Bab satu

13.7K 605 3
                                    

"Miiihh...Mamiiih,itu apaan sih yang ada samping meja?"teriak Tegar sambil berlari ke arah Dinar yang tengah mencuci ikan yang baru di keluarkan dari kulkas.

Ssstt

"Bicaranya pelan-pelan nanti di dengar orang."Ucap Dinar pada anaknya dengan menempelkan jari telunjuk pada mulut yang sudah mengerucut.

Anak laki-laki itu mengangguk dan langsung menutup mulut dengan kedua tangannya sebagai tanda dia mengerti atas peringatan yang Ibunya ucapkan.Tegar Anggara adalah anak yang telah Dinar dilahirkan tujuh tahun lalu,dia tumbuh jadi anak yang tampan.Sifatnya yang periang membuat Dinar merasa terhibur dan bersyukur atas kehadiran nya.

"Mamih beli berasnya kok banyak sih?"celoteh Tegar setengah berbisik namun matanya tak lepas benda besar yang tertutup seprei miliknya.

"Beras?"dengan nada bingung Dinar bukannya menjawab tapi malah balik bertanya pada laki-laki kecil yang ada dihadapannya.

Tegar mengangguk sambil menarik lembut tangan Dinar menuju meja makan,"itu beras kan Mih yang ditutup seprai Doraemon punyaku?"

Dinar membulatkan mulut dan tersenyum tipis setelah mengetahui maksud anaknya,Tegar menunjuk pada benda yang sudah membuat ruangan itu menjadi tambah sempit.

"Oo itu...Mamih mau kasih tau tapi Tegar jangan teriak ya!"dengan lembut Dinar mengelus rambut dan menatap anak lelakinya yang mengangguk cepat.

Dinar meraih tangan anaknya dan menarik ke arah yang di maksud.

Tangan Dinar membuka perlahan dan baru saja terbuka sedikit Tegar langsung menarik mundur tubuh Ibunya ke belakang. 

Tegar menggelengkan kepala,tatapannya berubah panik dan tubuhnya gemetar."Jangan Mih itu berbahaya,lebih baik kita panggil Pak RT untuk mengurus binatang buas itu."

Mendengar ucapan anaknya membuat Dinar segera duduk dan menarik Tegar ke dalam pangkuannya.Wajah Tegar kini sudah mulai berkeringat dan terlihat panik.

"Memangnya kamu pikir itu apa sayang?" tangan Dinar terus mendekap dan mengelus kepala Tegar hingga akhirnya kepanikannya berkurang.

Tegar menatap ke arah Dinar,"itu kingkong kan Mih?monyet besar yang buas dan bisa menghancurkan segalanya."

Dinar tersenyum dan mencium gemas pipi Tegar,sebelum menjawab Dinar menghembuskan napasnya yang mendadak berat,"bukan sayang,makanya Mamih ajak kamu melihat langsung agar kamu tau dan tidak ketakutan seperti ini."

"Tapi itu kenapa bulu semua Mih?"celoteh Tegar sambil menunjuk pada seprai yang sudah sedikit terbuka.Dinar menoleh ke arah yang ditunjuk Tegar,terlihat seluruh wajah tamu itu tertutup rambut gondrongnya.

"Ya sudah kamu tunggu di sini,biar Mamih yang buka seluruhnya.Dinar beranjak dan menyuruh Tegar untuk diam di tempatnya.Tegar terlihat ragu tapi akhirnya dia menuruti saran Ibunya.

"Hati-hati Mih,"ucap Tegar setelah Melihat Dinar melangkah maju,Tak ada suara hanya menunjukan ibu jari sebagai jawaban anaknya.

Seprei terbuka sempurna,mata Tegar pun kontan membulat seketika dan tubuh kecilnya mundur dua langkah sedang tangan menutup mulutnya yang menganga.

Setelah reda dari keterkejutannya barulah kedua kaki Tegar mendekati Dinar Yang masih berdiri di tempatnya sambil memegang kain seprei.

Itu manusia atau siluman serigala sih Mih?"dengan ragu Tegar terus melihat ke arah tubuh laki-laki besar yang meringkuk tak berdaya dan sejak tadi tidak bergerak sedikitpun.



SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang