41

420 67 10
                                    

" hati - hati ya ma .. "

Yonna tersenyum dan mengangguk mendengar kalimat yang diucapkan putrinya.

Mengantar sampai sang ibu masuk kedalam mobil, kemudian jisoo melambaikan tangan ketika mobil yang yonna tumpangi melaju meninggalkan halaman rumahnya.

Tak bergegas masuk kedalam rumah, jisoo justru masih berdiri ditempat sembari manatap mobil yang ibunya tumpangi dengan wajah sendu. Hingga pada saat mobil itu sudah tidak lagi terlihat, jisoo menghembuskan nafas kasarnya.

Baru saja jisoo berniat masuk kedalam rumah, tak sengaja ia mendengar suara ibu - ibu yang menyebut - nyebut namanya. Tentu saja jisoo mengalihkan perhatiannya ke arah dua wanita paruh baya yang selalu ia temui ketika ia berbelanja untuk keperluan dapur.

Meski jisoo tak menyukai dua wanita itu, ia selalu berusaha untuk bersikap ramah.

Jisoo tersenyum seolah menyapa, bukan senyuman balik yang jisoo dapatkan, justru sebuah senyuman sinis meremehkan yang jisoo dapatkan.

Jisoo menghembuskan nafas lelah, ia harus bersabar. Mengabaikan, jisoo memilih untuk masuk kedalam rumahnya. Kemudian jisoo menutup rapat pintu rumahnya agar ia tidak terlihat lagi oleh dua wanita paruh baya yang selalu menggunjingnya.

..

Setelah mendapatkan info dari salah satu karyawannya, dara mengunjungi restoran kecil itu.

Tujuan dara hanya mencari kebenaran akan semua cerita yang ia dengar, dara pun tak turun dari mobilnya, ia hanya duduk diam didalam mobil dengan pandangan bak seorang pengintai.

Terus mengintai, hingga pada harinya mata dara dibuat terbelalak ketika ia melihat pria yang sangat ia kenali keluar dari dalam restoran lengkap dengan seragam restoran.

Dara menutup mulut tak percaya.

Dulu ia pernah melihat hal yang sama namun itu semua tersamarkan air hujan yang turun, tapi kini dara melihat dengan jelas.

Mencoba menenangkan diri, dara menarik nafas begitu dalam dan kemudian ia hembuskan kembali dengan kasar. Dara bergerak, ia bergegas keluar dari mobil.


" sekali - kali lah kak, nanti kita makan makan dirumah kakak .. " kata haruto yang saat ini tengah berada disamping jeno, keduanya kembali bersiap untuk mengantar pesanan kepada pelanggan.

Mendengar itu, jeno terkekeh " nanti deh, sekalian syukuran kalau anak aku udah lahir "

" lah, kak jeno udah nikah " tentu saja haruto terkejut, jeno kembali terkekeh kemudian ia mengangguk guna menjawab pertanyaan yang dilontarkan rekan kerjanya.

" jeno .. "

Baik jeno atau haruto menoleh, jeno terkejut melihat kehadiran ibunya yang tidak ia duga, sementara rekan kerjanya juga terkejut dan kemudian bertanya - tanya akan sosok yang baru saja datang dan memanggil jeno.

" mama .. "

Haruto semakin bingung, ia kembali terkejut ketika jeno menyebut kata itu.

Berada dihadapan jeno, dara berusaha menenangkan diri. Begitupun dengan jeno, ia berusaha bersikap tenang.

" bisa ikut mama sebentar .. "

Jeno menghela nafas, mau tak mau ia harus menuruti perintah sang ibu " tunggu sebentar ya .. " kata jeno kepada harus yang sudah pasti mendapat anggukan dari haruto.

Dara melangkah lebih dulu, kemudian jeno mengikuti.

Keduanya kini berdiri berhadapan, didekat mobil milik dara, jauh dari haruto yang masih berdiri ditempat memperhatikan keduanya.




TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang