Jisoo menggeliat
Kedua matanya kemudian terbuka, malam ini ia terjaga dalam tidurnya.Mata jisoo menoleh ke samping, ia mengerutkan dahinya. Jeno tak ada di sampingnya.
Kemudian mata jisoo melihat jam dinding yang tergantung di dinding kamarnya.
Sudah pukul 02.00 dini hari. Tapi di mana jeno ? Tanya jisoo dalam hatinya.
Jisoo bangun dan turun dari atas tempat tidurnya. Kemudian ia melangkah guna keluar dari kamarnya.
Ceklek
Jisoo memutar knop pintu, ternyata pintu tidak terkunci. Ia pun membuka lebar pintu kamarnya dan ketika pintu terbuka, ia melihat jeno yang tengah duduk di ruang tamu, jeno terlihat begitu serius dengan sesuatu yang tengah ia kerjakan saat ini.
Jisoo menghela nafas, kemudian ia melangkah mendekati jeno.
Jeno sendiri masih belum menyadari jika jisoo tengah berjalan mendekatinya, ia terlalu fokus dengan satu hal yang saat ini tengah ia kerjakan.
Hingga jeno di buat terkejut ketika jisoo duduk di sampingnya.
Jeno menoleh dan melihat jisoo tengah menatapnya tajam.
Tak paham dengan tatapan tajam yang jisoo berikan, jeno mengerutkan dahi seolah bertanya ada apa.
Paham dengan kerutan dahi jeno, jisoo menghela nafas kasarnya.
" noh liat jam berapa sekarang .." kata jisoo menunjuk jam dinding yang tergantung di ruang tamu dengan matanya.
Jeno mengikuti arah pandang jisoo, ia pun melihat jam dinding yang jisoo tunjukkan.
" jam 2 .." sahut jeno singkat.
" jadi ..?" Jisoo kembali berkata namun ia seolah memberi jeno pertanyaan.
" nanggung ji, sebentar lagi kelar .." sahut jeno yang paham dengan kata jadi yang jisoo ucapkan.
Jisoo memutar bola matanya malas.
Seolah tak perduli jeno kembali fokus dengan lembaran lembaran kertas di hadapannya. Hal itu membuat jisoo gemas, tanpa jeno duga, tangan jisoo bergerak merapihkan lembaran lembaran kertas yang berserakan.
" kalau kaya gini caranya kamu bukannya masuk kerja tapi masuk ke rumah sakit .." gerutu jisoo, tangannya tak berhenti merapihkan lembaran demi lembaran kertas putih milik jeno.
Jeno awalnya terkejut, tapi detik berikutnya jeno terkekeh pelan. Jeno paham dan mengerti mengapa jisoo bertindak demikian.
Lembaran kertas yang tadi berserakan kini sudah tertumpuk rapih.
Jisoo menghela nafas pelan, kemudian jisoo menoleh ke arah jeno. Jisoo menggelengkan kepalanya ketika melihat satu benda yang masih jeno pegang. Kemudian jisoo mengadahkan salah satu telapak tangannya kepada jeno.
Tak paham, jeno kembali mengerutkan dahinya.
" itu pulpennya ketinggalan, sini .." kata jisoo, meminta pena yang masih jeno pegang.
Mendengar itu jeno kemudian melihat ke arah tangannya yang masih menggenggam pena. Tak lama jeno kembali terkekeh. Kemudian memberikan pena itu kepada jisoo.
Lembaran kertas dan pena kini sudah berada dalam genggaman jisoo, jisoo tersenyum, kemudian ia menatap jeno dengan mata yang di sipitkan.
" ayo tidur, besok baru lanjutin lagi .. aku gak mau ya kalau sampai mama kamu protes gara gara kamu sakit .." kata jisoo yang kemudian bangun dan melangkahkan kaki menuju kamar tidur.
Jeno sendiri masih duduk, ia hanya memperhatikan jisoo yang sudah sedikit menjauhinya.
Seolah sadar jika jeno tidak mengikutinya. Jisoo memutar tubuhnya dan ia melihat jeno yang tengah duduk dengan pandangan mata yang tertuju padanya.
Jisoo memutar bola matanya malas. Jeno sedang menguji kesabarannya.
" kamu mau duduk di situ terus apa mau masuk ke kamar, atau kamu emang mau tidur di situ .. kalau gitu ya udah, aku mau tidur di kamar terus ngunci pintunya .." kata jisoo di selingi ancaman dalam kata kata yang ia ucapkan.
Jeno kembali terkekeh, bahkan kedua matanya sampai menyipit.
Jisoo berdecih, jeno benar benar menguji kesabaran.
Kesal. Jisoo memberi jeno dengusan dan kemudian menghentakkan kaki setelah itu jisoo kembali melanjutkan langkahnya, ia masuk ke dalam kamar dan bersiap untuk menutup pintu.
Namun, pintu tidak tertutup karena jeno menahannya.
Jisoo kembali mendengus, sementara jeno memberi jisoo senyuman manisnya.
Tak terpengaruh dengan senyuman jeno, jisoo melepas daun pintu dan kemudian melangkah masuk lebih dalam meninggalkan jeno yang melangkah masuk dan menutup pintu kamar.
Lembaran kertas yang jisoo bawa, ia taruh di atas nakas. Kemudian ia mengarahkan pandangannya ke arah jam dinding di dalam kamar.
Waktu menunjukan pukul 02.30, jisoo menghela nafas sebentar lagi pagi memanggil. Waktu istirahatnya hanya beberapa jam lagi.
Jisoo mengalihkan pandangannya ke arah tempat tidur, ternyata jeno sudah berbaring di sana. Tapi lagi lagi jisoo hanya menghela nafas sabar, ternyata jeno bukan memejamkan matanya dia malah sibuk dengan ponselnya.
Jisoo mendekati jeno dan kemudian merampas ponsel jeno. Mata jisoo kini tertuju ke layar ponsel jeno, ternyata jeno tengah bermain game di ponselnya.
Jisoo memberi jeno tatapan tajam, tapi lagi lagi jeno memberi jisoo senyuman bodohnya.
Jisoo mendengus kemudian ia meletakan ponsel jeno di atas nakas, setelah itu jisoo membaringkan tubuhnya di samping jeno. Jisoo menarik selimut dan menutup tubuhnya hingga dada, tanpa mengucapkan apapun kepada jeno, jisoo memejamkan matanya.
" ji .." panggil jeno
Mendengar suara jeno, jisoo menghela nafas dalam mata terpejam.
" tidur jeno sebentar lagi pagi .." kata jisoo yang langsung membuat jeno membungkam mulutnya.
Tak ingin membuat jisoo marah, jeno pun akhirnya memejamkan matanya.
...
Bersambung ..
Gemessssss 😭😭😭😭
Menurut kalian part ini gemesin gak sih ?
Yuk tunggu part selanjutnya.
Kalo koment next nya banyak, aku double up deh, tpi kalo yang koment nya dikit, aku mikir dua kali buat up ..
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA TAPI ..!
FanfictionAKU MENCINTAI MU TANPA TAPI AKU MENYAYANGI MU TANPA TAPI