24

405 73 10
                                    

" ini taro di mana ji ..?"

" di situ aja, soalnya mau aku lipetin .." sahut jisoo yang kemudian melangkah menuju dapur.

Bergegas jeno meletakan keranjang berisi baju yang ia bawa.

Jeno duduk di sofa kemudian ia mengeluarkan satu baju dari dalam keranjang. Ia mencoba melipat baju itu.

Di bolak dan di balik, lipat kanan, lipat kiri. Tapi, jeno tak kunjung berhasil melipat baju itu.

Jika pun berhasil maka akan terlihat sangat berantakkan. Jeno menghela nafas, ternyata meski terlihat sangat mudah pekerjaan seorang ibu rumah tangga akan terasa sangat sulit bagi seorang suami.

Tak lama jisoo datang, dengan segelas air yang tentu saja untuk jeno.
Melihat apa yang tengah jeno lakukan membuat jisoo menghela nafas kasar.
Bergegas ia melangkah cepat guna mendekati jeno.

dengan wajah yang ia tekuk, jisoo duduk di sofa menghadap jeno, kemudian ia mengambil alih baju yang tengah jeno pegang dengan kasar.

" ngelipetin baju aja gak bisa .. payah banget sih .." kata jisoo. Kemudian ia mulai melipat baju yang baru saja ia ambil dari jeno.

Melihat begitu rapihnya baju yang jisoo lipat, jeno menatap takjub. Pasalnya di awal jeno mengira jisoo hanyalah seorang anak gadis manja yang selalu mengandalkan orang tua, ternyata jisoo bisa mengerjakan semua pekerjaan seorang ibu rumah tangga.

" awalnya aku ngira kamu gak bisa ngerjain kerjaan rumah ji, ternyata di luar dugaan .." jeno bersuara, jisoo melirik sekilas kemudian memberi jeno dengusan.

" gini gini aku tuh suka belajar tahu .."

" belajar dari siapa ..?"

" mama sama bibi di rumah, .. kalau mereka lagi ngerjain pekerjaan rumah, aku suka bantuin, makanya aku udah gak kaget lagi sama kerjaan kaya gini .. terlalu mudah untuk di kerjakan .."

Jeno terkekeh, selama ini ia benar benar sudah salah menilai jisoo.

" oh iya .. tadi kamu bilang ada kabar baik, kabar baik apa ..?" Tanya jisoo, ia ingat dengan perkataan jisoo waktu mereka di luar.

Seketika jeno ingat akan kabar baik yang akan ia sampaikan kepada jisoo.

" aku udah dapet kerjaan ji .."

Sontak mata jisoo berbinar. Tapi, ia takut jika telinganya salah mendengar, maka dari itu jisoo meminta jeno mengulangi perkataannya.

" hah, apa tadi . Kamu bilang apa ..?"

" aku udah dapet kerjaan jisoo .." kata jeno dengan penekanan ketika ia menyebutkan nama jisoo.

Kali ini jisoo tidak bisa menyembunyikan raut kebahagiannya.

" dimana , terus mulai kerjanya kapan ..?"

" ada lah pokoknya, tempatnya bukan tempat usaha gede, gajihnya juga gak gede gede amat, tapi cukup buat kita .. aku mulai kerja besok .." kata jeno memberitahu.

" syukur deh kalau gitu, rezeky emang gak akan kemana .. oh iya besok aku harus ke dokter .." kata jisoo, ia baru ingat jika esok hari ia harus menemui dokter.

" ngapain ..?"

" periksa , biar tahu perkembangan dia gimana, sehat atau enggak .."

Jeno mengangguk paham, ia tahu dia yang jisoo maksud.

" jam berapa kamu ke dokternya ..?"

" pagi .. tapi gak pagi pagi banget sih, mungkin jam sembilanan .." sahut jisoo.

" kamu pergi sendiri gitu ..?" Tanya jeno, tak menghentikkan percakapan yang tengah terjadi di antara dirinya dan jisoo.

" iya .. mau sama kamu, kan kamu besok kerja .."

Jeno menghela nafas, ia merasa sedikit bersalah karena tidak bisa mengantar jisoo untuk memeriksa kondisi calon buah hatinya.

" yakin sendirian .."

Jisoo mengangguk.

" aku anterin kamu dulu deh, abis nganter kamu baru pergi ke tempat kerja .."

Jisoo memutar bola matanya malas menanggapi kalimat yang jeno ucapkan.

" yang ada belum mulai kerja kamu udah di pecat, aku bisa sendiri, kamu pentingin aja kerjaan kamu dulu, lagi pula besok kan hari pertama kamu kerja, jangan cari masalah .. nanti kamu di cap pegawai yang gak bertanggung jawab .."

Jeno menghela nafasnya, yang jisoo katakan tidaklah salah. Tapi, ia juga tidak bisa mengabaikan jisoo.

" ya udah deh, tapi hati hati ya .. kalau selesai langsung pulang .."

" astaga jeno, besoknya aja belum .. sekarang aja masih sore .." kata jisoo gemas.
Sementara jeno terkekeh melihat jisoo seperti itu.

Tak terasa semua baju sudah selesai jisoo lipat, bahkan baju baju itu tertumpuk rapih di atas sofa.
Bergegas jisoo bangkit dari duduknya berniat membawa baju itu dan menyimpannya di dalam lemari.

Satu tumpukan baju ia ambil, kemudian jisoo menatap ke arah jeno yang masih duduk di sofa.

" bisa tolong bawa yang itu gak .." kata jisoo.

Jeno melihat dua tumpukan baju di atas sofa.

" yang ini .." tunjuk jeno pada salah satu tumpukan baju yang baru jisoo lipat, jisoo mengangguk mengiyakan.

Kemudian jeno bangkit dari duduknya dan tumpukkan baju itu ia ambil. Tapi lengan jeno tak ssngaja menyenggol tumpukkan baju yang lain. Alhasil tumpukkan baju itu pun terjatuh dan berantakkan.

" jeno ...." teriak jisoo, ketika hasil usahanya di kacaukan oleh jeno.

Apa yang jeno lakukan ? Yang jeno lakukan hanyalah memberi jisoo senyuman bodohnya.









...

Bersambung ..

Mohon map saya baper 😭😭😭😭

Makasih ya, buat yg udah ngasih ide ..😊

See you ..

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang