7

518 78 2
                                    

Di bolak balik dan di lihat dengan seksama, jeno tetap tidak tahu mana benda pipih yang ia temukan bersamaan dengan jatuhnya tas jisoo.

Jeno yang penasaran akhirnya memutuskan untuk mencari tahu nama benda itu melalui ponsel pintarnya.

Fokus dengan hal yang ingin dia ketahui ketika jari jari nya manari di layar ponselnya, pintu kamar jeno terbuka.

Gerakan jari jeno terhenti, ia menoleh dan melihat sang ibu tengah melangkah menghampirinya.

Menomor duakan satu hal yang menurutnya tidak terlalu penting, jeno memilih fokus kepada sang ibu. Jeno tak sadar jika pencariannya sudah menunjukan hasil.

" makan malam sudah siap . Ayo turun ke bawah .." kata nyonya lee.

Jeno menganggukkan kepala.

Tak sengaja mata nyonya lee melihat satu benda yang seketika membuatnya terkejut.

" jeno .."

Jeno mendongkak, kemudian melihat nyonya lee meraih satu benda yang sedari tadi membuatnya penasaran.

" jeno kamu .. jawab dengan jujur ini punya siapa ..?"

Jeno yang tak mengerti akan sikap ibunya mengerutkan dahinya.

" itu punya temen aku ma, tadi dia gak sengaja nabrak aku, terus barang barangnya dari dalam tas jatoh termasuk benda itu .. " kata jeno jujur kepada ibunya.

Ekspresi wajah nyonya lee semakin membuat jeno bertanya tanya.

" temen kamu itu perempuan ..?"

Jeno mengangguk.

" emang itu apa ma .. kok mama ampe kaget gitu ..?"

Tak menjawab nyonya lee justru balik bertanya.

" dia sudah menikah ..?"

Jeno menggeleng, kebingungan semakin jelas di wajah jeno ketika melihat ibunya menghela nafas.

" astaga jeno .. temen kamu itu lagi hamil .. ini tuh alat tes kehamilan .."

Seketik mata jeno membelalak, bahkan ponsel yang ia genggam terjatuh. Jeno terdiam seribu bahasa.

Nyonya lee kembali menghembuskan nafas kasarnya. Kemudian ia meletakan kembali alat tes kehamilan yang ia yakini milik teman jeno.

" kamu balikin nanti ke temen kamu itu .. anak muda jaman sekarang bikin pusing orang tuanya .. awas kalau kamu bohong dan ternyata itu punya pacar kamu, mama gak akan segan segan ngusir kamu dari rumah .."

Ancaman di berikan oleh nyonya lee, jeno sendiri hanya diam dan tak menganggukkan kepala.

" ayo kebawah .. mama tunggu ya .." kata nyonya lee yang kemudian melangkah pergi keluar dari kamar jeno, nyonya lee sedari tadi tak sadar akan diamnya jeno.

Setelah sang ibu pergi, jeno yang sedari tadi diam membisu menggerakan kepalanya menoleh melihat benda pipih yang kembali di letakan dia atas meja nakas oleh ibunya.

Di raihnya benda itu, kemudian jeno menatap nanar dua garis merah yang ternyata menunjukan jika si pemilik tengah berbadan dua.

Jeno menggelengkan kepalanya, ia tak mau percaya akan ucapan ibunya. Kemudian jeno kembali meraih ponselnya yang sempat terjatuh, ia ingin membuktikan ucapan ibunya. Dan, jeno kembali terkejut ketika layar ponselnya ternyata sedari tadi menunjukan jawaban akan satu hal yang sedari tadi ia cari tahu.

" jisoo .."

Kata jeno dengan suara pelan, sejak ibunya memberitahu jika benda itu adalah alat tes kehamilan, pikiran jeno tertuju kepada jisoo.

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang