Mendengar ucapan Ganesa,Tegar menautkan kedua alisnya.Dia tau kemana arah perintah tersebut."Pih boleh aku meminta sesuatu?"Ucapnya pelan namun penuh harap.
Ganesa mengangguk dan tangannya mengelus kepala anak itu."Katakan."
"Maafkan orang itu dan selesaikan semuanya secara hukum."Ganesa mengangkat alisnya dan menatap Tegar.
"Apakah kamu yakin?katakan alasannya."Walau Ganesa keberatan namun dia ingin tau alasan yang apa yang membuat anak itu mengatakannya.
"Bagaimanapun keadaanya aku tak akan bisa lahir di bumi ini tanpa beliau.Dan aku tidak ingin menyesal di masa depan karena kesalahan hari ini."Mendengar perkataan Tegar membuat Ganesa paham akan maksud ucapannya.Dia mengusap wajah dan mengabulkan permintaan anak laki-laki itu.
Tegar melihat Ganesa menghubungi seseorang dan mengganti perintahnya untuk membawa Gunawan ke pihak berwajib.Anak laki-laki itu segera memeluk Ganesa yang masih berbicara dalam sambungan telepon selulernya.
Dipandangnya pria besar dihadapannya,wajah tegas dan berwibawa yang dulu sempat membuat hari-harinya selalu cemas kini telah membuktikan bahwa dia justru yang terbaik.
Tanpa ucapan apapun Ganesa membalas pelukan anak itu."Aku sayang Papih."Bisik Tegar di satu sisi telinga Ganesa.
Mendapat perlakuan itu,hati Ganesa menghangat dan menyunggingkan senyuman pada Tegar.Dia memutuskan sambungan telepon dan mengangkat anak laki-laki itu dalam pangkuannya"Papih lebih sayang lagi."Balasnya singkat.
Dinar yang dari tadi memperhatikan keduanya ikut maju dan merangkul anak dan suaminya."Apakah kalian melupakan aku dan berhenti menyayangi wanita yang sangat lemah ini?"ucapnya dengan wajah murung.
Ganesa merentangkan satu tangannya dan membawa Dinar dalam pelukannya."Maafkan aku sayang,bukan niatku mengabaikan mu."
"Maafkan aku juga Mih,tidak ada sedikitpun..."Dinar menghentikan ucapan Tegar dengan sebuah ciuman di pipi anak itu.
"Mamih hanya bercanda Nak,jangan diambil hati."Tegar baru tau bahwa tadi Dinar tengah merajuk kepada mereka.
"Papih yang sekarang merasa sedih karena..."
Cup
Tiba-tiba Dinar menjinjitkan kakinya dan mencium pipi Ganesa."Ya aku tau apa yang membuat mu sedih dan aku harus segara membayarnya."Ucapnya malu.
Ganesa tersenyum dan membawa mereka ke dalam pelukannya.Hati kecil pria itu tengah bersyukur karena wanita yang dia cintai dalam keadaan baik dan dia juga berjanji pada diri sendiri untuk kedepannya akan lebih teliti lagi dalam menjaga dan memperhatikan istrinya.
Satu jam berlalu dalam suasana penuh haru,setelah Ganesa memastikan keadaan Dinar dan Tegar lebih baik lagi dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantor polisi.Namun sebelumnya dia menghubungi tim pengacaranya untuk mengurus kemungkinan kasus yang akan dia terima dan akan dia laporkan.
Di pihak Gunawan ternyata Desi yang telah lama menahan dendam terhadap Dinar,seolah mendapat kesempatan emas untuk membawa kasus ini ke meja hijau.Dengan harapan bisa memberi pelajaran kepada pasangan itu.
Dia melaporkan Ganesa dan Dinar dengan tuduhan penganiayaan dan banyak lagi.Namun sebaliknya Gunawan menentang semua keputusan Desi dan ingin kasus ini dapat di selesaikan secara kekeluargaan.
"Hentikan semua dan cukup sampai disini!aku tak ingin membawa kasus ini ke pengadilan kerena aku tidak ingin semakin jauh lagi dengan anakku."
Mendengar ucapan suaminya,Desi semakin marah dan menentang keinginan Gunawan."Jangan jadi lemah karena seorang anak,bagaimana mungkin kamu begitu mudah memaafkan mereka?aku yang tidak terima!apa kamu tidak malu dengan nama besarmu?"Balas Desi dengan napas memburu.
"Apakah sekarang pun aku tidak bisa menentukan keinginan sendiri?sampai kapan akan mengatur hidupku?bukankah semua ini terjadi karena rencana mu yang selalu gagal?berhenti memperlakukan aku seperti boneka!"
Desi melangkah maju dan menatap tajam suaminya."Boneka?jadi selama ini kamu hanya berpikir begitu dan tidak menghargai perasaanku yang berkorban banyak untuk mempertahankan semua ini?"
Gunawan membalas tatapan istrinya dengan dingin."perasaan apa yang kamu ingin tunjukan padaku hingga membutakan hati nuranimu?"
***
Hallo semua,terima kasih sudah mau mampir di karya ku yang pertama.Harap di pahami kalau ada banyak typo dan di sini aku akan beritahu bahwa sekarang sudah masuk ke part-part terakhir.Nanti akan ada cerita baru dengan alur yang berbeda,insya Allah abis lebaran aja deh...hehehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
ChickLitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...