27

387 62 3
                                    

Sibuk dengan ponselnya, jisoo mengabaikan ocehan rose dan lisa yang kini tengah duduk bersamanya di kantin fakultas.

" ji .. sibuk amat sih dari tadi .. ngapain sih mantengin hp terus kaya punya temen chating aja .." celetuk lisa. Jisoo melirik lisa, namun detik berikutnya ia kembali fokus pada layar ponselnya, jari jari lentik jisoo bergerak menari di layar ponsel guna membalas pesan yang jeno kirimkan.

" lu punya pacar ya ji .. cieee .." goda rose, jisoo kemudian menatap rose yang tengah menaik turunkan alisnya. Jisoo terkekeh kemudian ia menggeleng gelengkan kepalanya.


" iiihh .. jeno kemana sih, dia sok sibuk banget ampe chat dari gue gak di bales .."

Suara manja jennie terdengar di telinga jisoo, lisa, dan juga rose. Ketiganya menoleh ke sumber suara dan melihat jennie yang tengah misuh misuh menatap layar ponselnya.

Lisa dan rose mencibir tak suka, tingkah jennie terlihat berlebihan di mata keduanya. Berbeda dengan lisa dan rose, jisoo hanya tersenyum tipis mendengar rengekan jennie. Pasalnya ia merasa senang karena jeno mengabaikan pesan yang jennie kirimkan, dan jeno lebih mementingkan pesan yang jisoo kirimkan, semua terbukti dari pesan jeno yang terus berdatangan di ponsel jisoo.

" apa gue telephone aja ya ..?"

" terserah lu jennie .." sahut jaemin yang sebenarnya sudah sangat jengah mendengar jennie yang selalu merengek ketika bertanya perihal jeno.

Jennie mendengus karena sahutan yang jaemin berikkan tak memuaskan hatinya. Namun kemudian jennie mengarahkan ponsel ketelinganya, jennie benar benar menghubungi jeno.

Jaemin memperhatikan apa yang jennie lakukan. Kemudian secara diam diam jaemin melirik ke arah kursi lain. Di sana jaemin melihat jisoo yang tengah tersenyum tipis sembari memperhatikan jennie.

" iiihh .. nyebelin banget sih gak di angkat masa ..." jennie merengek lagi, jaemin yang berada di sampingnya memutar bola matanya malas.




" eh .. minggu ini jalan yuk .. udah lama kita gak makan makan di luar .." celetuk lisa mempunyai sebuah wacana.

Seketika mata rose berbinar, ia menganggukkan kepala setuju dengan wacana yang lisa usulkan.

Lisa dan rose menatap jisoo, menunggu respon yang akan jisoo berikan.

" males ah .. makan mulu nanti gemuk .." kata jisoo menolak. Jujur jisoo memang tidak ingin kemana pun, di hari liburnya ia hanya ingin menghabiskan waktunya bersama jeno.

Lisa memutar bola matanya malas, sedangkan rose menghembuskan nafas kasarnya.

" terserah jisoo deh .. oh iya ngomong ngomong soal gemuk, kok sekarang lu agak gemukkan ya ji ..?" Rose menatap jisoo dengan mata yang di sipitkan, lisa yang mendengar segera beralih menatap jisoo.

Merasa terimintidasi, jisoo gugup. Tiba tiba ia kehilangan kata kata. Hingga akhirnya sebuah dering ponsel menjadi dewi fortuna bagi jisoo.

Jeno menghubunginya, bergegas jisoo menerima sambungan telephone dari jeno dan kemudian bangkit dan melangkah pergi.

" iya jen .."
Suara jisoo yang masih terdengar di telinga lisa dan rose.

" jen .. siapa sih itu ..?" Lisa berkata penuh tanya. Rose menggelengkan kepalanya tak tahu.







..

Di tempat lain, jeno yang tengah sibuk melayani tamu yang datang berkunjung di buat semakin sibuk ketika pemilik restoran kecil tempatnya bekerja menghampiri dirinya.

" jen .."

" iya pak .." jeno merespon

" hari ini pegawai yang biasa bertugas nganterin makanan ke pelanggan gak masuk, kamu bisa kan gantiin dia .." katanya meminta jeno untuk menggantikan pegawai yang berhalangan hadir.

Untuk sesaat jeno diam, ia tengah berpikir. Tapi, tak lama jeno menganggukkan kepala. Ia tak mau di cap sebagai pegawai yang tidak teladan, oleh karena itu ia menerima tugas yang baru saja di berikan oleh bos nya.

Seketika senyuman jeno dapatkan dari sang bos.

" ini alamatnya .. kamu ambil kotak makanan di sana ya .." katanya menunjuk salah satu tempat dimana makanan yang harus di anter di simpan.

Jeno kembali mengangguk, kemudian jeno melangkah menuju tempat yang di tunjukkan.




Melangkah keluar dengan sebuah bungkusan dalam genggamannya, jeno terus melihat alamat yang akan ia tuju.

Jeno mengerutkan dahi, ia seperti mengenali lokasi yang akan ia tuju.

Merasa sudah cukup untuk melihat alamat yang tertulis, jisoo memasukkan selembar kertas berisi alamat itu ke dalam saku kemejanya. Kemudian ia melangkah menuju tempat di mana ia memarkirkan motornya.









Langit tak bersahabat, tadi cerah sekarang mendung.
Jeno yang tengah dalam perjalanan merasakan titik air yang jatuh mengenai lengannya.

Gerimis, bergegas ia mencari tempat berteduh, beruntung ada salah satu ruko yang tutup. Di depan ruko yang tertutup jeno berteduh. Tak lama hujan benar benar turun, jeno menghela nafas kasar, hari ini ia sedikit sial.

Berteduh seorang diri, jeno menatap jalanan yang di lintasi beberapa kendaraan. Tiba tiba jeno mengerutkan dahinya ketika sebuah mobil melintas perlahan, jeno memperhatikan dengan seksama, sama seperti alamat yang di berikan bosnya, ia seperti mengenali mobil itu. Sayang kaca mobil tertutup rapat, jadi jeno tidak bisa melihat siapa yang berada di dalam mobil itu.











...

Bersambung ...

Ada yg rindu ..

Map baru up .. RL bikin pusing ..

Ayo itu alamat rumah siapa, terus mobil yang lewat mobil siapa ..😂😂

See you ..

TANPA TAPI ..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang