Wajah Desi yang sudah kaku mendadak mengeras,sampai terdengar gesekan gigi grahamnya.Sedang Dinar tidak kalah sengit dengan wajah Nyonya rumah itu.
Ganesa bisa membaca situasi istrinya yang tidak nyaman sejak menginjakkan kakinya di rumah itu.
Ganesa mengelus rambut Dinar dengan hati-hati,dia tau bila melakukan sedikit saja kesalahan maka wanita yang sudah menjadi istrinya itu akan susah untuk kembali percaya padanya.
"Baiklah tapi asisten saya akan menemani mereka selama kita bicara."Tanpa meminta persetujuan Tuan rumah,Ganesa mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.
Tak berapa lama Yuni datang dengan langkah tergesa."Maaf saya baru sampai,tadi ada sedikit gangguan kecil di perjalanan."
Ganesa hanya melirik lalu mendeham menanggapi ucapan anak buahnya itu, Sebetulnya Gunawan ingin sekali mengatakan banyak hal,namun dia tau situasinya tidak tepat untuk di bicarakan sekarang.
Kehadiran Yuni di sana,sedikit banyak membuat Dinar melunak tapi dia juga harus bersiap bila Yuni tiba-tiba menghilang seperti diacara pertemuan pengusaha tempo hari.Ganesa menatap Dinar seolah meminta ijin pada istrinya.
Walau ragu,namun Dinar akhirnya mengangguk juga.Sedang Desi tersenyum sinis seolah menganggap Dinar tidak berani menghadapi situasi itu sendiri.
"Apa anda keberatan?"tatapan tajam Ganesa langsung mengarah pada Desi seolah memberi sinyal bahwa tidak ada yang bisa memperlakukan Dinar seenaknya.
"Tentu saja tidak Tuan Ganesa,apa yang sudah anda lakukan tentu saja yang terbaik agar istri anda lebih nyaman."
Ganesa mengerucutkan bibirnya."Semoga ucapan anda sesuai dengan perilaku anda pada istri saya."
Gunawan tau istrinya sudah melakukan kesalahan sampai membuat Ganesa tersinggung."Layani tamu kita dengan baik."Perintahnya pada istrinya lalu dia segera mengajak Ganesa untuk pergi keruang kerja yang berada di lantai dua.
Sepeninggalan Ganesa,Desi langsung duduk lemas di kursinya,dia menatap Dinar dengan penuh kebencian dan penuh tanya.Kedua tangannya melipat sempurna di dada dengan memperlihatkan seolah dia tetap memegang kendali.
"Entah apa yang Tuan Ganesa harapkan dengan menikahi perempuan rendahan seperti kamu."Ucapnya sinis.
Sebelum Dinar menyahuti ucapan yang di lontarkan Desi,terlebih dulu Yuni menarik tangan Dinar.
"Sekedar mengingatkan saja,sebaiknya hati-hati dengan ucapan anda Nyonya,karena dihadapan Tuan Ganesa siapapun yang mengusik miliknya maka orang tersebut bisa dipastikan hidup serendah-rendahnya dalam arti yang sebenarnya."Keterkejutan tidak bisa ditutupi dari wajah angkuh Desi,dia tau persis Yuni adalah salah satu orang yang membantu Ganesa dalam menghancurkan kehidupan saudara sepupunya."Apa kamu sedang mengancam saya?"Desi menatap nyalang pada Yuni.
"Mana berani saya melakukannya Nyonya,hanya saja ucapan anda sangat tidak etis untuk orang sekelas anda."Sindir Yuni namun dengan nada yang sopan.
"Kamu tidak tau saja siapa orang yang sedang dibela ini,dia tak lebih dari seorang pencuri dan penghancur keluarga orang lain.Harusnya kamu memberi tau Tuan Ganesa agar lebih hati-hati terhadap orang yang tidak jelas asal usulnya."Terang Desi dengan sarkas.
Dinar yang diam di tahan Desi sebenarnya sudah tidak tahan mendengar cemoohan wanita yang pernah membuat lubang besar di hatinya itu.
"Saya rasa Tuan lebih tau siapa yang kini menjadi istrinya,dan kalau anda sebut maling ini terbukti bersalah kenapa anda tidak segera melaporkannya pada pihak berwajib?Bukan malah turun tangan sendiri dan membuat nilai anda menjadi rendah?"
Rupanya ucapan Yuni membuat Desi menjadi gerah untuk terus berlama-lama berada di sana.Tanpa menoleh lagi dia pergi dari ruang tamu dan mengutus beberapa pelayan untuk menemani tamu yang sudah membuat darahnya mendidih.
"Assalamualaikum..."
Dinar dan Yuni menjawab sebuah ucapan salam yang terdengar dari pintu utama.Mata Dinar melebar, jantung berdetak lebih cepat setelah melihat siapa yang hadir di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
ChickLitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...