18

421 73 3
                                    

Hujan sudah reda, hanya titik titik halus yang turun dari langit.

" kita pulang aja yuk, takut nanti ujannya turun lagi .."

Kata jisoo, jeno menoleh kemudian ia melihat ke adaan sekitar.

Tak lama jeno kembali menatap jisoo, ia pun mengangguk mengiyakan.

Bersama jisoo, jeno melangkah mendekati motornya.

Jeno menghela nafas ketika ia melihat jok motornya yang basah.
Jeno terdiam, jika tidak di seka maka ketika mereka naik dan duduk celana mereka akan basah.

Akhirnya jeno berinisiatif menyeka, ia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menyeka. Tapi sudah jelas, jeno tidak menemukan.

Jeno mengalihkan perhatiannya kepada jisoo.

" bawa tisu gak ji ..?" Tanya jeno.

Jeno berharap jisoo mengangguk mengiyakan, dan jeno bisa berteriak senang karena jisoo kini mengeluarkan benda bernama tisu dari dalam tasnya.

Jisoo memberikan tisu itu kepada jeno. Menerima, kemudian jeno mulai menyeka jok motor yang basah dengan tisu.

Jisoo mengerutkan dahinya.

" aku kira tisu nya buat bersihin muka kamu .." kata jisoo yang salah mengira.

Jeno terkekeh.
Sembari menyeka jok motor, jeno menyahuti kalimat yang jisoo ucapkan.

" bukan, buat ini .. kalau gak di lap, nanti celana kamu basah .."

Mendengar itu, jisoo terkekeh bahkan ia menggeleng gelengkan kepalanya.

Selesai menyeka jok, jeno menghidupkan mesin motornya. Kemudian ia memberi perintah agar jisoo naik.

Jisoo bersiap untuk duduk di belakang jeno, tapi sebelum itu jisoo berniat memberikan jaket yang ia pakai kepada jeno.

" pake aja, dingin soalnya .."

" terus kamu ..?" Tanya jisoo, ia tidak mau egois, pasalnya bukan hanya dirinya yang merasa dingin, jeno pun pasti meresa kedinginan. Terlebih lagi, jeno harus mengendarai motor.

" gak papa aku mah .. kamu aja yang make .." sahut jeno.

Jisoo menghela nafas dan akhirnya memilih membiarkan.
Akhirnya jisoo duduk di jok motor belakang jeno, kemudian ia melingkarkan tangannya di pinggang jeno.
Jisoo sudah dalam posisi nyaman, jeno pun melajukan motornya meninggalkan area ruko tempat kedunya berteduh.


Keberuntungan menyertai, jeno dan jisoo tiba di rumah. Bergegas jeno memarkirkan motornya sedangkan jisoo setelah turun dari motor jeno, ia melangkah menuju pintu.

Di bukanya pintu rumah yang terkunci, dan ketika pintu terbuka keduanya masuk ke dalam rumah.

Jisoo terus melangkah masuk dan kini ia masuk ke dalam kamarnya. Jeno sendiri melangkah menuju ruang tamu, ia pun mulai mengeluarkan kertas kertas yang tadi ia perbanyak dari dalam tas nya. Jeno ingin melihat apa kertas itu basah terkena hujan.
Beruntung, tak ada satu lembar pun kertas yang lepek karena basah.

Tak lama jisoo keluar dari kamarnya. Ia membawa sesuatu di tangannya.

Sesuatu itu berupa handuk kecil.

Jisoo berjalan menghampiri jeno, ia pun memberikan handuk kecil itu kepada jeno.

" keringin dulu rambut kamu, rambut kamu basah, nanti pilek gimana .." kata jisoo memperingatkan.

Jeno pun menerima handuk yang jisoo berikan, kemudian mulai menyeka rambutnya yang sedikit basah karena air hujan.

Selesai mengeringkan rambutnya, jeno memberikan handuk kecil itu lagi kepada jisoo. Jisoo menerima, kemudian jisoo memberi jeno sebuah baju kering.

Perlu di ketahui, selain handuk. Jisoo juga membawa baju ganti untuk jeno.

" ganti bajunya, bagian depan basah, nanti kamu masuk angin .." kata jisoo.

Seolah patuh, jeno pun menerima baju yang jisoo berikan, kemudian ia melepas baju nya yang basah dan di ganti dengan baju yang kering.

Selesai, jeno kembali beralih pada lembaran lembaran kertas yang tadi ia geletakkan di meja.

Jisoo sendiri melangkah menuju dapur.

Jeno masih fokus memeriksa semua lembaran kertas demi kertas.

Tak lama jisoo kembali datang dengan seseatu yang ia bawa.

Jisoo meletakan benda yang di bawa di atas meja. Jeno yang melihat mengerutkan dahinya. Kemudian ia mendongkak dan melihat jisoo yang tengah menatapnya.

Tak lama jeno kembali menatap ke arah cangkir yang jisoo bawa, ia pun tersenyum tipis, ternyata jisoo pergi ke dapur guna menyiapkan secangkir teh hangat untuk jeno.

Membiarkan jeno fokus, jisoo memilih masuk ke dalam kamarnya. Ia berniat membersihkan diri, karena bajunya juga sedikit basah karena guyuran rintik rintik hujan.




Selesai dengan ritual mandinya, jisoo kini keluar dari kamar dengan setelan santai.

Ia melihat jeno yang masih fokus pada lembaran lembaran kertas. Kemudian jisoo melangkah menghampiri.

" udah sore .. tunda aja dulu " kata jisoo.

Jeno mendongkak, jisoo tersenyum tipis kepadanya.

" kamu mandi dulu sana .. nanti aku siapin makanan .." kata jisoo lagi, jeno terkekeh.

" makanan ? Emang kamu udah masak ?" Tanya jeno, ada unsur mengoda dalam pertanyaan ini.

Jisoo sadar, ia pun mendengus.

" mie instan .." sahut jisoo memberitahu kepada jeno, apa yang akan ia suguhkan untuk jeno.

Jeno kembali terkekeh, bahkan ia sedikit menggeleng gelengkan kepalanya. Kemudian jeno bangkit dari duduknya.

Jeno berdiri, tatapan mata tertuju kepada jisoo. di tatap jeno, jisoo mengerutkan dahinya seolah bertanya ada apa. Tapi, jeno hanya tersenyum. Kemudian jeno melangkah pergi masuk ke dalam kamar.

Bergantian, kini jisoo yang terkekeh melihat tingkah jeno.

Helaan nafas ia hembuskan, kemudian jisoo melangkah menuju dapur. Ia akan memasak mie instan untuk jeno.









...

Bersambung ..

Double up, tapi di part ini aga gak jelas ya.. 😢😢😢

Masih yg uwu uwu ya ..

See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang