42

314 63 9
                                    

" kalian udah pulang .. ? " tanya irene kepada jeno dan haruto yang baru saja kembali.

" udah mbak, lagian pesanan hari ini gak banyak .. " sahut haruto, kemudian ia meletakan tas kecil yang ia bawa diatas meja.

" kalian udah makan, makan yuk aku tadi sengaja masak lebih buat kita .. " kyungsoo bersuara, kemudian ia mulai membawa makanan yang ia masak dan meletakan diatas meja tepat dihadapan haruto.

" yaelah bang tahu aja kalau kita lagi laper .. " haruto senang karena perutnya akan terisi.

Berbeda dengan haruto yang semangat ketika kyungsoo menyuruhnya makan. Jeno memilih untuk fokus pada ponselnya, jari-jarinya bergerak ia saling berbalas pesan dengan jisoo istrinya.

" serius amat sih jen .. Chatan sama siapa sih ..? "
Goda wendi yang baru saja mengantarkan makanan kepada pengunjung restoran

Jeno mendongkak kemudian ia tersenyum tipis sebagai respon akan godaan wendi.

" bang jeno lagi chatan sama istrinya mbak .. " celetuk haruto, sontak semua membulatkan mata terkejut dengan penuturan polos haruto.

" yang bener jen, lu udah nikah ..? " tentu saja kyungsoo menjadi penasaran dan ingin tahu yang sebenarnya dari si oknum bernama jeno.

" iya bang .. " sahut jeno, semua kembali terkejut, bahkan iren sampai membuka mulutnya. Iren kira jeno masih sendiri, ternyata dia sudah memilik istri.

Tak lama fokus mereka teralihkan oleh suara ponsel jeno, jeno tersenyum ketika nama jisoo tertera di layar ponselnya.

" permisi gue keluar dulu ya .. " kata jeno meminta izin untuk menerima telephone.

Semua menganggukkan kepala, setelah jeno tak terlihat ekspresi wajah mereka berubah.
Wajah mereka kembali menunjukan rasa ketidak percayaan tentang satu fakta yang baru saja mereka dengar.

" seriusan dia udah nikah ..? " wendi yang masih tidak percaya kembali bertanya kepada haruto bahkan wendi memukul pelan lengan haruto agar haruto segera merespon pertanyaan yang baru saja ia lontarkan.

" iya mbak wendi .. Dan ada satu fakta lagi yang harus kalian tau .. " kata haruto dengan wajah serius.

" apa ? " kyungsoo semakin penasaran.

" kalian tau gak pemilik lee grup yang kemaren kalian ghibahin karena pernikahan anaknya .. ? "

Iren, wendi, dan kyungsoo mengangguk. Mereka ingat perihal berita yang menjadi bahan mereka untuk berghibah.

Haruto tersenyum penuh arti, dan hal itu membuat iren mendengus kesal " buruan haru , lu mau bikin kita mati penasaran .. "

Haruto mengeluarkan cengirannya, tapi tak lama wajah haruto kembali terlihat serius.

" anak pemilik lee grup itu bang jeno, dan kalian kemaren ghibah di depan orangnya langsung .. "

" apa " iren, wendi, dan kyungsoo berkata secara bersamaan, mereka terkejut dengan satu kenyataan yang baru saja mereka dengar dari haruto.

Wajah iren berubah memelas " gila gue malu banget sekarang, bisa-bisanya kita ghibahin orang di depan orangnya langsung .. "

Haruto terkekeh, sedangkan wendi, dan kyungsoo sama-sama memasang wajah memelas.
" makanya mbak , lain kali kalau mau ghibah pikir pikir dulu .. " kata haruto tak menghilangkan tawanya, ia merasa senang karena sudah membuat wajah iren merah padam karena malu. Meskipun haruto sudah seperti adik bagi iren, tapi haruto terkadang merasa risih jika mulut lambe iren tengah melancarkan aksinya.

" terus kita meski gimana sekarang ..? " tanya wendi seolah takut akan terjadi hal buruk setelah ia tahu jika yang mereka gosipkan adalah anak dari pengusaha ternama.

" gak gimana mbak, bang jeno mah gak bakal nuntut kalian kok .. " celetuk haruto, wendi menghela nafas lega.

Tak lama jeno kembali masuk setelah ia berbicara dengan jisoo. Melihat jeno masuk semua memasang wajah penuh rasa bersalah.
Hal itu disadari jeno, jeno mengerutkan dahinya penuh tanya, ada apa gerangan dengan para seniornya ini.

" jen .. "

Jeno menaikan alisnya sebagai respon atas panggilan iren.

" maafin kita ya .. "

" untuk ? " tanya jeno tak paham dengan ucapan iren.

Iren menundukkan wajah, kemudian ia menghela nafas pasrah, lalu detik berikutnya iren kembali mendongkak menatap jeno dengan wajah bersalahnya.

" kita minta maaf perihal omongan kita waktu itu, dimana kita ghibahin anaknya pemilik lee grup yang udah menikah, dan ternyata anak pemilik lee grup itu elu jen .. " kyungsoo menjabarkan apa yang akan dikatakan iren.

Jeno membulatkan matanya, ditatapnya satu persatu rekan kerjanya itu, mereka menunduk, kemudian jeno menatap haruto yang berada di sampingnya " kamu yang bilang ? " tanya jeno, meski ia sudah yakin jika pelaku utamanya adalah haruto.

Haruto mengeluarkan cengiran bodohnya, kemudian ia mengacungkan jarinya membentuk huruf V
Jeno menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian kembali menatap tiga rekan kerjanya.

" gak apa-apa kok, kalian kan gak tahu, kalau pun tahu kalian gak akan ngomong kaya gitu .. "

Ketiganya mendongkak dan tersenyum kemudian mendapat senyum balasan dari jeno.
" makasih ya jen .. " kata wendi, jeno menganggukkan kepalanya.






..

Seperti biasa jeno akan pergi kuliah setelah pulang berkerja, dan setelah itu jeno akan sampai dirumah larut malam.
Seperti saat ini, pukul sebelas malam jeno baru saja tiba dirumah kecilnya yang ia tinggali bersama jisoo.

Kunci cadangan yang ia bawa ia gunakan untuk membuka pintu, jeno tidak mau mengetuk pintu, ia takut menganggu jisoo yang ia suruh untuk tidak menunggu kepulangannya.

Setelah memutar kunci, pintu otomatis terbuka. Jeno membuka lebar pintu kaya itu. Kemudian jeno menuntun motornya dan masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk, jeno kembali menutup pintu dan tak lupa menguncinya kembali.
Jeno mengayunkan kakinya melangkah menuju kamarnya. Tapi, di tengah perjalanan jeno menghela nafas kasar.
Di atas sofa jeno melihat jisoo yang tengah terlelep.

" udah dibilang gak usah nungguin masih aja bandel .. " kata jeno, kemudian ia mendekati jisoo yang terlelap.

Dihadapan jisoo yang tertidur, jeno merendahkan tubuhnya, ia menatap jisoo dalam
" maaf ya , udah bikin hidup kalian sulit .. Doain aku supaya bisa bahagian hidup kalian .. "
Jeno tersenyum miris, ia menatap nanar wajah jisoo yang terlihat lelah, sejenak jeno mengusap surai hitam milik jisoo.
Kemudian jeno bangkit, dan ia pun mengangkat tubuh jisoo guna memindahkan jisoo ke dalam kamar.

Jisoo terusik, ia sedikit menggeliat, tapi tak lama jisoo kembali terlelap.

Jeno menghela nafas, hampir saja ia mengganggu tidur jisoo.
Jeno mulai melangkah, membawa jisoo yang berada dalam gendongannya masuk ke dalam kamar
" kalian berat juga ya .. " celetukan jeno yang berani ia ucapkan ketika jisoo tertidur.
Jeno terkekeh menanggapi ucapannya sendiri, beruntung jisoo nyenyak dalam tidurnya, jika tidak mungkin pinggang jeno sudah membiru karena jisoo mencubitnya








...

Haaaaiii maaf baru up lagi

Maaf ya udah buat kalian nunggu ...

See you

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang