Kenapa diam?seandainya dulu kamu bisa sedikit lebih sabar,mungkin kini kita sudah hidup bahagia."
Tatapan Gunawan menjadi sendu,dia melangkah menghampiri Dinar tapi dengan cepat wanita itu mundur menghindarinya.
"Ada keperluan apa anda datang ke sini?"Dinar memicingkan matanya dan gerakkannya terlihat hati-hati."Saat ini Tegar sedang sekolah dan suami saya sudah berangkat ke kantor.Jadi anda bisa kembali nanti bila mereka sudah kembali"Dinar tidak memperdulikan ucapan Gunawan sebelumnya,dia hanya ingin tamu itu segera pergi secepatnya.
Gunawan tiba-tiba bertepuk tangan dan tawanya menggelegar seolah apa yang Dinar ucapkan adalah hal yang lucu.
"Wah wah sangat sangat mengejutkan,perubahan kamu sangat mengejutkan.Mana wanita ayu yang dulu selalu berkata iya bila suaminya bicara."
"Anda bukan suami saya dan jangan lupa batasan bicara pada wanita yang sudah menikah."Ucap Dinar tajam.
Gunawan mengangkat bahunya dan dia duduk santai di kursi tamu.Dia menarik napas panjang lalu menepuk kursi memberi isyarat agar Dinar duduk di samping nya."Duduk sini dan kita bicara perlahan dari hati ke hati agar kamu tidak salah paham terhadapku."
Dinar semakin geram melihat perilaku Gunawan yang tidak berniat pergi dari sana."Tolong anda pergi dari sini dan bila ada kepentingan lain anda bisa kembali ketika suami saya ada di rumah."
"Tidak usah memperingati berulang-ulang,nanti aku akan pergi bila sudah menyelesaikan urusan denganmu."Ucapnya rendah lalu menyilangkan kaki dan memejamkan mata.
"Bagaimanapun kamu yang terbaik dan akan selalu begitu."Perlahan kedua matanya terbuka dan menatap langit-langit ruangan dengan tangan mencubit sedikit sisi alisnya.
Dinar tidak memahami arah ucapan Gunawan,namun dia tidak menyukai atau sedikit tersanjung oleh kata-kata itu."Semua sudah di bicarakan di pengadilan dan anda sudah mendapatkan hak dan kewajiban atas Tegar.Jadi tidak ada yang perlu di bicarakan lagi dengan saya."
Gunawan menoleh dan sudut bibirnya sedikit terangkat."Menurut kamu begitu?tapi tidak menurut ku,ada banyak hal yang harus kita bicarakan berdua sebagai orang tua.Dan yang terpenting pertumbuhan Tegar akan lebih baik bila kedua orang tuanya bisa akur dan tetap bersama."
Gunawan menyatukan kedua tangannya di atas pahanya dengan kaki yang masih menumpuk.Tatapannya jauh menerawang ke masa-masa indah dia dengan Dinar."Apakah kamu tau bagaimana aku harus menahan rindu kepada kalian?dan apakah kamu tau bagaimana aku harus menghadapi perasaan kecewa setelah mengetahui bahwa orang yang di rindukan telah menjadi milik orang lain?"
Dinar mendengus mendengar semua ucapan Gunawan."Jangan berpura-pura menjadi korban dan melupakan kesalahan yang anda anggap wajar.Sebaiknya anda lekas keluar dari rumah ini karena saya tidak berniat sedikitpun bicara dengan anda."
Dinar segera bergegas mencari asisten rumah tangga dan tugas keamanan untuk membantunya mengusir Gunawan dari sana,tapi dia baru menyadari ruangan itu terlalu sepi untuk saat ini.
"Percuma saja mencari semua pekerja dirumah ini,karena..."Gunawan menjeda ucapannya dan menatap Dinar dengan penuh arti.
"Aku sudah membuat mereka istirahat untuk sementara waktu.Senyum penuh kemenangan nampak terlihat di wajah pria itu.
Dinar tidak percaya atas semua ucapannya dan terus berteriak memanggil nama-nama pegawainya satu persatu, sedang Gunawan menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi sambil tersenyum.
"Bahkan sekarang kamu tidak mempercayai ucapan ku."Gumamnya lalu kembali memejamkan mata,sedang rahangnya terlihat mengeras.
"A apa yang anda lakukan terhadap mereka?dari awal anda memang sudah tidak ada niat baik datang ke rumah ini."Sarkas Dinar dengan sikap waspada.
Gunawan mencibir dan berdiri santai."Apakah ada cara lain yang lebih baik dari ini?apakah kamu akan setuju bila aku mengajak bertemu secara baik-baik?ditambah lagi sifat Ganesa yang pasti jauh merepotkan."
"Kemarilah dan kita bicara secara baik-baik.Sebelum aku hilang Kendali karena semua rasa yang telah kamu berikan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
ChickLitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...