20

445 68 6
                                    

Baru saja beberapa jam yang lalu jisoo memejamkan matanya. Terasa belum puas, dan kini ia harus membuka matanya.

Kesibukannya sudah memanggil.

Jisoo menggeliat, ia merenggangkan otot otot tubuhnya yang terasa kaku.

Di rasa sudah cukup baik, jisoo bangkit dari posisi berbaring dan kini ia dalam posisi duduk.

Jisoo menoleh, seketika ia mengerutkan dahi ketika jeno sudah tak ada di sampingnya.

Pukul berapa ini ? Pertanyaan yang muncul dalam benak jisoo tentunya.

Apakah ia kesiangan hingga jeno terbangun lebih dulu ? Satu pertanyaan kembali muncul di benakanya.

Demi menjawab dua pertanyaan yang tiba tiba muncul di benaknya, jisoo mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding.

Ia kembali di buat mengerutkan dahinya, pukul 05.30 ternyata masih terlalu pagi untuknya jika di katakan kesiangan.

Bertanya tanya kepada dirinya sendiri akan keberadaan jeno, demi menjawab semua itu, jisoo turun dari atas tempat tidur dan kemudian melangkah keluar kamar.

Ceklek ..

Jisoo membuka pintu, ia merasa kejadian ini sama seperti dini hari tadi. Dimana ia mencari keberadaan jeno.

Lalu apakah jeno akan berada di tempat yang sama ?

Jawabannya, iya.

Di sofa yang sama jisoo melihat jeno yang kembali berkutat dengan kertas kertas yang semalam jisoo simpan di nakas tempat tidur.

Jisoo menghembuskan nafas kasarnya. Kemudian ia melangkah menghampiri jeno.

" mau kemana ..?" Tanya jisoo melihat jeno yang sudah rapih dengan setelan kemeja putih dan celana panjang hitam.

" nyari kerja lah sama iya nyari janda .." sahut jeno di selingi dengan canda, tapi hal itu tidak membuat jisoo tertawa.

Lawakan jeno terkesan garing di mata jisoo, jisoo pun memutar bola matanya malas.

" hari ini ..?" Jisoo malah bertanya.

Jeno mengangguk sebagai jawaban. Jisoo kembali menghembuskan nafasnya kemudian ia mendudukkan tubuhnya dengan kasar di samping jeno.

Apa yang jisoo lakukan membuat jeno mendecakan lidahnya.

" pelan pelan kalau duduk ji .. kamu itu gak sendirian loh, ada nyawa lain yang harus di jaga .." kata jeno memberi peringatan akan kondisi jisoo saat ini.

Jisoo terdiam. Ada rasa sedikit bersalah dalam benaknya, bisa bisanya ia tidak memikirkan nyawa lain dalam perutnya.

" bukannya hari ini kamu ada kelas ..?" Jisoo kembali bertanya

" ada .. tapi aku udah TA sama jaemin .." sahut jeno, kemudian menaruh lembaran lembaran kertas penting ke dalam map.

Jisoo diam sembari memperhatikan apa yang tengah jeno lakukan, tak lama sudut bibirnya tertarik, ia tersenyum tapi bukan senyuman manis, melainkan senyuman miris.

" kamu mau nyari kerja kemana ..?" Tanya jisoo.

" kemana aja .." sahut jeno.

Tak puas dengan jawaban yang jeno berikan, jisoo mendecakan lidahnya.

" kenapa gak kerja di perusahan papa aja .." kata jisoo pelan. Tapi jeno mendengar.

" yang ada mereka semakin gencar ngeremehin kita ji .. apa lagi mama aku .."

" tapi .."

" udahlah ji .. kamu doain aja aku, semoga ada rezekynya .. bukannya hari ini kamu ada kelas, sana mandi. Nanti aku anterin ke kampus .." kata jeno memotong kalimat yang akan jisoo ucapkan.

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang