14

458 77 8
                                    

Malam menyapa

Kedua pasangan baru itu hidup bersama dengan terpaksa.

Jeno yang merasa lelah dan ingin segera terlelap melangkah masuk menuju kamar.

Di bukanya pintu kamar yang tertutup, dan ketika pintu berhasil di buka seseorang yang berada di dalam kamar terkejut.

Siapa dia ? Tentu saja jisoo.

Jisoo yang malam ini tengah merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur terkejut ketika pintu terbuka, bahkan karena terkejut, jisoo seketika bangun dan kini terduduk.

Terkejutnya jisoo membuat jeno merasa tak enak hati.

Ke canggungan pun terjadi.

Pasalnya, pernikahan yang terjadi karena terpaksa, bukan atas dasar suka sama suka.

Canggung membuat hening untuk beberapa saat, hingga akhirnya keheningan sirna ketika jeno yang sedari tadi berdiri di ambang pintu membuka suara.

" kalau kamu gak nyaman, aku bisa tidur di ruang tamu kok .." kata jeno

Jisoo tak menanggapi, tak mengangguk atau menggeleng. Ia hanya diam.

Diamnya jisoo sudah menjadi jawaban bagi jeno.

Jeno hanya menunjukan senyum tipisnya, kemudian ia mundur satu langkah dan bersiap untuk menutup kembali pintu kamar.

Namun, belum sempat jeno menutup pintu. Jisoo memanggilnya dan menghentikan jeno.

" jen .."

Jeno menatap jisoo penuh tanya, bahkan ia mengerutkan dahinya.

" tidur di sini aja, gak apa apa kok .." kata jisoo.

Jeno memasang wajah datar sembari menatap jisoo yang mulai bergerak memberi ruang untuk jeno berbaring. Bahkan jisoo merapihkan bantal untuk jeno.

Izin dari jisoo sudah di dapatkan, jeno melangkah masuk ke dalam kamar, kemudian ia melangkah lebih dalam menuju tempat tidur.

Keraguan nampak jelas di mata jeno. Ia masih tidak yakin jisoo mengizinkan dirinya untuk tidur dalam satu ruangan.

Memastikan kembali, jeno yang kini berdiri di sisi tempat tidur menatap jisoo.

Di tatap jeno, jisoo mengangkat kedua alisnya.

Akhirnya, jeno memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur di samping jisoo. Ketika tubuhnya sudah berbaring dengan sempurna jeno mulai memejamkan matanya.

Jisoo sendiri hanya menatap setiap pergerakan jeno, mulai dari jeno berbaring hingga jeno memejamkan mata.

Jisoo menghela nafas pelan, sangat pelan hingga jeno saja tidak mendengar.
Membiarkan jeno beristirahat, jisoo pun mulai merebahkan tubuhnya di samping jeno.

Tak seperti jeno yang langsung memejamkan mata, dalam posisinya kini jisoo masih membuka matanya.

Kemudian jisoo menoleh ke samping di mana jeno berbaring.

Ia tersenyum tipis, semua masih terasa asing baginya. Namun ia harus berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya.

Lagi jisoo menghela nafas, kemudian ia merubah posisi tubuhnya, kini jisoo berbaring miring membelakangi jeno. Kemudian jisoo mulai memejamkan matanya.
Jisoo tak sadar ketika ia bergerak membelakangi jeno, jeno kemudian membuka matanya.

Jeno menoleh dan menatap punggung jisoo. Cukup lama, hingga helaan nafas ia hembuskan dan kemudian jeno kembali memejamkan matanya.







..

Setelah malam menyapa, kini berganti hari dan pagi pun menyapa.

Rasa lelah membuat jeno tidur dengan lelap.

Sinar matahari yang masuk mengganggu tidurnya, ia pun mulai mengerejapkan matanya.

Ketika mata jeno terbuka sempurna, ia di buat terkejut ketika jisoo tak ada di sampingnya.
Seketika jeno bangun dan kini terduduk.
Jeno terdiam cukup lama, dalam hati jeno bertanya, kemana jisoo ? Apakah kejadia kemarin hanya mimpi ?

Demi menjawab semua pertanyaannya, mata jeno bergerak melihat kesekeliling ruangan.

Masih sama dengan ruangan kemarin.

Tapi, dimana jisoo ?

Mencari tahu, jeno pun turun dari tempat tidur dan melangkah keluar kamar.

Ketika pintu kamar yang tertutup terbuka. Hal yang jeno lihat adalah ruang tamu. Tapi, jisoo tidak ada di sana.

Tak lama, telinga jeno medengar suara dari arah lain.

Mungkinkah jisoo di sana ?

Kembali mencari tahu, jeno berjalan ke arah sumber suara.

Ternyata dapur. Dan di sana lah ia melihat jisoo yang ternyata tengah menyibukan diri membuat sarapan.

sembari menatap jisoo, jeno menyendarkan tubuhnya di ambang pintu dapur.

Jisoo terlihat begitu serius sampai ia tak sadar akan hadirnya jeno.

Tak ingin mengganggu, jeno hanya berdiri bersandar sembari menatap jisoo.

Tapi, tak lama jisoo menyadari ke hadiran jeno. Ketika ia membalikkan tubuh guna menyajikan makanan di atas meja makan. Jisoo terkejut ketika matanya tak sengaja melihat jeno yang berdiri di ambang pintu.

Jisoo memberi jeno senyuman.

Senyuman yang terlihat begitu manis di mata jeno, hingga membuat jeno sedikit terpaku.

" aku kira kamu masih tidur .. " kata jisoo.

Jeno tak menjawab, tapi ia melangkah menghampiri jisoo. Kemudian jeno mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan.

Kemudian tanpa di minta oleh jeno, jisoo memberi jeno segelas air.
Jeno sendiri meneguk air yang jisoo berikan untuknya.

Jika di lihat dari jauh kedua terlihat seperti pasangan suami istri yang romantis, karena sikap jisoo yang terlihat seolah perhatian kepada jeno. Tapi, jika di lihat dari jarak dekat. Kecanggungan menyelubungi keduanya.

" ji .."

Jisoo menoleh ketika jeno memanggilnya.

" nanti siang aku mau pulang ke rumah mama sama papa .."

Raut wajah jisoo berubah, bukan berekspresi seolah bertanya untuk apa jeno pulang, tapi berekspresi yang sulit di artikan.

" aku mau ngambil dokumen penting di rumah, mulai dari ijazah SMA dan yang lainnya .."

Entah mengapa mendengar itu jisoo merasa lega. Ia kira jeno sudah menyerah dan ingin kembali kepada kedua orang tuanya.

" buat apa ..?" Tanya jisoo penasaran.

" bikin lamaran kerja .. aku udah bilang mereka gak akan main main sama hukuman yang mereka kasih buat kita .. selain dokumen penting aku juga mau ngambil motor aku , kamu mau ikut apa di sini aja ..?" Ada pertanyaan di akhir kalimat yang jeno ucapkan.

Jisoo diam, ia ragu. Namun kemudian ia membuka suaranya.

" emang gak apa apa kalau aku ikut ..?" Jisoo balik bertanya.

Jisoo takut, tapi ia ingin ikut. Entah kenapa jisoo pun tak tahu.

Jeno menggelengkan kepala, seolah memberi jawaban jika tidak apa apa.

Terlihat begitu antusias, jisoo pun tersenyum lebar. Ia terlihat begitu senang.

Melihat ekspresi jisoo, diam diam jeno ikut tersenyum.




...


Bersambung...



See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang