32

322 70 4
                                    

" aku tunggu di sini aja deh "

Kata jeno duduk di atas motor maticnya, sementara jisoo yang tengah berdiri menghadap jeno menganggukkan kepala kemudian jisoo membalik tubuhnya dan melangkah masuk ke dalam minimarket.

Di tinggal jisoo, jeno merotasikan matanya. Tak sengaja matanya melihat mobil yang terparkir di depan minimarket yang tengah ia dan jisoo kunjungi.

Jeno mengerutkan dahinya.

" kaya mobil mama .. " kata jeno berbicara pada dirinya sendiri.

Berlaga tidak perduli dan tak ingin mencaritahu, jeno kini mulai bermain dengan ponsel pintarnya.







Sementara di dalam minimarket, jisoo langsung mencari sesuatu yang ia butuhkan.

Apa itu ? Susu khusus ibu hamil.

Mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar berjejer di rak yang di sediakan.

Jisoo mulai memilih, rasa hingga ukuran.

Akhirnya pilihan jisoo jatuh pada kotak yang berukuran besar. Dengan senyum tipis jisoo meraihnya, dan bersiap membawanya ke kasir.

Tapi kaki jisoo baru satu kali melangkah, ia tiba tiba bergeming di tempat.

Jisoo kembali melihat susu khusus ibu hamil yang tadi ia pilih.
Tak lama jisoo membuang nafasnya, kemudian jisoo membalik kembali tubuhnya, berjalan lagi dan meletakkan kembali susu tersebut ke tempatnya, selanjutnya jisoo meraih susu yang berukuran lebih kecil dari sebelumnya.

Jisoo menatap kotak susu itu, kemudian ia tersenyum dan kembali melangkah, kini jisoo benar benar melangkah menuju kasir.



Jisoo tidak sadar jika sedari tadi gerak geriknya di perhatikan dara ibu mertuanya yang memang kebetulan tengah berada di dalam minimarket itu.

Saat melihat jisoo, dara hendak memanggil jisoo. Namun urung terjadi ketika dara melihat jisoo tengah memilah dan memilih susu khusus ibu hamil.

Sembari diam diam memperhatikan jisoo, dara sempat tersenyum. Ia begitu senang dan merasa tenang ternyata putra dan menantunya itu begitu mementingkan perkembangan calon buah hati mereka.

Dara mengerutkan dahinya ketika melihat jisoo berbalik dan manaruh kembali kotak susu yang dia ambil ke dalam rak. Kemudian ekspresi wajah dara berubah ketika melihat jisoo malah mengambil kotak susu berukuran kecil.

Dara menghembuskan nafas kasarnya, ia mengerti kenapa jisoo menukar kotak susu berukuran besar dengan kotak yang berukuran kecil.

Dara masih memperhatikan jisoo dan tidak berniat memanggil jisoo, hingga jisoo selesai dengan urusannya di kasir, barulah dara melangkah menuju rak di mana susu khusus ibu hamil berjejer.
Tanpa berpikir panjang dara kemudian mengambil beberapa kotak susu yang tadi di kembalikan oleh jisoo.

Merasa cukup, dara tersenyum tipis dan kemudian melangkah menuju tempat lain.








..

" udah ? " tanya jeno, jisoo menganggukkan kepala memberi jawaban akan pertanyaan singkat yang jeno lontarkan.

Tatapan jeno kemudian tertuju ke arah plastik kecil di mana sebuah kotak susu berukuran kecil tersimpan di dalamnya.

Dahi jeno berkerut. Kemudian ia kembali menatap jisoo.

" kok beli yang kecil ..? " tanya jeno, ia penasaran. Pasalnya waktu di rumah jisoo seperti ingin membeli kotak berukuran besar, tapi ternyata yang di beli kotak berukuran kecil.

Jisoo tersenyum tipis.

" yang kecil aja, sisa uangnya buat beli yang lain .. Nanti beli lagi, kalau kamu udah dapet uang .. " kata jisoo sembari mengeluarkan kekehannya.

Jeno ikut terkekeh mendengar penuturan jisoo.

Tak ada percakapan lagi, jeno kemudian menghidupkan mesin motornya. Bergegas jisoo duduk di belakang jeno, dan detik berikutnya jeno melajukan motornya meninggalkan area minimarket.




Di dalam minimarket, dari meja kasir dara memperhatikan putra dan menantunya itu.

Perhatian dara teralihkan ketika salah satu pramuniaga yang bertugas di kasir berbicara.

" semuanya jadi 750 ribu .. "

Bergegas dara mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya.

Urusannya sudah selesai, dara pun melangkah keluar dari minimarket.

Ia pun melangkah menuju mobil.
Dara membuka pintu mobil dan menaruh barang belanjaannya di kursi belakang.

Setelah menutup pintu mobil, dara melangkah menuju pintu mobil lainnya, dara masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.

Hari ini dara membawa mobilnya sendiri tanpa di temani supir pribadinya.












..

" langsung pulang nih ? "

" iya .. " sahut jisoo menjawab pertanyaan jeno.

" gak mau makan dulu ..? "

" enggak .. Makan di rumah aja, ngirit . Kamu belum gajihan .. " sahut jisoo lagi, jeno terkekeh mendengar kalimat terakhir yang jisoo ucapkan.

" berarti udah ada rencana makan di luar donk kalau aku gajihan .. "

" iya lah .. " sahut jisoo begitu jelas hingga tawa jeno terdengar di telinganya.

" mau rencana makan di mana emangnya ..? "

" teras depan .. Kan makan di luar, jadi bawa aja makanannya ke teras depan rumah .. "

Jawaban dari jisoo membuat jeno tertawa kembali, sayangnya ia tengah mengendarai motor, jika tidak mungkin jeno sudah tertawa terbahak.

" aku kira makan di restoran .. " kata jeno dengan tawa yang belum hilang.

" di luar bukan berarti di restoran jeno, bakso depan rumah juga gak apa apa .. "

Jeno lagi lagi terkekeh, begitu pula dengan jisoo.

Lelucon yang terjadi selama perjalanan membuat keduanya tak sadar dan kini sudah tiba di rumah.

Jeno menghentikan laju motornya, kemudian jisoo turun.

Jisoo lebih dulu melangkah menuju pintu, kemudian jeno menyusul di belakang jisoo.

" nanti kamu beneran aku ajak makan di luar deh .. "

Langkah jisoo terhenti, kemudian ia berbalik dan menatap jeno.

" serius ..? "

" iya .. Di sini, di teras depan rumah .. " kata jeno bergurau dan kemudian ia tertawa.

Jisoo memberengut, kemudian ia menghembuskan nafas kasarnya.
Memberi jeno dengusan, jisoo berbalik dan kemudian melangkah masuk meninggalkan jeno.

Bisa bisanya jeno membalas lelucon yang sebelumnya ia lontarkan ..








...

Bersambung ..






Adakah yang rindu ..?

Kalau bosan bilang ya, nanti aku akhiri

See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang