Suasana mendadak sunyi,Dinar sudah jelas ragu akan semua ucapan Gunawan namun dia tau bahwa mantan suaminya itu sebelumnya tidak pernah bicara panjang lebar kepadanya.Ketika dia masih menjadi suaminya,hampir tidak ada komunikasi bila mereka bersama.
Gunawan hanya mengunjunginya satu minggu sekali dan itupun hanya satu malam,dia akan kembali sebelum matahari terbit dan tidak pernah menelfon atau mengirim pesan.
Tapi walau demikian Gunawan selalu memperlakukannya seperti barang berharga yang mudah pecah,penuh kelembutan dan hati-hati.Itu juga yang membuat Dinar bertahan.
Sedang Desi malah sebaliknya,wanita itu lebih sering datang dan mendikte semua gerak gerik Dinar.Bahkan uang yang Dinar simpan di sebuah celengan ayam di ambil paksa oleh Desi dengan dengan berbagai alasan.Dan itu membuat Dinar harus menyimpan uang secara sembunyi.
Awalnya Dinar memang tidak memiliki pikiran buruk hingga semua terjadi begitu saja setelah dia melahirkan.
Sekarang wanita itu mencoba meredakan emosinya,dia membalas tatapan Gunawan."Apa yang ingin anda bicarakan?cepat katakan dan setelah itu..."
"Ya ya aku tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya."Gunawan memotong ucapan Dinar.
Pria itu menarik napas dan menghembuskan kasar di udara."Cerai dengan Ganesa dan kembali pada ku!"
Dinar mundur satu langkah dengan kedua tangan mencengkram erat ujung bajunya."Anda pikir anda siapa?tidak ada seujung kuku pun anda berhak mengatur kehidupan saya."Ucap Dinar dengan tatapan sinis.
"Aku tau siapa Ganesa dan aku tau niatnya menikahi kamu."Potong Gunawan dengan langkah semakin mendekati Dinar.
"Tetap di tempat anda dan jangan bergerak walau satu inci."Mendengar peringatan itu Gunawan mengangkat kedua tangan dan menurutinya.
"Oke tapi dengarkan ucapanku."Gunawan mengusap kasar wajahnya dan kembali menatap wanita yang kini memegang lampu guci yang berada tidak jauh dari sana.
"Aku sungguh mencintaimu,sedang Ganesa tidak.Aku akan mengorbankan apa saja asal kamu kembali kepadaku.Dan satu lagi dari dulu dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun.Bahkan dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan asisten pribadinya,dia gay."
Dinar terperangah namun kembali menutupinya dengan bergerak ke sisi lain."Jangan coba-coba mempengaruhi saya dan berhenti mencampuri kehidupan orang lain."Sarkas Dinar dengan jari telunjuk mengarah pada Gunawan."Berhenti mencampuri urusan orang lain dan Ganesa adalah pria terbaik yang aku kenal."
Gunawan terlihat putus asa,dia hendak maju namun Dinar memperingatinya dengan mengacungkan telunjuk dan guci ke arahnya.
"Kamu tidak akan bahagia dengan menikahinya dan satu lagi,dia menikahi kamu untuk mengalihkan desas desus yang berkembang di kalangan pengusaha."
"Stop memfitnah suami saya,lebih baik anda urus kehidupan anda sendiri.Sekarang silahkan anda pergi dan bila ada sesuatu yang anda ingin bicarakan tentang Tegar,anda bisa menghubungi pengacara saya."
Gunawan mundur dan membalikan badannya,Dinar yang merasa semua akan selesai dengan hati-hati menaruh kembali guci di genggamannya kembali ke tempat semula.Di saat dia lengah tiba-tiba Gunawan membalikan badannya dan berlari ke arah Dinar.
Kelengahan Dinar ternyata sudah diperhitungkan oleh Gunawan,dia menarik tubuh Dinar kedalam pelukannya.Pria itu menariknya ke sofa dan membawa tubuh Dinar yang meronta.
"Lepaskan!"
"Aku merindukanmu sayang."Bisik Gunawan dengan suara serak dan tangannya terus memeluk Dinar dengan erat.
Dinar mengigit tangan Gunawan dan membenturkan kepalanya ke wajah pria itu.Darah segar mengalir dari hidung Gunawan dan membuat kedua tangan pria itu seketika terlepas dan memegangi hidungnya.
Dinar segera bangun dan berlari kearah dapur.Dia mengambil pisau dan mengarahkannya pada pria yang masih mengendalikan dirinya.
"Ahhh"
Gunawan meraung dan segera memberi tatapan tajam pada Dinar."Rupanya sekarang suka main kasar ya?"
"Pergiii!"
Dinar berteriak dan terus mengarahkan pisau itu ke arah Gunawan.
Setelah berhasil mengatasi situasi,pria itu kembali berdiri dengan sedikit terhuyung."Apakah kamu tau apa kelebihanmu yang tidak di miliki oleh wanita manapun?"Gunawan menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jarinya.
"Aku bisa begitu semangat tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan dan itu terjadi hanya dengan melihatmu saja.Jadi bagaimana mungkin aku bisa melepaskan mu?"Gunawan melangkah dengan hati-hati dengan tatapan berkabut.
"Kali ini aku tidak akan menyerah sebelum kamu mau kembali padaku."dia mengambil satu bantal kursi untuk menghalangi serangan pisau dari tangan Dinar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
Chick-LitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...