Mendengar apa yang tengah di bahas kedua orang tuanya, jeno yang tengah menuruni anak tangga memelankan langkahnya.
Ia ingin mendengar lebih jelas.
Langkah jeno terhenti ketika nama jisoo bahkan bentuk tubuh jisoo di bahas sang ibu.
Jeno semakin tak karuan ketika ibunya justru berpikiran buruk tentang jisoo.Menghela nafas kasar, raut wajah jeno berubah. Sejenak ia memejamkan matanya, kemudian ia menggeleng gelengkan kepalanya.
Lancar sekali ibunya itu menjelekkan seseorang, andai saja ibunya itu tahu siapa tersangka utama dalam satu hal yang terjadi kepada jisoo.
Jeno kembali tersenyum miris, ketika ayah dan ibunya berkata jika mereka akan memantau jeno 24 jam agar tidak terjadi hal yang tidak mereka inginkan.
Tak lama jeno tersentak ketika ia mendengar seseorang di luar menggedor pintu dengan sangat kecang.
Bukan hanya jeno, ibu dan ayahnya pun terkejut.Tentu saja tuan lee menggeram kesal. Waktu santainya di ganggu oleh tamu yang tidak ia undang.
Suara gedoran pintu semakin keras, bersama dengan istrinya tuan lee melangkah menuju pintu.
Raut wajah jengah ia tunjukan, ia membuka pintu dan siap untuk memaki.
Namun, ketika pintu terbuka, bukan makian yang tuan lee berikan. Justru seseorang yang muncul di balik pintu mencengkram kerah baju tuan lee.
" dimana anak kalian yang gak tahu diri itu ..?" Kata tuan kim yang datang bersama putrinya jisoo.
Tuan kim menatap nyalang tuan lee, nyonya lee panik berusaha melepas cengkraman tuan kim. Sementara itu jisoo hanya berdiri sembari menangis melihat satu hal yang di lakukan ayahnya.
" kamu apa apaan sih .. datang tanpa salam langsung nerjang orang .." tuan lee berusaha melawan dan mencoba melepas cengkraman kuat tuan kim di kerah bajunya.
" panggil anak kamu yang gak tahu diri itu .. suruh dia menghadap saya .. akan saya habisi dia di depan kalian .." tuan kim semakin tak bisa menahan emosinya.
" berhenti siwon saya bisa laporan kamu atas prilaku buruk kamu ini .." dara berteriak mengancam siwon agar segera melepaskan semuanya.
Tak perduli dengan ancaman yang di serukan dara. Siwon terus menguatkan cengkramannya. Dara terus berusaha membantu sang suami agar cengkraman siwon terlepas.
Tenaga dara tak cukup kuat, namun ia terus berusaha melepas cengkraman siwon. Tak lama dara mendapat bantuan, jeno datang dan membantu ayahnya agar lepas dari cengkraman siwon.
Berhasil melepaskan diri. Siwon yang tengah di liputi amarah tak sengaja melihat jeno.
Geram, ia pun melayangkan satu pukulan yang langsung mengenai pipi jeno bagian bawah.
Jeno tersungkur. Dengan panik dara dan donghae langsung mendekati jeno memeriksa bagaimana kondisi anaknya setelah mendapat hujaman yang tiba tiba dari siwon.
" jeno kamu gak apa apa kan ..?" Jelas dara khawatir.
" kamu udah gila ya .." bentak donghae.
Tak puas, siwon kembali bersiap menyerang jeno, namun tangannya di tahan jisoo yang sedari tadi hanya berdiri menangis menyaksikan keributan yang terjadi antara ayahnya dan ayah jeno.
" jisoo .." suara dara yang akhirnya ia sadar akan hadirnya jisoo. Donghae pun langsung mengalihkan pandangan ke arah jisoo, begitu pula dengan jeno. Ia terkejut ketika ibunya menyebut nama jisoo, dan kini ia melihat jisoo dengan wajah yang sudah banjir dengan air mata.
" pa .. udah pa .. ayo kita pulang .."kata jisoo dengan tangis, tangannya masih menyentuh lengan sang ayah.
Bersama dara, donghae membantu jeno untuk berdiri.
Siwon menghempaskan tangan jisoo, kemudian ia menatap tajam putrinya.
" apa pulang .. enak saja kamu bilang, urusan kita belum selesai .. dan anak kamu yang kurangajar ini harus tanggung jawab dengan apa yang udah dia lakukan kepada anak saya .." siwon kembali memancing pertikaian dengan kata katanya, jisoo menggeleng gelengkan kepalanya memberitahu ayahnya agar segera menghentikan semuanya.
" apa tanggung jawab, anak saya .. emang apa yang sudah di lakukan anak saya kepada anak kamu .." bukan donghae, melainkan dara. Sejak siwon datang dan membuat keributan hingga kemudian berbicara dia sangat penasaran dengan maksud dan tujuan siwon.
" dia sudah menghancurkan hidup anak saya .. dan sekarang jisoo harus menanggung semua .. jisoo hamil anak jeno .." siwon berteriak ia begitu marah.
Donghae dan dara terkejut, bahkan dara menutup mulutnya tak percaya dengan satu hal yang baru saja ia dengar.
Melihat bagaimana ekspresi kedua orang tua jeno, siwon tersenyum meremehkan.
" jangan sembarang kalau bicara .. jangan menuduh jeno , bisa saja anak kamu itu berbuat hal kotor dengan orang lain .. dan dengan seenaknya dia melimpahkan semua kepada jeno .." dara tak mau kalah, ia kembali bersuara bahkan menuding jisoo memfitnah jeno.
Tak percaya dengan apa yang ia dengar, jisoo menggeleng gelengkan kepalanya.
" luar biasa kamu jisoo, wajah cantik kamu itu ternyata kamu manfaatkan untuk hal yang menjijikan , bisa bisanya kamu melimpahkan semua kepada jeno yang sama sekali tidak bersalah dalam hal ini .." dara kini memaki jisoo.
" kamu yang harusnya tidak sembarangan dalam berbicara, jangan berbalik menuduh jisoo melakukan hal yang bukan bukan, tanya sama anak kamu, apa yang udah dia lakukan kepada jisoo .. tanya dia .." sama seperti dara, siwon pun tak mau mengalah. Kini dia menatang donghae dan dara untuk bertanya kepada jeno.
Dara terdiam tatapan matanya tak lepas dari wajah siwon. Kemudian dara mengalihkan tatapan kepada jisoo. Di lihatnya jisoo yang tengah menundukkan wajah.
" jeno .. apa yang siwon katakan itu bener ..?" Akhirnya donghae yang bertanya. Seketika dara menoleh dan kini fokus menatap jeno dengan tatapan cemas.
Tak menjawab, jeno justru menundukkan kepalanya.
" jeno .." panggil dara bahkan ia menggucangkan tubuh jeno agar jeno memberi mereka jawaban.
Dara dan donghae menatap cemas, hingga kaki dara mendadak lemas ketika jeno menganggukkan kepalanya.
Anggukan jeno membuat siwon tertawa meremehkan.
Donghae yang merasa lemas melepas tangannya yang menyentuh bahu jeno. Sedangkan dara dengan tubuh lemasnya ia mundur satu langkah, dara tak menyangka lelaki yang harus bertanggung jawab atas gadis yang baru saja ia gunjingkan adalah putranya sendiri.
...
Bersambung ...
Kerumah jeno ternyata ..
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA TAPI ..!
FanfictionAKU MENCINTAI MU TANPA TAPI AKU MENYAYANGI MU TANPA TAPI