55

308 45 13
                                    

30 menit menempuh waktu, Jeno sudah tiba di restoran kecil tempatnya bekerja.

Motor ia parkirkan di tempat yang tersedia, kemudian ia melangkah guna masuk ke dalam restoran.

Untuk kali ini Jeno tak lupa mencabut kunci motornya, dia tidak sedang dalam keadaan panik seperti kemarin. Jadi tidak ada tuh istilah lupa.

Saat hendak masuk tak sengaja Jeno berpapasan dengan Haruto, rekan kerja yang usianya berada di bawah Jeno.

" Lah, bang kok kerja ? Bukannya jatah libur ? " kaget Haru ketika melihat Jeno datang untuk bekerja.

Jeno tersenyum tipis, " gantiin mbak wendy. " sahutnya singkat.

Haru bergeming, matanya menyipit seolah berpikir. " emang mbak wen kemana ? " tanya Haru

Jeno menggeleng sebagai jawaban.

Jeno tidak bohong, ia benar tidak tahu, Bos nya hanya mengatakan jikalau Wendy mendadak izin.

" kamu mau kemana ? " Jeno menanyakan perihal keluarnya Haru dari dalam restoran.

Haru menghembuskan nafas lelah, kemudian kedua tangannya yang menenteng dua kantong plastik warna hitam diangkat. " nih, buang sampah. Gue jadi babu bang Kyungsoo dari tadi. " keluh Haru dengan wajah lelah yang dibuat-buat.

Jeno terkekeh, kemudian ia menepuk-nepuk pelan bahu Haruto. " ya udah, yang semangat ya jadi babunya " ledek Jeno.

Haru mendengus. Kemudian ia melangkah dengan menghentakkan kakinya.
Jeno kembali terkekeh melihat tingkah konyol Haroto.

Sadar terlalu lama di luar dan takut Bosnya itu menunggu, Jeno akhirnya mengayunkan kaki dan melangkah masuk ke dalam restoran.

" pagi semua .. " sapa Jeno ketika ia tiba di dapur restoran dan melihat Irene serta Kyungsoo berada disana.

Irene terkejut dengan hadirnya Jeno, sedangkan Kyungsoo menanggapi dengan biasa saja. Hal yang sudah sering terjadi dan tidak aneh bagi Kyungsoo dimana pegawai yang tengah mendapat jatah libur tiba-tiba datang bekerja.

" ngapain elu kesini ? " pertanyaan konyol yang Irene lontarkan, Jeno tersenyum tipis, Kyungsoo yang tengah menuangkan bumbu kedalam masakan, menggelengkan kepala.

" mau dengerin materi dari Dosen, Ren. " bukan Jeno, tapi Kyungsoo. Ia menjawab pertanyaan Irene sembari menyindir akan pertanyaan konyol yang Irene lontarkan.

Jeno tertawa, Irene mendengus.

" Jeno udah datang belum ? " mendengar namanya di sebut, Jeno berbalik dan melihat Bosnya yang berdiri diambang pintu.

" saya kira kamu belum datang " katanya, Jeno tersenyum tipis.

" ya sudah kalau gitu, saya mau keruangan saya lagi. "

Kali ini semua mengangguk mengiyakan.

Setelah si Bos pergi, suara Haru sama-samar terdengar.

Kyungsoo memutar bola matanya malas.

" tuh bocah daritadi ngegerutu terus, kaya cewek lagi pms. " kata Irene, sedikit kesal dengan tingkah Haru hari ini.

Jeno yang sudah duduk di kursi disamping Irene, menyerengit. Bingung saja dengan sikap rekan-rekannya hari ini.

" Bang, ada sampah lagi gak yang mau dibuang ? " ketus Haru yang baru saja ikut bergabung, dengan kasar Haru menghempaskan bokongnya di kursi sebelah Jeno.

" ada. Otak lu buang " sahut Kyungsoo, dan sukses membuat Haru mengedipkan matanya berkali-kali. Kemudian Haru bergidik ngeri.

Jeno dan Irene tertawa dibuatnya.

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang