40

455 61 1
                                    

Keluar dari ruang kerja suaminya, memberi pertanyaan dan mendapat jawaban tak membuat dara puas. Alhasil dara melangkah menghampiri salah satu karyawan suaminya.

" ehemmm .. "

Suara dara tentu saja membuat terkejut, dia bertanya tanya dalam hatinya, untuk apa seorang istri bos menghampirinya.

" saya mau tanya, kemarin kalian pesen makanan dari restoran mana ..? " tanya dara tak mau berbasa basi dan membuang waktu.

Tak langsung memberi jawaban, wajah bingung justru dia tunjukan. Kemudian ia melirik ke salah satu rekan kerja yang duduk di sebelahnya.

Dara memutar bola matanya malas, ingin sekali ia memaki. Dara pikir ia hanya menjawab maka akan segera selesai " kamu tahu gak ..? " dara kembali bersuara, ia gemas karena yang di beri pertanyaan belum memberi jawaban.

" dari restoran biasa bu, restoran biasa tempat kita mesen makanana .. " akhirnya dara mendapat jawaban.

Dara tersenyum tipis, meski tidak menyebut nama restoran itu, tapi dara tahu.

" ok, terimakasih atas jawabannya .. " kata dara tak lupa memberi senyum dan kemudian melangkah pergi, apa yang dara lakukan tentu saja membuat heran.

" tumben amat bu dara, biasa nya dia cuek sama kita .. " kata si karyawan yang baru saja di beri pertanyaan oleh dara.

" abis kejedot kali .. " sahut rekannya, sontak membuat si oknum yang memberi pertanyaan memberinya tatapan tajam.

" huss, ngawur kamu .. " katanya, kemudian rekannya terkekeh pelan.






..

Untuk pertama kalinya setelah mengantar jisoo dan jeno, yonna kembali menatap rumah sederhana milik putri dan menantunya.

Dengan langkah pasti yonna berjalan menuju pintu yang tertutup, yonna berharap jisoo ada di dalam rumah.

Tok

Tok

Tok

Mengetuk pintu satu hal yang yonna lakukan, diam sejenak kemudian yonna menunggu penghuni rumah membukakan pintu untuknya.

Tak kunjung ada yang membuka, yonna kembali mengetuk pintu.

Tok tok tok

Tiga kali, dan yonna kembali dia menunggu.

Wajah yonna berbinar ketika ia mendengar seseorang seperti tengah membuka pintu.

Dan benar, kini pintu terbuka hingga seseorang yang membuka pintu pun bersuara

" mama .. " kata jisoo yang tentunya terkejut.

Yonna tersenyum, menatap haru putrinya. Tatapan yonna turun ke arah perut jisoo yang mulai membuncit, detik berikutnya dara membawa jisoo kedalam pelukkannya.

" jisoo, mama kangen banget sama kamu, maafin mama karena baru bisa lihat kamu .. " kata yonna mengusap lembut punggung jisoo.

Jisoo tentunya terharu, ia benar benar senang bisa bertemu kembali dengan sang ibu. Ia membalas pelukan yonna.

Tak lama yonna melepas pelukkannya, sembari menyentuh kedua bahu jisoo, yonna kembali berbicara " kalian sehat kan, kalian baik baik aja kan ..? " yonna khawatir, tapi ia sadar ia tidak bisa berbuat apapun.

Dengan senyum dan wajah yang terlihat senang, jisoo mengangguk menjawab dan memberitahu jika dia, jeno, dan juga bayinya dalam keadaan baik baik saja.

" ayo masuk ma .. " kata jisoo, yonna mengangguk, kemudian keduanya masuk kedalam rumah.

Dalam langkah menuju ruang tamu, yonna di buat takjub dengan keadaan rumah jisoo yang terlihat begitu bersih dan rapih.

" kamu yang ngerjain semuanya .. ? " kata yonna yang kini sudah duduk di sofa kecil milik jisoo.

Jisoo tersenyum dan mengangguk " kadang jeno bantuin kok .. "

Mendengar jeno, yonna jadi sadar jika ia tak melihat jeno " jeno kemana ji ..? " tanya yonna pada akhirnya.

" kerja ma .. " sahut jisoo yang baru saja kembali sembari membawa segelas air putih untuk ibunya.

Kata kerja membuat yonna kembali teringat ketika jeno mengantar makanan yang ia pesan.

" jeno kerja dimana ..? " yonna penasaran

" cuma di restoran kecil dan gak terkenal .. " sahut jisoo, kini pertanyaan yang menghantui yonna terjawab sudah.

" oh iya ma, gimana kabar papa ..? " tanya jisoo, jujur ia sangat rindu dengan sosok ayahnya. Kesalahan yang ia lakukan membuatnya tak berani bertemu dengan ayahnya apalagi ketika ayahnya memberinya hukuman.

" papa baik baik aja, terus gimana kandungan kamu, dia sehat kan ..? " yonna khawatir, ia takut hukuman yang di berikan suaminya mempengaruhi perkembangan calon cucunya.

Jisoo tersenyum sembari mengelus perutnya " dia sehat kok .. "

Yonna tersenyum lega, ia percaya jika jisoo dan jeno akan menjaga buah hati mereka dengan baik.

" ji, mama gak akan lama, soalnya mama gak izin sama papa, kamu tahu kan kalau sampai papa tahu .. "

Jisoo tersenyum getir mendengar kalimat yang baru saja yonna ucapkan. Kemudian jisoo mengangguk.

Tangan yonna bergerak membuka tas yang ia bawa, kemudian yonna mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

Yonna menarik tangan jisoo, kemudian ia memberika sesuatu kepada jisoo " ini kamu ambil, tapi jangan sampai papa tahu ya .. "

Jisoo tentunya terkejut, ia menatap snag ibu " tapi ma .. ? "

" udah kamu ambil, itu dari tabungan mama, bukan uang papa .. Kamu gunakan buat kebutuhan sehari hari ya, mama tahu jeno udah kerja, tapi mama juga masih punya tanggung jawab atas kamu, andai saja papa kamu dan papa jeno gak ngambil keputusan sepihak pasti kalian gak akan seperti ini .. "

Raut wajah jisoo berubah, satu tangannya bergerak menyentuh tangan yonna dan kemudian menggenggamnya, jisoo menatap sendu yonna " gak apa apa ma, yang mereka lakukan itu supaya kita sadar dan berpikir, justru hukuman mereka baik buat kita, jeno jadi lebih dewasa, aku jadi bisa hidup lebih sederhana .. "

Yonna tersenyum mendengar ucapan putrinya, tangannya terulur mengusap rambut hitam jisoo " kesalahan apapun yang udah kalian lakukan, kalian tetap yang terbaik buat mama .. "

Jisoo tersenyum, matanya berkaca kaca menatap wajah sang ibu, kemudian jisoo menghambur memeluk yonna.






...

Bersambung ..



See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang