Dinar terpaku di tempatnya,satu langkah pun dia tidak mundur dari tempatnya.Pandangannya terus mencari anak lelaki yang sangat dia rindukan.
Ucapan Desi seperti sudah tidak berarti apa-apa di telinganya."Wah wah ada yang sedang menunjukan nyali nya di sini.Apa kamu tau ini tempat apa?"
Desi melangkah maju menghampiri Dinar yang di matanya kini sudah layak untuk menerima hukuman karena sudah tidak memperdulikan dirinya.
"Dasar manusia rendahan,sudah datang tidak ada yang mengundang kini berlaga tuli juga."Desi semakin geram dengan Dinar yang kini membalas tatapan dengan penuh kebencian.
Gunawan Prakasa yang duduk penuh wibawa di kursinya, kini sudah ikut berdiri di samping Desi dan berusaha menarik istri nya itu untuk bisa menyelesaikannya di tempat lain."Kita selesaikan di tempat lain saja,ayo!"ucapnya dengan memberi tatapan nyalang pada mantan istrinya.
"Aku mau anakku,dimana anakku?"bukannya menurut,Dinar malah berteriak membalas ucapan Gunawan.
"Lihatlah perempuan hina ini kini sedang menunjukan wajah aslinya,"lanjut Desi dengan tangan mengepal menahan amarahnya.
"Anakku,di mana kalian menyembunyikannya?"ucap Dinar lantang tanpa tersinggung dengan semua ucapan Desi.
"Penjaga,kenapa bisa ada orang gila masuk ke acara penting seperti ini?siapa yang mengundangnya?cepat usir wanita ini sebelum dia melukai para tamu."
Suasana menjadi ricuh,beberapa orang dengan seragam keamanan datang menghampiri tempat itu.
"Siapa yang anda maksud dengan orang gila Nyonya Gunawan yang terhormat?"Suara bariton Ganesa tiba-tiba mengendalikan situasi.
Desi menoleh pada sumber suara dan tersenyum penuh kemenangan."Dia,Tuan Ganesa."Jawabnya dengan menunjuk tepat di hadapan kening Dinar.
"Wanita ini datang tanpa undangan dan mengacaukan acara malam ini dengan mengatakan hal-hal yang tidak sopan pada kami."Adu Desi dengan wajah sendu seolah-olah telah terjadi penekanan pada diri nya.
Mendengar itu Ganesa mengangkat sebelah alisnya dan menatap pada Dinar yang kini tengah menggelengkan kepalanya."Tidak,aku tidak melakukannya."Dinar terus menolak tuduhan yang di ucapkan Desi.
Ganesa melangkah menghampiri Dinar."Yang saya dengar malah sebaliknya.Anda dari pertama dia datang terus saja menghina dan mencemoohkannya seolah-olah dia sangat menggangu anda."
"Dia memang sangat menggangu kami Tuan Ganesa,wanita ini menuduh kami menyembunyikan anaknya."
Gunawan maju menengahi keduanya."Maaf Tuan Ganesa,ada sedikit kesalahpahaman di sini.Biar kami akan selesaikan semuanya di tempat lain.Maaf atas ketidak nyamanan nya untuk semua para tamu undangan."Ucap Gunawan hendak mengakhiri situasi itu dan menarik Desi dan menyuruh petugas keamanan untuk membawa Dinar.
Sebelum Ganesa maju untuk meraih tangan Dinar,tiba-tiba Tuan rumah yang mengadakan acara jamuan makan tersebut datang untuk memastikan apa yang sedang terjadi selama dia menerima telepon dari rekan bisnis yang tidak bisa menghadiri acara tersebut.
"Permisi Tuan-tuan apa yang sedang terjadi?"
Desi maju selangkah dan menunjuk ke arah Dinar dengan wajah berang."Tuan Nico,pengamanan di rumah anda sepertinya harus lebih di perketat agar orang yang tidak jelas asal usulnya tidak bisa masuk begitu saja."
Sebelum Desi melanjutkan kata-katanya,Ganesa menghentikan hanya dengan tatapan marahnya."Siapa yang anda maksud dengan orang yang tidak jelas itu Nyonya Gunawan?"
Desi merasa sedikit gugup dan segera melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda."Tentu saja bukan anda Tuan,tapi wanita ini yang tiba-tiba datang dan mengganggu kami padahal sudah jelas kalau dia bukan salah satu anggota dari kita."
Ganesa tersenyum sinis,dan dalam satu gerakan dia sudah berhasil membebaskan Dinar dari para penjaga yang tadi memegang kedua tangan Dinar.
"Apakah anda tau Nyonya,mulai saat ini anda harus belajar untuk berpikir dulu sebelum mengucapkan sesuatu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
ChickLitBertahan dalam pelarian bukanlah hal mudah,apalagi harus membawa bayi yang baru seminggu dilahirkan. Suami yang seharusnya menjaga dan menyayangi hanya tinggal impian saja.Dinar wanita 27 tahun yang berparas ayu itu kini telah menjelma menjadi wanit...