Jeno menggeliat, terpaan sinar matahari mengganggu tidurnya, belum lagi suara bising yang ia yakini berasal dari dapur rumahnya.
Itu pasti jisoo, kata jeno yakin.Dengan setengah sadar khas orang yang baru saja bangun tidur, jeno turun dari tempat tidur dan berjalan gontai keluar kamar yang pintunya ternyata tak tertutup rapat.
Sesekali menguap, jeno terus melangkahkan kaki menuju dapur. Di ambang pintu dapur, jeno berdiri dan ia pun dapat melihat jisoo yang tengah sibuk membuat sarapan. Jeno tersenyum " ji .. " panggil jeno, sontak jisoo menoleh namun hanya beberapa detik, karena jisoo kembali fokus dengan masakannya.
" aku kira belum bangun, baru juga mau di bangunin .. "Kata jisoo, berbicara tapi dirinya fokus pada masakannya, tangan jisoo terus bergerak mengaduk ngaduk masakan.
" mandi sana, terus sarapan .. " kata jisoo tanpa menoleh pada jeno. Jeno tersenyum kemudian ia melangkah pergi guna melangsanakan perintah jisoo.
Jisoo menoleh dan tidak mendapati jeno di sana, jisoo tahu pasti jeno tengah mandi. Bersamaan dengan itu sarapan yang ia buat ternyata sudah matang. Mematikan kompor gasnya, jisoo melangkah mengambil dua piring yang berukuran sedang dan kemudian ia letakan di meja kompor.
Jisoo menyajikan nasi goreng yang baru saja ia buat di atas piring, pas untuk dua porsi. Selesai, jisoo menaruh dua nasi goreng itu di atas meja makan.
Sembari menunggu jeno, jisoo mengisi gelas kosong dengan air putih, dan tak berselang lama, jeno datang dan sudah terlihat rapih. Jisoo menyambut dengan senyum." ayo sarapan dulu .. "Kata jisoo
Jeno duduk di meja makan, kemudian jisoo memberinya sendok dan mendekatkan piring berisi nasi goreng ke hadapan jeno.
Satu sendok nasi goreng masuk ke dalam mulut jeno, kemudian berlanjut hingga suapan kedua dan ketiga.
Jisoo tersenyum melihat betapa lahapnya jeno menyantap nasi goreng yang ia sajikan, tak lama fokus jisoo tertuju pada sudut bibir jeno.
Jisoo mendesah pelan, tangannya terulur menyentuh sudah bibir jeno, ia membersihkan makanan yang menempel di sudut bibir jeno sembari berkata " kaya anak kecil ih makannya .. "
Jeno cukup terkesiap, tak lama ia terkekeh " biasanya yang kaya gitu cowok ji, bersihin makanan di bibir cewek, tapi ini cewek yang bersihin makanan di bibir cowok .. "
Jisoo mendengus, bisa bisanya jeno berbicara seperti itu." cepetan abisin, nanti telat .. "
" ngusir .. "
Dengan canda jisoo menganggukkan kepalanya. Jeno terkekeh.
" gayaan sekarang ngusir, semalam aja ngerengek tiap malam aku sendirian donk .. " kata jeno mengingatkan jisoo akan percakapan semalam, tak lupa jeno menirukan gaya bicara jisoo.
Jisoo melotot, bisa bisanya jeno ingat akan percakapannya semalam. Malu, jisoo pun memberi jeno cubitan kecil di pinggang pria yang sudah menyandang status suaminya itu.Jeno meringis secara berlebihin, membuat jisoo mendengus ke arahnya " lebay .. " kata jisoo kembali memberi dengusan, jeno terkekeh gemas dengan tingkah jisoo.
Tak ingin moment seperti ini berlalu begitu saja, jeno kembali berniat membuka mulutnya guna menimpali ucapan jisoo. Tapi, jisoo menghentikannya dan malah menunjukan jam yang terpampang jelas di layar ponsel milik jeno.
" cepet habisin sarapannya bapak jeno yang terhormat nanti telat di pecat .. " peringatan dari jisoo, jeno mendengus. Jujur ia sedikit tidak suka, tapi apa mau di kata. Dengan cepat jeno menghabiskan sarapannya.
Selesai, jeno meneguk air putih dan kemudian kembali melihat jam yang berada di layar ponselnya, ternyata sudah waktunya ia pergi." aku berangkat ya .. " kata jeno, jisoo menganggukkan kepala. Di antarnya jeno hingga ambang pintu.
" jangan kemana mana, jangan terima tamu yang gak di kenal, kalau ada apa apa cepet hubungi aku, ok .. "
" iya .. " sahut jisoo singkat, membuat jeno menaikan kedua alisnya.
" singkat amat .. "
Jisoo mendengus " terus harus jawab apa, kaya gini, iya suami ku .. Kaya gitu .. "
" iya kaya gitu lebih bagus .. "
Lagi lagi jisoo mendengus mendengar kalimat yang jeno ucapkan
" udah sono ih berangkat .. " kata jisoo mendorong dorong pelan tubuh jeno, jeno terkekeh.
" berangkat ya .. Hati hati dirumah .. "
" ada juga aku jeno yang ngomong begitu, hati hati kamu di jalan .. "
Lagi jeno terkekeh, ah lebih tepatnya tertawa. Mengusak pelan pucuk kepala jisoo, jeno membalik tubuhnya dan melangkahkan kaki, tapi baru beberapa langkah, jeno berhenti. Jisoo yang masih berdiri di ambang pintu mengerutkan dahi, apa lagi ketika jeno berbalik dan kembali mendekati jisoo.
" kenapa ..? " tanya jisoo tentunya.
" ada kunci candangan kan ..? " jisoo mengangguk akan pertanyaan yang jeno lontarkan " sini deh aku bawa satu, takutnya nanti pas aku pulang kamu udah tidur, daripada ganggu kamu yang lagi tidur mendingan aku bawa satu kunci rumah biar bisa buka pintu tanpa bangunin kamu .. "
Jisoo tersenyum, jeno begitu pengertian. Bergegas ia masuk guna mengambil kunci cadangan yang akan jeno bawa.
" nih .. " kata jisoo memberikan kunci rumah kepada jeno. Jeno menerima kemudian kunci itu ia simpan ke dalam tas kecil yang ia bawa.
" Berangkat ya .. " pamit jeno lagi, jisoo mengangguk dan kemudian jeno melangkahkan kaki.
Lagi baru beberapa langkah jeno kembali berhenti, jisoo kembali mengerutkan dahinya.
Semakin bertanya tanya ketika jeno kembali berbalik dan mendekati jisoo." apa lagi jeno .. ? " jisoo gemas, jika seperti ini jeno akan benar benar terlambat.
" ada yang lupa .. "
Alis jisoo terangkat, hingga mata jisoo membulat terkejut dengan kecupan yang jeno berikan di dahinya. Jeno tersenyum, jisoo sendiri masih belum sadar dari kerterkejutannya.
" udah .. Aku berangkat ya .. " yang kemudian melangkah, kali ini benar karena jeno sudah naik ke atas motornya.
Jisoo yang belum sadar sepenuhnya terus menatap jeno, hingga matanya mengerejap ketika jeno membunyikan klason motornya. Jisoo menatap jeno yang mulai menjauh. Setelah jeno tak terlihat jisoo tersenyum dan menggelengkan kepala ingat akan hal manis yang baru saja ia dapatkan dari jeno.
...
Bersambung lagi ..
Nah loh gue baper sendiri lagi 😭😭😭😭
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA TAPI ..!
FanfictionAKU MENCINTAI MU TANPA TAPI AKU MENYAYANGI MU TANPA TAPI