Sesampainya di apartemen,Ganesa memastikan keadaan Dinar lagi.Tadinya dia mau langsung membawa istrinya itu ke dokter tapi Dinar menolak dan ingin langsung pulang.
Tegar dapat melihat wajah khawatir di wajah Ganesa dan dia tidak bisa menahan keingintahuannya terhadap Pria yang selama ini dia rindukan tiba-tiba hadir diantara mereka.Di tambah dia melihat Ibunya seakan sudah terbiasa dengan keberadaan Ganesa di dekatnya.
Setelah mereka memastikan satu sama lain baik-baik,akhirnya ruang tamu menjadi tempat yang pas untuk di tempati bertiga.Dinar seakan sudah bisa melupakan kejadian buruk yang baru menimpanya setelah melihat Tegar ada di pelukannya.
"Apakah selama ini aku melewatkan sesuatu yang penting ?"pertanyaan anak laki-laki itu mampu membuat suasana menjadi hening.
Ganesa dan Dinar sedikit kesulitan memilih kata yang tepat untuk menjelaskan status mereka pada anak laki-laki yang kini tengah menuntut penjelasan.
Walau tidak menunjukan kemarahan pada wajah Tegar tapi mampu membuat sang Ibu gugup,lain halnya Ganesa yang lebih santai dan lebih memahami perasaan anak itu.
"Kami sudah menikah dan kamu tau kan itu artinya apa?"Ucap Ganesa tanpa basa basi namun penuh kelembutan."Paman hanya tak ingin kehilangan kalian lagi,dan maaf tidak menunggumu untuk meresmikan pernikahan kami."Lanjutnya dengan wajah menunduk.
Dinar menatap wajah Tegar yang kini tengah memajukan bibirnya,rasa bersalah kini memenuhi perasaan wanita itu.
"Sejujurnya aku sedikit kecewa Paman,tapi aku yakin ada alasan mendesak dibalik semua keputusan itu."Ucap Tegar dengan penuh selidik dan matanya terus menatap pria yang kini telah menjadi ayah sambungnya.
Terbesit senyuman bangga dari bibir Ganesa,dia tidak menyangka anak lelaki yang dulu dia kenal baik dan sangat menerima kehadirannya ternyata masih anak yang sama.
"Anak pintar,Paman bangga padamu.Ternyata waktu telah membuat seseorang menjadi lebih bijaksana di banding usianya.Dan terimakasih atas kepercayaan yang tidak pernah berubah."
Wajah Dinar terlihat lega melihat dua laki-laki beda generasi di hadapannya dapat berkomunikasi dengan baik setelah apa yang terjadi.
"Apa Mamih bahagia dengan pernikahan ini?"Pertanyaan yang tiba-tiba Tegar ucapkan mampu membuat Dinar terkejut.Ganesa dapat melihat kegugupan di wajah istrinya namun dia juga sangat ingin mengetahui jawaban dari mulut Dinar.
Dinar yang kini mendapat tatapan dari anak dan suaminya menjadi semakin gugup.Tidak berapa lama sebuah anggukan pelan dapat di lihat oleh dua pasang mata itu.
Tegar tersenyum dan dapat bernapas lega,walau awalnya ragu namun semua sirna setelah melihat tidak ada kebohongan di wajah Ibunya.Ganesa juga merasakan hal yang sama,tapi dia juga tau kebahagiaan Dinar belum seutuhnya.Dia masih harus melakukan banyak hal agar bisa memberikan kebahagiaan yang tentu ada Tegar dan dia di dalam nya.
"Apa Paman mau menceritakannya dengan ku?"lanjut Tegar penuh harap.Ganesa mengelus kepala anak itu dan mengangguk tegas.
"Tentu saja,sekarang kita punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama."Tegar mengangguk senang.
"Aku juga ingin mengucapkan terima kasih pada Paman karena sudah menemani dan menjaga Mamih selama aku pergi."
"Itu sudah menjadi tanggung jawab Paman."Ganesa menjawab seadanya dan menatap Dinar yang sudah bisa sedikit rileks setelah kejadian yang menimpanya hari ini.
"Paman,apakah aku boleh bertanya sesuatu yang lain.Aku hanya Ingin memastikan sendiri dari mulut Paman."
"Tentu,kamu bebas bertanya apapun untuk menghindari salah paham di kemudian hari."
"Mmhh...apakah Paman menyayangi Mamih dan aku?"
Tanpa berpikir lagi,Ganesa menjawab apa adanya."Sangat dan rasanya mau mati saja ketika tidak menemukan kalian di rumah itu."Tegasnya dengan tatapan kosong.
"Apa yang Paman inginkan dari aku setelah mengatakan tentang pernikahan yang sudah terjadi?"
"Paman minta restui kami dan ijinkan menjadi kepala rumah tangga yang bisa kalian andalkan di keluarga kecil ini."
Tegar tidak cepat merespon ucapan Ganesa,dia hanya diam dan memikirkan apa yang selama ini dia inginkan selama hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
ChickLitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...