31

393 80 3
                                    

" udah sampai mana tadi ceritanya .. ? "

Mendengar pertanyaan yang jisoo lontarkan, membuat jeno mengerutkan dahinya. Ia tak terlalu paham dengan pertanyaan jisoo yang tiba tiba.

Jisoo menghela nafas, dari ekspresi wajah jeno yang ia lihat. Jisoo tahu jika jeno tak paham dengan pertanyaan yang baru saja ia berikan.

" kamu udah sampai mana cerita sama jaemin ..? "

Jisoo kembali melontarkan satu pertanyaan, seketika jeno merubah ekspresi wajahnya bahkan bibirnya membentuk huruf O tanda jika ia sudah mengerti dengan pertanyaan jisoo.

" baru mulai dan belum sampai ending udah di ganggu sama jennie alhasil aku gak jadi cerita .. "

Jisoo terkekeh.

" kok kamu bisa tahu kalau aku mau cerita sama jaemin .. Nguping ya .. " tanya jeno seperti tengah menyelidiki suatu perkara bahkan alisnya naik turun.

Jisoo kembali terkekeh, bahkan ia pun menggeleng gelengkan kepalanya.

" mana ada nguping, jarak kita duduk itu gak terlalu jauh, jadi bisa denger meskipun sedikit. Lagi pula aku udah tahu kok pasti jaemin bakalan nanyain satu hal yang selama ini bikin dia penasaran .. "

Kali ini jeno yang terkekeh.

" ya gitu deh jaemin, mungkin karena dari dulu gak pernah ada rahasia di antara aku sama dia .. "

" gak pernah ada rahasia .. Serius ? Kenapa kalian gak jadian aja .. ? "

Jeno membulatkan matanya mendengar pertanyaan terakhir yang di lontarkan jisoo.

" dih ogah .. Aku normal ji .. Jaemin juga .. "

Jisoo tertawa terbahak, ekspresi jeno saat ini membuat jisoo gemas. Bisa bisanya jeno terpancing lelucon jisoo.

" kalian terlalu deket .. Aku khawatir jadinya .. Jangan jangan dia terus terusan nanya gara gara cemburu sama aku .. "

" gak usah ngada ngada .. " kata jeno sembari menggeleng gelengkan kepala.

Jisoo masih setia dengan tawanya.

" udah ketawanya, kata orang kalau kebanyakan ketawa itu tandanya mau nangis .. " jeno kembali berucap tak lupa ia mengingatkan jisoo akan pepatah yang selalu ia dengar sejak kecil.

" ji .. Udah jam berapa ini, kamu udah minum susu ..? " tanya jeno mengingatkan jisoo akan satu hal yang saat ini tidak boleh jisoo lewatkan.

Jisoo melihat arloji di pergelangan tangannya. Kemudian ia tersenyum sembari menatap jeno.

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, jisoo melangkah menuju dapur.

Di tinggal jisoo sendiri, jeno menghela nafas, tak lama ia tersenyum tipis dan menggeleng gelengkan kepalanya.






.

Di dapur, jisoo membuka lemari es dan kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil.

Kotak yang merupakan susu untuk ibu hamil itu ia letakan di atas meja makan, kemudian jisoo melangkah menuju rak tempat ia menyimpan gelas.

Di raihnya gelas itu dan kemudian jisoo kembali melangkah menuju meja makan.

Perlahan dan penuh hati hati, jisoo mulai membuka kotak tersebut. Bungkus plastik berwarna silver ia keluarkan dari dalam kotak tersebut. Melihat ukurannya, tiba tiba jisoo mengerutkan dahinya.

Bergegas jisoo membuka plastik tersebut. Dan hal yang membuatnya mengerutkan dahi terjawab. Ternyata susu itu hanya tinggal sedikit, dan bisa jisoo perkirakan hanya untuk di minum saat ini saja. Untuk malam hari jisoo harus membeli lagi.

Jisoo menghela nafas, bergegas ia pun membuat susu untuk dirinya.

Kotak dan bungkus kosong itu ia buang ke tempat sampah.

Setelah susu selesai di buat, bergegas jisoo meneguknya dengan perlahan hingga menyisakan gelas kosong.

Selesai dengan kewajibannya, jisoo kembali melangkah meninggalkan dapur dan melangkah menghampiri jeno yang masih berada di ruang tamu.


" jen .. "

Jisoo memanggil dan jeno pun menoleh.

Bertanya ada apa dengan sebuah kode, jeno menaikan kedua alisnya.

Jisoo duduk di samping jeno, kemudian ia menghembuskan nafas kasarnya.

" kenapa .. ? "

" aku kehabisan susu .. Buat di minum malam gak ada lagi .. "

Jeno mengangguk anggukkan kepalanya, ia paham dan sangat paham.

" jadi harus beli nih ..? "

Jisoo menganggukkan kepalanya.

Bergegas jeno mengeluarkan dombet dari saku celananya. Dompet tersebut di buka dan isi di dalam dompet itu pun mulai terlihat.

Jisoo mengerutkan dahinya, di dalam dompet jeno hanya ada tiga lembar uang kertas, dua lembar dengan nominal lima puluh ribu dan yang berikutnya bernominal dua puluh ribu.

" segini cukup .. "

Jeno mengeluarkan uang lima puluh ribu.

Jisoo menghela nafas pelan.

" cukup sih untuk ukuran kecil, tapi aku gak yakin yang kecil itu tersedia atau enggak .. "

Kini jeno yang menghela nafas, kemudian jeno kembali mengeluarkan uang lima puluh ribu dari dalam dompetnya dan ia memberikan dua lembar lima puluh ribu itu kepada jisoo.

Jisoo menerima uang tersebut, tapi melihat sisa uang yang berada di dalam dompet jeno membuat jisoo merasa tak enak hati.

" ini kamu simpan aja, kali aja ada ukuran yang kecil .. " kata jisoo sembari mengembalikan satu lembar uang itu kepada jeno.

" gak apa apa ji .. Pegang aja dulu, kalau nanti gak ada ukuran kecil gimana .. "

Meski tak enak hati akhirnya jisoo tak jadi mengembalikan uang itu, jisoo pikir perkataan jeno ada benarnya.

" mau beli kapan .. Ayo aku anter .. "

" sekarang aja yuk .. "

Jeno mengangguk, keduanya pun beranjak dari tempat duduk dan melangkah keluar rumah.














...

Bersambung









Maaf baru update ...

Maaf juga udah bikin kalian nunggu

See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang