23

375 67 5
                                    

Di sentuh kemudian di raba, itu yang tengah dara lakukan ketika ia tak sengaja melihat setelan baju bayi.

Dara tersenyum, setelan bayi itu terlihat lucu bagi dara. Dara jadi berpikir apakan cucu nya nanti akan terlihat lucu juga ketika mengenakan setelan seperti yang ia lihat saat ini.

Dara kembali tersenyum, dengan membayangkannya saja membuat dara tak sabar untuk melihat cucu nya itu lahir ke dunia.

Akhirnya satu ide terlintas, dara berniat membeli setelan baju bayi itu.

di ambil dan kemudian dara bawa ke kasir, setelah proses pembayaran selesai dara bergegas pergi meninggalkan salah satu toko yang menjual perlengkapan bayi.

Pada saat dara melangkah keluar, tak sengaja dara bertemu dengan teman temannya, salah satunya adalah tetangga jisoo.

Mereka pun menyapa.

" lho ! Nyonya dara .. apa yang kamu lakukan di sini ..?"

Dara memutar bola matanya malas, ia merasa enggan sekali untuk menjawab pertanyaan yang baru saja di lontarkan untuknya.

Kemudian salah satu tetangga jisoo yang di kenal dengan nama nyonya choi tak sengaja melihat paper bag yang berada dalam genggaman dara.

" oh ternyata kamu baru selesai belanja, apa yang kamu beli ? Pasti perlengkapan bayi, iya kan ?" Katanya lagi, sembari tersenyum penuh arti.

Sontak ekspresi dara pun berubah ia semakin jengah.

" harusnya kalau belanja perlengkapan bayi itu si ibu hamilnya di bawa biar nanti dia yang milih milih .. bukan begitu ibu ibu ..?" Nyonya choi kembali berbicara bahkan ia tak sungkan menanyakan pendapatnya kepada para ibu lain.

" benar sekali .." sahut salah satu ibu yang di kenal dengan nama nyonya jung.

" oh iya bagaimana kabar jisoo, ia sehat kan .. apa dia udah melahirkan, soalnya setelah dia menikah, saya gak pernah lihat jisoo. ..." kali ini jisoo yang ia sebut. Melihat bagaimana ekspresi dara, nyonya choi semakin senang untuk membuat dara tak berkutik.

Sudah tak kuasa menahan sabar namun dara enggan untuk menanggapi ocehan nyonya choi, akhirnya dara memilih untuk pergi.

" permisi .. saya masih ada urusan .." dara undur diri dan kemudian melangkah pergi.

Ketika dara pergi, ssbuah tawa terdengar, mereka menertawakan dara, mereka tertawa meremehkan.

" dara dara .. dulu pas kita ngomongin jisoo kalau gak salah dia yang paling berapi api jelekin jisoo, ternyata yang udah hamilin jisoo anaknya sendiri .. " kata nyonya choi

Semua kembali tertawa, setelah puas tertawa dan meremehkan dara. Para wanita itu pergi meninggalkan area toko yang menjual perlengkapan bayi.











Dara yang tengah tersulut api emosi namun tak bisa meluapkannya memilih untuk pulang.

Ia berjalan ke tempat parkir di mana supir pribadinya memakirkan mobilnya.

Melihat dara yang tengah melangkah mendekati mobil membuat sang supir segera membuka pintu mobil.

Dara masuk dan kemudian duduk di kursi belakang.

Dara yang masih emosi kembali mengingat bagaimana para wanita tadi mengejeknya dan menertawakannya.

Kesal, ia pun melampiaskannya pada paper bag yang sedari tadi ia genggam. Paper bag itu ia banting ke kursi penumpang lainnya.

Setelah melampiaskan kekesalannya pada benda mati itu, dara mencoba mengontrol emosinya. Ia pun manarik nafas panjang dan kemudian menghembuskan dengan perlahan.

Setelah itu dara meminta supir untuk membawanya pulang.






..

Di lain tempat, jeno masih terus berjuang dalam mencari pekerjaan.

Berkali kali ia masuk ke dalam sebuah gedung, namun kemudian ia keluar dengan raut wajah yang begitu kusut.
Ia selalu mendapat penolakan. Faktor utama penolakan jeno adalah pendidikkan jeno yang hanya lulusan sekolah menengah atas.

Tak mau menyerah, jeno kembali melanjutkan perjuangannya.

Di perjalanan, tak sengaja jeno melihat satu pengumuman yang di tempel di sebuah kaca.

Jeno menghentikkan laju motornya. Kemudian ia memarkir motornya di tempat parkir yang tersedia, selanjutnya jeno melangkah masuk untuk mencoba peruntungannya.

Di dalam suatu ruangan, kini jeno tengah berbicara dengan seseorang yang selalu di sebut sebagia atasan.

Jeno berharap cemas, apalagi ketika seseorang yang duduk di hadapannya itu memeriksa map yang jeno bawa.

" kamu beneran serius mau kerja .. kalau cuma mau nyoba, kamu cuma boleh nyoba satu hari aja, setelah itu jangan datang lagi .." katanya seolah memberi peringatan.

" saya serius pak, dan bukan cuma mau nyoba .." jeno mencoba memberi pengertian jika ia serius dalam urusan ini.

" apa kamu kuliah ..?"

Jeno mengangguk.

" lalu bagaimana kamu mengatur waktu antara kuliah dan pekerjaan kamu ..?" Tanya nya.

" saya bisa ngambil kuliah malam pak .." sahut jeno lagi, jeno seperti sudah menyiapkan jawaban untuk pertanyaan yang akan di lontarkan kepadanya.

Map milik jeno di tutup, kemudian seseorang yang di sebut atasan itu menatap jeno.

" semoga ucapan kamu itu benar, serius dan bukan hanya ingin mencoba .. kamu bisa kerja di sini mulai besok .." katanya, seketika mata jeno berbinar. Sungguh jeno merasa senang. Akhirnya ada seseorang yang memberinya pekerjaan.

Keduanya berjabat tangan sebagai tanda di mulainya sebuah kerja sama.

Setelah pamit jeno bergegas pulang, ia tak sabar ingin segera menemui jisoo dan memberitahu jisoo tentang kabar bahagia ini.










..

Tak adanya kelas yang harus ia ikuti membuat jisoo memilih untuk berdiam diri di rumah, lagi pula cuaca sedang berubah rubah, jisoo takut hujan tiba tiba turun ketika ia tengah berada di jalan.

Waktu menjelang sore, matahari pun mulai turun ke arah barat.

Jisoo yang seharian ini hanya menghabiskan waktu di dalam rumah memutuskan untuk keluar rumah.

Apa yang akan jisoo lakukan di luar ? Jawabannya. Baju yang jisoo cuci dan keringkan sudah waktunya ia angkat.

Fokus dengan kegiatannya, jisoo tak sadar jeno pulang.

Jeno yang melihat jisoo berada di luar dan sibuk dengan baju yang di jemur, bergegas menghampiri.

" ji .." panggil jeno. Jisoo menoleh.

" lho .. kamu udah pulang. Kok aku gak tahu sih .." kata jisoo terkejut melihat jeno. Pasalnya baju yang tergantung menghalangi pandangannya.

" kamu serius banget sih .. ayo masuk aku punya kabar baik .."

" kabar baik apa ..?" Tanya jisoo.

" nanti aja di dalem aku kasih tahu nya .."

Jisoo memutar bola matanya malas, kenapa memberitahu kabar baik saja harus di dalam rumah .. pikir jisoo.

" ya udah entar dulu aku belum selesai .." jisoo kembali melanjutkan kegiatannya.
Jeno pun membantu jisoo, baju yang kering ia masukkan ke dalam keranjang yang jisoo bawa.

sesi mengankat jemuran selesai, bergegas keduanya pun melangkah masuk ke dalam rumah. Dengan keranjang berisi baju kering yang sekarang di bawa masuk oleh jeno.








...

Bersambung ..


😭😭😭😭 cuma jeno bantuin ngakat jemuran sama bantuin bawa keranjang baju aja gw mah baper ..

See you ..

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang