22

403 70 3
                                    

Di temani suara rintik hujan di malam hari jeno tengah fokus dengan satu hal yang tengah ia lakukan.
Jari jarinya terus bergerak menekan keyboard leptop, sedangkan matanya tak lepas dari layar leptop.

Tak lama jisoo datang dengan secangkir cokelat panas untuk jeno.

" nih .." kata jisoo sembari memberikan cangkir berisi cokelat itu kepada jeno.

" taro aja di meja .." sahut jeno, yang terlihat sibuk hingga ia tak bisa menerima cokelat panas yang jisoo berikan.

Menuruti perintah jeno, jisoo meletakan cangkir itu di atas meja, kemudian ia duduk di samping jeno.

Jisoo memperhatikan layar leptop yang tengah menampilkan begitu banyak tulisan, kemudian jisoo melirik jeno sekilas, jeno terlihat begitu serius. Jisoo kembali mengalihkan pandangannya ke arah layar leptop. Ia ingin tahu apa yang tengah jeno lakukan.

" ribet banget jaman sekarang, mau ngelamar kerja aja online .. jangan jangan nanti ngelamar cewek juga bisa via online lagi .." celetuk jisoo menyelipkan lelucon agar suasana tidak terlalu serius.

Jeno tertawa, humor jisoo terdengar lucu di telinga jeno.

" biar ngantrinya gak panjang kali .." sahut jeno, yang kemudian kembali fokus menatap layar leptop.

" banyak lowongan kerja ya ..?"

" banyak .. tapi rata rata S1, .. aku gak masuk kriteria padahal aku S3 lho ! SD, SMP, SMA .." sahut jeno, kini jisoo lah yang tertawa karena humor yang jeno berikan.

" bener juga ya .. belum rezeky kayanya .."

" makanya doain semoga ada rezekynya .." kata jeno

" tiap detik aku doain kok .."

" kok aku gak denger ..?" Celetuk jeno dengan pertanyaan yang menurut jisoo tidak berfaedah.
Jisoo mendecakan lidah.

" emang kalau aku mau doa harus bikin laporan gitu biar kamu denger .. " kata jisoo sembari memukul pelan lengan jeno.

Jeno terkekeh.

" kalau kaya gitu nanti doanya gak ikhlas donk .." kata jisoo lagi.

Tak ada sahutan balasan dari jeno. Suasana hening seketika.

Jisoo menghela nafas.
Jeno yang mendengar helaan nafas jisoo menoleh dan melihat jisoo yang saat ini tengah duduk dalam posisi bersandar pada kepala sofa.

Membiarkan jisoo asik dengan dunianya sendiri, jeno kembali fokus dengan kegiatannya.

" ji .. tolong fotoin KTP aku donk .."

jisoo menegakkan tubuhnya ketika jeno meminta tolong kepadanya. Kemudian jisoo menuruti apa yang jeno pinta.

Di raihnya KTP jeno yang tergeletak di atas meja. Tak langsung mengambil gambar kartu identitas itu, jisoo malah membalik dan melihat foto jeno yang tertera di kartu identitas milik jeno.

Jisoo terkekeh melihat foto jeno yang terlihat lucu di mata jisoo.

" jangan di lihatin terus ji .. nanti terkesima bahaya .." celetuk jeno, ia menyadari jika jisoo tengah melihat foto dirinya yang tertera di kartu identitas.

" kamu lucu di sini .." kata jisoo tak menghilangkan tawanya.

" lucuan juga yang asli .." sahut jeno, sontak jisoo menoleh dan menatap jeno dengan mata memincing.
Tak lama jisoo memberi dengusan.

Setelah puas melihat foto jeno, jisoo pun melakukan hal yang di perintahkan oleh jeno.
Jisoo meraih ponsel jeno dan menghidupkan layar ponsel jeno.

Jisoo cukup terkejut, ketika ia melihat foto dirinya yang jeno jadikan sebagai wallpaper.
Jisoo tersenyum tipis, jujur ia terkesan.

Tak ingin membuat jeno menunggu, jisoo pun mengambil gambar kartu identitas jeno menggunakan ponsel jeno.

" nih udah .. " kata jisoo menunjukan hasil gambar yang baru saja ia ambil.

Jeno mengambil alih ponselnya tanpa melihat ke arah jisoo, matanya fokus pada layar leptop.

bergegas jeno mengirimkan foto kartu identitasnya ke leptop miliknya. Dan tak lama setelah itu keduanya di buat terkejut ketika lampu di ruang tamu tiba tiba mati.

sangking terkejutnya jisoo sampai memeluk jeno.

Kemudian keduanya melihat ke sekeliling.

" mati lampu kayanya ji .." kata jeno, lalu menerangi ruangan menggunakan senter kecil yang ada di ponselnya.

" sepertinya .. gelap gelapan deh malam ini .." kata jisoo, dalam cahaya kecil ia kembali menyandarkan tubuhnya pada kepala sofa.

Tak lama decakan dari lidah jeno terdengar.

" segala mati lampu , mana belum kelar .." kata jeno, sedikit kesal karena kegiatannya terganggu akibat insiden mati lampu.

Jisoo yang mendengar terkekeh, kemudian ia kembali duduk tegap.

" itu berarti tandanya kamu harus istirahat .. ayo tidur nanti lanjut lagi besok .." kata jisoo yang kemudian bangkit lalu menarik tangan jeno agar jeno ikut bangkit dari duduknya.

Jeno terkekeh, dalam posisi duduk ia mendongkak dan berhasil melihat jisoo yang tengah tersenyum kepadanya.

Jeno kembali merasakan tangannya yang di tarik oleh jisoo.

Mengalah, jeno pun bangkit menuruti jisoo.
Dalam kegelapan wajah jisoo berbinar, ia berhasil membuat jeno menjauh dari leptopnya.

Bersama jeno, kini jisoo melangkah masuk ke dalam kamar. Jangan lupakan tangannya yang bergelayut manja di lengan jeno.








..

Di lain tempat, yonna larut dalam pikirannya.
Hatinya kalut, ia terus memikirkan bagaimana kondisi putri dan menantunya.

apakah mereka berdua dalam keadaan baik ?

Menghela nafas dan membuang pikiran buruk. Yonna menoleh dan melihat siwon tengah melangkah mendekatinya.

" aku kira kamu di kamar, ternyata di sini .." siwon duduk di samping yonna.

Yonna kembali melirik sekilas ke arah siwon, kemudian ia mengalihkan perhatiannya ke arah jendela. Yonna melihat tirai yang bergoyang karena tertiup angin.

" jisoo sama jeno apa kabar ya ..? Keadaan mereka sekarang gimana ya .. terus perkembangan baik jisoo bagaimana ya .. ?" Tiga pertanyaan yonna lontarkan.

Siwon menghembuskan nafas kasarnya.

Kemudian siwon menatap lurus ke depan.

" mereka pasti baik baik aja .."

" kenapa kamu yakin kalau mereka baik baik aja ..? Padahal setelah mereka menikah kita gak pernah sekali pun lihat keadaan mereka .."

Siwon kembali menghela nafas.

" yonna, usia pernikahan jisoo sama jeno itu masih itungan jari .. sama seperti pasangan pada umumnya pasti mereka sedang menikmati masa masa sebagai pengantin baru, jadi hilangan rasa khawatir kamu itu .." siwon mencoba memberi istrinya itu pengertian.

Mendengar penuturan suaminya, yonna menghela nafas.

" semoga saja hukuman yang kalian berikan tidak salah .." ujar yonna menyindir hukuman yang sudah di berikan siwon dan donghae.
Kemudian yonna bangkit dan melangkah pergi meninggalkan suaminya.

Di tinggal yonna, siwon menghela nafas.
Ia tahu dan sadar hukuman yang ia dan donghae berikan terlalu berat. Tapi, mereka melakukan hal itu untuk melihat bagaimana mereka bersikap dewasa dalam menjalani hidup barunya.





..

Bersambung ..

Mampus gw baper pas jisoo narik tangan jeno .. 😭😭😭

Udahan ah ..

See you ...

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang